"Jika kebahagiaan ini hanya sementara, aku tak akan menyesal. Karena setidaknya, aku pernah bahagia bersamamu meskipun setelahnya hanya luka yang kudapat."
°°°
🎶
When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking upAnd when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
I won't give upFero menghentikan nyanyiannya. Lagi - lagi ia terbayang - bayang oleh Lisa yang selalu mampir di pikirannya.
Sebenarnya kenapa dengan Fero? Kenapa selalu saja ia memikirkan Lisa? Bahkan ia tak pernah seperti ini sebelumnya pada Neyla.
Ceklek.
Suara pintu studio musik yang dibuka, membuat Fero mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
Dilihatnya seorang gadis cantik yang tengah tersenyum, berjalan perlahan ke arahnya setelah ia menutup kembali pintunya.
"Neyla?" panggil Fero.
"Gue kesini, mau ngomong sesuatu sama lo, Fer." kata Neyla tanpa basa - basi.
Fero mentautkan kedua alisnya tanda tak mengerti apa yang barusan diucapkan Neyla. "Hah? Ngomongin apa?"
"Gue mau ngomongin tentang perjanjian kita waktu itu." jelas Neyla.
Ah, iya. Perjanjian. Fero hampir lupa dengan hal itu.
"Atau lo lupa sama perjanjian itu?" tanya Neyla, lalu duduk di samping bangku yang Fero duduki.
"Hampir." balas Fero sekenanya, lalu fokusnya kembali teralihkan pada gitarnya.
"Fer, lo berubah." kata Neyla tiba - tiba.
Fero menghentikan gerakannya. Sedetik kemudian, ia menatap Neyla dengan satu alis terangkat.
"Berubah apa maksud lo? Gue gak ngerti apa yang lo omongin, Ney." balas Fero.
"Lo berubah. Dulu lo gak pernah cuekin gue kaya gini! Tapi sekarang lo selalu menomorsatukan cewek itu!" terang Neyla.
Fero menghembuskan napasnya kasar. "Ney, maafin gue. Tapi gue pernah bilang kan sama lo, kalau perjanjian itu buat gue takut. Dan ketakutan gue ternyata terjadi, Ney. Lo gak bisa gitu aja salahin gue. Dari awal gue emang udah nolak semua perjanjian itu, kan?"
"Iya, gue tau. Gue yang maksa lo. Tapi apa yang lo takutkan?"
Fero menatap lekat - lekat manik mata Neyla yang berwarna kecoklatan itu.
"Gue takut hati gue balik haluan. Gue takut rasa cinta gue ke lo berpindah ke Lisa. Lo tau kan, cinta itu ada karena terbiasa? Dan mungkin sekarang gue terbiasa ada disisinya Lisa. Dan gue gak bisa ninggalin Lisa gitu aja." terang Fero.
"Jadi, sekarang lo gak suka lagi sama gue?" kata Neyla lirih.
Fero menaikkan bahunya. "Gue juga gak tahu. Sebenarnya gue bingung, Ney. Awal perasaan gue ke elo itu beneran cinta, suka, atau cuma sekedar rasa kagum aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending Love [END]
Teen Fiction[Selesai Revisi] Alfero Mananta adalah seorang badboy yang digandrungi siswi - siswi SMA Jaya Sakti. Kalau kata orang, fisiknya itu sempurna. Tapi Fero bukanlah orang sempurna. Didalam, Fero mempunyai banyak masalah. Terutama masalah dengan kedua ga...