-
"POKOKNYA NIH YE GUE HARUS DAPET NOMORNYA!" gemas Melan dengan nada mengebu-gebu sambil memandang kedepan dimana kakak kelas mereka yang paling tampan sedang berdiri.
"Sure, jika lo dapet gue traktir lo makan dikantin sampai puas," tambah Jihan yang berdiri disamping Melan.
Senyuman Melan semakin lebar. Dia bergegas berjalan cepat menuju kakak kelas itu, namun beberapa langkah lagi akan sampai seseorang yang baru keluar dari lab kimia menabraknya sampai tersungkur.
Mata Melan membulat, dia memandang pelakunya yang hanya membalas pandangannya dengan datar.
"Woy!" bentak Melan kesal. Melan tahu, dia Gelan cowok kaku dari XI IPA 1 yang sangat pintar juga dingin. Lihat saja wajah datarnya masih memandang Melan tanpa penyesalan.
"Bantuiin gue berdiri!" kata Melan sambil mengangkat tangannya kedepan Gelan. Wajah Gelan masih datar, memandang tangan Melan. Beberapa saat kemudian lelaki itu berbalik dan kembali berjalan meninggalkan Melan yang mulutnya terbuka lebar karena tak percaya. Melan bangkit cepat karena mereka sedari tadi menjadi tontonan gratis. Banyak yang menertawakannya sekarang.
Melan melirik kearah kakak kelas yang menjadi objeknya tadi sudah pergi. Malah sekarang dia malu banget lagi! Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga!
"Woy tiang listrik!" teriak Melan pada Gelan yang berjalan beberapa langkah didepannya namun lelaki itu tetap berjalan menjauh.
"Woy kulkas berjalan! Kenebo kering! Sini lo!!!" teriak Melan semakin keras, gadis itu mengejar Gelan yang sudah didepannya.
"Lo harus ganti malu gue!" kata Melan sambil kembali jatuh ke lantai. "Ayo gendong gue!" bisik Melan tertahan.
Gelan mengernyit samar, kemudian bergeser melewati tubuh Melan dan kembali berjalan.
"Nyebelin! Lihat aja lo bakal suka sama gue! Dasar kutub es!" teriak Melan kesal. Gadis itu bangkit cepat dari lantai dengan perasaan bertambah malu saat semua orang memandangnya dengan tawa. Dengan cepat Jihan menghampirinya dan menarik tangan Melan menuju kelas.
Melan dan Jihan masuk kelas. Jihan dengan raut biasa saja dan Melan yang rautnya begitu berbeda, dia yang biasa tersenyum lebar kini hanya senyum kecil, menyembunyikan rasa malunya.
"Gila, Mel, lo hari ini jadi trending topik sekolahan! Katanya lo cewek gila yang cari perhatian Gelan!" sembrot Fela yang langsung menghampiri Melan yang baru saja duduk di bangkunya.
"Idiww, cari perhatian tuh kutub es? Sorry banget ya, gue masih waras. Pokoknya dia harus bayar mahal karena udah buat gue malu. Lihat aja nanti," kata Melan dengan kesal. Gelan bener-bener merusak harinya. Bahkan ketika jam istirahat, Melan tetap berdiam dalam kelas ditemani ponselnya, dia bahkan tak berani ke kantin walaupun sudah dibujuk Jihan kalau gadis itu akan mentraktirnya. Enak aja, emang dikira Melan nggak punya malu apa.
Melan menidurkan kepalanya dimeja. "Gila, gue laper," gumamnya. Gelan bener-bener membuatnya berlimpah sial hari ini. Lihat saja tuh orang. Mulai besok Melan pastikan hidup Gelan nggak bakal tenang lagi!
***
Jangan lupa vote dan coment!
New story again! Say hello to, Gelan dan Melan, dua couple baruku huhuhu.
Salam sayang,
kharlynUlle.
26 Februari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelan & Melan
Novela Juvenil'Dua magnet beda sisi yang saling tarik-menarik.' Melan itu gadis centil dengan sifat meledak-ledak seperti petasan. Sedangkan, Gelan itu lelaki kaku dengan wajah dingin bak kutub es. Melan suka mengganggu Gelan, menurutnya tak ada yang lebih seru k...