Chapter 12 : Pertama Kalinya

3.8K 222 1
                                    

"Aku lebih baik jadi orang asing yang diam - diam mencintai kamu, daripada menjadi orang sepenting apapun dalam hidup kamu, tapi kamu bahkan gak pernah anggap aku ada."

°°°

"Lisa, lo kemarin dicariin Kak Fero, tau." Kata Yuma menceritakan bahwa kenarin Fero yang sedang mencari Lisa sambil memakan baksonya yang masih mengebul panas.

"Uhukk - uhukk!" Lisa tiba - tiba tersedak karena perkataan Yuma yang kelewat santai.

"Sans aja kali, Lis! Lo denger nama Fero aja langsung keselek gitu. Nih, minum dulu." Kata Kina sambil memberikan minuman pada Lisa.

Lisa meminum minuman miliknya dengan tergesa. "Gimana gue gak keselek coba? Itu tandanya kemarin Fero nungguin gue dong? Padahal gue kan pulang bareng Rafly. Gimana, nih." kata Lisa setelah meminum es jeruknya.

"Ehhhh, iya juga. Aduh, mati lo, Lis! Fero pasti bakal ngamuk, sih ini. Yakin seratus persen, gue." timpal Kina. "Oh iya, Yum, terus lo kemarin bilang apa sama Fero? Lo gak bilang yang macem - macem kan, sama dia? Kenapa harus lo gitu yang ketemu Fero. Bisa gawat kalau Fero tau. Kenapa gak gue aja gitu. Kalau lo kan gak bisa mikir." lanjutnya bertanya pada Yuma.

Yuma meminum es teh miliknya terlebih dahulu. Maklum, efek kepedasan karena bakso yang tak sengaja ia beri banyak sambal.

"Ya, gue bilang lah kalau Lisa pulang sama mantannya." celetuk Yuma santai. Seperti tak ada dosa saja.

Sontak, jawaban Yuma barusan membuat Lisa maupun Kina sama - sama membelalakkan mata mereka.

"Kok lo bilang gitu sih, Yum?!" pekik Kina.

Yuma menaikkan alisnya heran. "Lah? Terus gue harus bilang gimana lagi, dong? Bener kan, Lisa pulang sama Rafly alias mantannya. Bagian mana salah gue, coba?" balas Yuma bingung.

"Lo gak kepikiran kalau lo bilang kaya gitu, si Fero bakal marah sama Lisa?" terang Kina.

Yuma sempat terlihat berpikir sejenak. Sebelum akhirnya ia menepuk jidatnya sendiri. "ASTAGA! KOK GUE GOBLOK BANGET SIH!" pekik Yuma saat ia menyadari kesalahannya.

Lisa dan Kina sama - sama menggelengkan kepala mereka. Sahabat mereka yang itu memang lemot sekali.

Lisa menghela napasnya kesal. "Terus, lo bilang gak sama Fero kalau mantan gue itu Rafly?" tanya Lisa.

Yuma menelan salivannya susah payah, kemudian menggangguk pasrah. "I-Iya." cicitnya.

Kini, giliran Lisa dan Kina yang menepuk jidat mereka masing - masing.

"Yuma! Kenapa lo kasih tau coba?" gerutu Kina. Ingin sekali rasanya ia menumpahkan kuah baksonya keatas kepala Yuma agar otaknya sedikit kepanasan. Biar bisa mikir sebelum bicara.

"Asli, Lis. Gue gak kepikiran sampe sana! Maafin gue, ya." kata Yuma menyesal.

Lisa menghela napasnya. Percuma saja, Yuma juga tidak bersalah. Ini salahnya karena tidak bilang pada Fero dulu kemarin. "Ya udah sihh, gak apa - apa. Gak ada gunanya juga gue nyesel mah. Ini juga salah gue gak ngabarin dia dulu." Kata Lisa.

"Lis, gue bener - bener minta maaf, ya. Gue beneran gak kepikiran sampai ke sana." kata Yuma menyesal.

"Ya ampun, Yum. Gak apa - apa lagi." Balas Lisa. "Gak usah dipikirin. Biar Fero jadi urusan gu—"

Belum sempat Lisa menyelesaikan ucapannya, lengannya seperti ada yang mencekal, membuatnya mengalihkan perhatiannya.

Jantungnya seolah berhenti berdetak sementara, lalu kembali berdetak dengan irama yang semakin cepat bahkan lebih cepat dari biasanya.

Pretending Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang