LIE 2/2

4.4K 618 135
                                    

Ketika kata dusta terucap
Akan ada satu hati yang terluka

Ketika kebenaran terungkap
Akan ada dua hati yang terluka

"Kau baik-baik saja?" Guanlin menatap Jihoon lekat yang hanya diam sambil mengobati luka di sudut bibirnya, ulah Daniel. Mereka di depan minimarket setelah membeli obat merah untuk mengobati luka Guanlin.

Jihoon hanya berdengung tanpa membalas tatapan mata Guanlin. Guanlin hanya diam memperhatikan mata Jihoon membengkak, tanpa bertanya sebenernya ia sudah tahu.

Jihoon tidak baik-baik saja.

"Maafkan aku, Guanlin. Aku menyeretmu ke dalam masalah." Jihoon menunduk, matanya kembali memanas.

"Tidak. Jika saja aku bisa menahan diri, mungkin tidak seburuk ini."

"Sudahlah, memang ini yang aku inginkan."

"Hyung, aku pi—"

"Ayo kita pulang." Jihoon menyela kalimat Guanlin, berdiri setelah selesai mengobati luka Guanlin, berjalan menuju parkiran tempat motor Guanlin terparkir dan Guanlin hanya bisa mengikuti.




🌑🌑🌑




Daniel masuk ke apartemen, melangkah gontai ke kamarnya.


Cklek


Blam


Membuka dan menutup ruangan yang terasa begitu pengap dan berantakan. Sprei yang sudah tidak beraturan, selimut dan bantal yang sudah terjatuh ke lantai, lemari yang terbuka dengan pakaian yang tidak terlipat.

Daniel menyenderkan punggungnya ke daun pintu, menatap kosong kearah kamarnya yang berantak.

~~

"Astaga ini kamar atau pembuangan sampah? Berantakan sekali."

"Aku sibuk bekerja jadi tidak sempat membereskannya."

"Kau hanya beralasan. Aku akan membereskannya, belikan aku es krim dan coklat sebagai bayarannya."

"Tentu, Love."

~~

Daniel menutup matanya, kenangan bersama Jihoon berputar di kepalanya.

Jihoon

Park Jihoon

Biasanya Jihoon akan mengomel melihat kamarnya berantakan meski pada akhirnya ia tetap akan membereskannya. Namun kini tidak akan ada lagi yang peduli dengan keadaan kamarnya, bahkan dengan hatinya.

Tubuh Daniel berlahan melemah ketika mengingat sosok Jihoon, berlahan Daniel ambruk, menenggelamkan wajahnya diantara lututnya.

Isakan kecil kini memecah keheningan di ruangan yang hampa, sehampa hatinya.

Jihoon

Jihoon

Maafkan aku


Pintu maaf kini tertutup rapat

Kesalahan yang mendalam tertinggal jauh dalam jejak perjalanan

Semua yang terjadi tak mungkin kembali

Hanya kata maaf atas kebohonganku yang bisa aku ucapkan

MOOD MAKER [NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang