Chapter 2 : Rafly

5.7K 257 1
                                    

"Lalu kau namakan apa hubungan ini, kalau kau tak pernah menganggap aku ada di dunia ini?"

°°°

"Hai, Neyla."

Entahlah, Lisa dan Kina agak terheran karena kedatangan Neyla ke meja mereka. Tak biasanya. Bukan begitu, maksudnya, Neyla sebelum ini tak pernah mengenal mereka berdua. Meskipun mereka seangkatan. Tapi, Neyla termasuk anak terkenal di sekolah. Berbeda dengan Lisa dan Kina yang hanya siswa biasa saja.

Kedatangannya ini benar - benar mengalihkan atensi Lisa dan Kina. Mereka berdua tak mengerti, sungguh. Apa mereka telah melakukan sesuatu hingga Neyla menghampiri mereka. Tapi sepertinya seingat mereka, Lisa dan Kina tak berbuat sesuatu yang salah pada Kina.

Jadi, mana mungkin Neyla tiba - tiba menyapa Lisa dan Kina. Bukankah itu terdengar aneh? Orang yang saling tak mengenal tiba - tiba saling menyapa. Dan anehnya, bagaimana Neyla tau nama Lisa dan Kina.

"Boleh gabung sama kalian?" kata Neyla. "Meja lainnya penuh." lanjutnya sambil menunjuk bangku yang sepertinya memang sangat penuh.

Lisa dan Kina mengedarkan pandangan mereka ke penjuru kantin. Memang benar, meja yang lain sudah penuh. Hanya tinggal meja di ujung sana yang penuh laki - laki berandal dan meja mereka berdua. Neyla tak mungkin sekali mau duduk di sana. Bisa - bisa menjadi santapan para berandal itu.

Maka dari itu, daripada Neyla tak jadi makan, Lisa mengizinkan Neyla. Hitung - hitung biar saling mengenal sesama teman seangkatan.

Lisa mengangguk. "Yaudah, gak papa. Gabung aja. Jam istirahat pertama kantin memang penuh." katanya sambil tersenyum.

"Salam kenal, ya." kata Neyla, lalu menjabat tangan Lisa dan Kina bergantian.

"Lisa?" panggil Neyla.

"Iya. Kenapa, Ney?" sahut Lisa.

"Gue boleh nanya sesuatu?" tanya Neyla.

"Boleh."

"Lo jadian sama Fero, ya?" tanya Neyla.

Lisa sedikit kaget. Tunggu, bukan sedikit. Ini sudah sangat kaget. Bagaimana tidak kaget, kalau tiba - tiba seorang Neyla Putri Marizka, siswi populer seangkatan, tiba - tiba datang mengajak berkenalan, dan menanyakan hal tersebut yang bahkan baru diketahui Kina.

"Iya gak sih?" tanya Neyla lagi.

"Anu. Emmm—itu—"

"Neyla!" panggil seseorang yang sudah Lisa hapal betul suaranya di luar kepala.

"Hai, Fer!" balas Neyla lalu tersenyum pada Fero.

Fero berjalan mendekati mereka. Jantung Lisa berdetak dengan kencangnya. Tapi tunggu sebentar.

Lisa kira, Fero datang menghampirinya. Tapi ternyata, ia datang untuk Neyla.

"Ayo, Ney!" ajak Fero sambil memegang tangan kanan Neyla.

"Kemana?" tanya Neyla.

"Ada lah. Lo harus ikut gue." kata Fero lembut.

Hal itu membuat Lisa meringis dalam hati. Fero tak pernah bicara selembut itu padanya. Saat menyatakan perasaannya saja hanya wajah datar dan suara dingin yang Dilontarkan Fero. Bahkan saat pemuda itu berbicara dengan Lisa, nadanya tidak selembut ini. Selalu saja dengan nada dingin dan terkesan memaksa.

"Ishh, Fero! Jangan bikin gue penasaran." keluh Neyla.

"Makanya ayo ikut aja. Ada yang lain juga di sana nanti. Bolos bentar gak apa kali. Gue traktir ntar." lanjut Fero.

Pretending Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang