"Jangan ngejar yang susah dikejar. Ngapain ngejar yang lagi lari, kalau dibelakang lo ternyata ada yang lagi ngejar lo?"
°°°
"Jadi—Bekal lo ditolak gitu sama Fero, Lis?" Tanya Kina pada Lisa yang mengangguk lesu. Kasihan sebenarnya, dari setelah istirahat tadi wajahnya sudah masam. "Sombong banget, sih. Apa susahnya coba dia terima bekal dari lo. Gak bakal diracunin juga." sambung Kina sebal.
Lisa mengangguk lemah, membenarkan ucapan Kina barusan. "Dan dia lebih milih bekal yang dikasih Neyla daripada punya lo, Lis?" giliran Yuma yang bertanya.
Lisa menganggukan kepalanya lagi, menanggapi pertanyaan Yuma. "Pantesan aja balik - balik ke kelas muka lo kaya ampas tahu pong! Ternyata lo mengalami penolakan dari sang pujaan hati. Mengenaskan sekali nasibmu, Lis. Gue turut prihatin, ya." lanjut Yuma dengan mendramatisir suasana.
"Ishhh! Jahat banget, sih lo, Yum. Sahabat lagi kesusahan malah lo ejekin. Masa muka gue yang imut - imut nan menggemaskan kaya gini disamain sama ampas tahu. Gak terima gue. Muka lo tuh, yang kaya ampas tahu." gerutu Lisa sebal.
"Hhahahahah! Maaf, deh." balas Kina dan Yuma kompak. "Habis lo lesu banget, sih. Santai aja kali, Lis. Rencana cadangan kita masih banyak, jangan khawatir. Ini masih hari pertama. Masih ada hari - hari berikutnya yang bisa lo gunakan sebaik - baiknya buat pendekatan sama Fero. Semoga aja Fero gak nolak lagi. Amin" sambung Yuma.
"Tapi ya, Lis. Gue masih heran, deh. Sebenarnya hubungan Fero sama Neyla itu apaan sih? Kok mereka kemana - mana selalu bereng. Udah kaya orang pacaran aja. Lo yang pacar aslinya aja gak pernah diajak jalan sama Fero." Tanya Kina.
"Iya. Padahal disini yang pacarnya Fero itu lo, Lisa. Kok malah yang diperhatiin sama Fero si Neyla terus? Gak salah, tuh? Fero gak katarak, kan?" sambung Yuma.
Lisa mendesah pelan. Bukan hanya kedua temannya saja sebebarnya yang heran. Ia sendiri pun heran sebenarnya di sini siapa yang menjadi pacarnya Fero. Ia, atau Neyla? Kenapa sepertinya dia yang berada diantara dua orang yang sedang berpasangan. Padahal dirinya yang seharusnya menjadi pasangan Fero.
"Lo berdua nanya sama gue? Terus, gue harus tanya siapa? Gue yang jalanin aja bingung." kata Lisa.
"Mungkin lo harus nanya Om L, deh, Lis! Siapa tau dia bisa membantu." sahut Yuma semangat.
Lisa dan Kina sama - sama menaikkan alis mereka bingung. Heran dengan ucapan Yuma yang seringkali ambigu. Kali ini, siapa lagi yang ia panggil Om L? Mobile Legend? Atau apa?
"Om L? siapa tuh? Gue gak pernah denger namanya. Tetangga baru depan rumah lo? Cleaning service baru sekolah kita, kah?" Tanya Kina.
"Ishh. Bukan, Kina. Masa kalian gak tau siapa Om L? Dia terkenal banget padahal." tanya Yuma memastikan. Lisa dan Kina sama - sama kompak menggelengkan kepala. Setahu mereka, mereka tidak pernah tahu siapa itu orang yang benama Om L.
"Emang siapa Om L? Gue gak pernah denger tuh, nama Om L. Baru juga hari ini gara - gara lo juga yang ngomong barusan." kini giliran Lisa yang bertanya.
"Om Limbat. Masa kalian gak kenal? Parah sih kalian pasti gak pernah nonton tv sampai gak tau siapa Om L." Ungkap Yuma dengan wajah tanpa dosanya.
"Yumaaaaaa!" pekik Lisa dan Kina bersamaan. Geram dengan kelakuan temannya yang satu itu. Selalu saja membuat darah mereka berdua naik ke ubun - ubun.
"Yummmm! Gue jadiin pecel juga lo lama - lama. Punya otak isinya jangan yang aneh - aneh, deh. Heran gue sama lo tuh. Nemo otak bentukan kaya otak lo dimana, sih? Mau gue musnahin biar gak ada generasi baru berotak lemot kaya lo." Kina menggerutu sebal. Yuma nemang seperti itu kawan - kawan. Jangan bully dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending Love [END]
Tienerfictie[Selesai Revisi] Alfero Mananta adalah seorang badboy yang digandrungi siswi - siswi SMA Jaya Sakti. Kalau kata orang, fisiknya itu sempurna. Tapi Fero bukanlah orang sempurna. Didalam, Fero mempunyai banyak masalah. Terutama masalah dengan kedua ga...