Chapter 26 : Surprize

3.4K 164 1
                                    

"Tanpa kamu minta pun, tak ada alasan apapun untuk aku bilang tidak. Karena hatiku sudah terpatri kepadamu. Dan aku tak tau bagaimana caranya untuk melepaskanmu."

°°°

Hari ini adalah hari minggu dan juga sekaligus acara puncak festival di SMA Jaya Sakti. Hari yang ditunggu - tunggu semua orang.

Semua orang dari kalangan banyak yang datang. Tak hanya dari sekolah saja, dari luar sekolah juga banyak yang datang.

Festival kali ini tak hanya ada pertunjukan musik saja. Tapi banyak bazar juga yang diadakan oleh siswa Jaya Sakti yang ikut berpartisipasi.

"Gilaa! Ini mah, meriah banget woy! Gue kira gak bakal seramai ini." pekik Kina antusias.

"Iya. Kreatif banget sih para osis. Ini festival pertama yang gue pikir ini paling meriah dari festival sebelumnya." balas Lisa.

"Iya. Gak nyangka sih, kalau bakal semeriah ini." sambung Yuma.

"Btw, nanti Fero cs tampil kan, Lis?" tanya Kina.

Lisa mengangguk mengiyakan. "Iya. Kan mereka pengisi acara utama." katanya.

"Lis—"

Ucapan Kina terhenti karena tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Hal itu membuat Kina menolehkan kepalanya untuk melihat siapa pelaku yang menepuk pundaknya.

Dilihatnya Rafly yang sedang memegangi kedua lututnya sambil mengatur napasnya yang putus - putus. Sepertinya ia baru saja lari marathon—pikir Kina.

"Lo kenapa lo, Raf?" tanya Yuma yang juga heran melihat Rafly seperti sedang dikejar - kejar setan.

"Habis dikejar setan lo?" giliran Lisa yang bertanya pada Rafly.

"Hah—gawat. Ini lebih gawat daripada gue dikejar - kejar setan!" kata Rafly dengan susah payah mengatur napasnya.

"Hah? Lo ngomong apaan? Yang jelas, dong." balas Kina yang tak mengerti dengan apa yang baru saja diucapkan Rafly.

Rafly melirik botol berisi air mineral yang ada di genggaman tangan kanan Kina. Kina mengikuti arah pandangan Rafly.

"Mau? Lo pasti haus banget." tanya Kina.

Rafly menganggukkan kepalanya. "Sumpah gue lari - larian dari koridor utama sampe kesini melewati jurang, mendaki gunung, mamanjat pohon, dan menyelami samudera, Kin! Lo gak kasihan sama gue?" kata Rafly melebih - lebihkan ucapannya agar Kina mau memberikan air mineralnya untuk Rafly.

Kina memutar kedua bola matanya jengah. Kemudian ia menyodorkan air mineral tersebut pada Rafly.

Rafly tersenyum, lalu mengambil air tersebut kemudian meminumnya dengan rakus.

Kina menyunggingkan senyumnya. Untuk pertama kalinya, ia tersenyum pada Rafly tanpa alasan seperti itu.

Ia heran dengan dirinya sendiri. Biasanya, ia akan marah - marah dan selalu kesal pada Rafly. Tapi entah kenapa, kali ini rasanya beda.

Rafly menatap Kina. Lalu senyumannya mengembang. "Makasih." Katanya

Kina mengangguk.

Tak hanya Kina sendiri. Keterkejutan yang sesungguhnya terjadi pada kedua sahabatnya yang sedang menatap kedua orang itu dengan tatapan bingung.

"Lis, ini beneran Kina?" bisik Yuma.

Lisa menggeleng. Ia menyentuh kening Kina. "Gak panas. Lo gak kenapa – kenapa kan, Kin?" tanya Lisa khawatir.

Pretending Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang