Chapter 19 : Awal Mula

4.3K 189 2
                                    

"Kamu tahu bulan dan bintang? Meskipun mereka berbeda, tapi mereka akan saling melengkapi satu sama lain."

°°°

"Raf, maafin gue!" kata seorang gadis cantik yang sedang menatapnya dengan mata berkaca - kaca.

Rafly sama sekali tak meresponnya. Ia hanya menatap keluar kafe melalui dinding kaca yang ada di kafe tersebut. Enggan hanya untuk menatap sorot mata gadis itu yang memuakkan.

"Raf, gue ngelakuin semua ini karena gue sayang sama lo! Karena gue cinta sama lo! Tapi lo malah mutusin gue demi Lisa! Gue sampai rela jadi selingkuhan lo, asalkan gue bisa selalu ada didekat lo! Segini sayangnya gue sama lo, sampai gue gpblokin diro gue sendiri, Raf!" lanjut gadis itu dengan menggenggam tangan kiri Rafly yang bebas diatas meja.

Rafly akhirnya mau menatap gadis tersebut. "Dan kesalahan terbesar gue adalah, dengan gobloknya gue bisa selingkuh sama lo. Kalau tau bakal kaya gini, gue gak mau kenal sama lo dari awal." katanya dengan nada datar.

"Raf, ini semua demi, lo! Gue lakuin buat lo, Raf." lirihnya.

"Demi gue kata lo? Kalau lo bener - bener sayang sama gue, harusnya lo bisa relain gue bahagia sama Lisa, Ney! Lo egois, Neyla! Lo cuma mentingin diri lo sendiri." kata Rafly membalas ucapan Neyla.

Ya, cewek yang saat ini sedang dihadapannya dengan wajah kacau karena menangis adalah Neyla.

"Gue bener - bener kehilangan akal, Raf! Gue cuma gak mau Lisa buat lo jatuh cinta lagi!" kata Neyla.

"Ney! You know me so well. Bahkan gue gak ada niatan buat ngelupain Lisa sebelum ada Fero dikehidupan Lisa. Tapi, setelah gue tahu rencana lo ini, gue gak akan pernah biarin satupun cowok di dunia ini nyentuh Lisa! Bahkan Fero sekalipun." kata Rafly dengan mantap.

"Raf! Lo gak tahu gimana posisi gue! Lo gak tahu rasanya jadi gue! Gue sayang sama lo! Bahakan sebelum lo kenal sama Lisa! Dan saat gue tahu lo jadian sama Lisa, gue hancur, Raf. Gue yang nunggu lo lama, bahkan cuma lo anggep adik aja? Lo gak tau rasanya." Neyla mati - matian menghentikan tangisannya. Tapi sekeras apapun usahanya, ia tak akan berhenti menangis jika disuruh mengungkapkan semua perasaannya.

"Ney, lo egois. Dengan lo bersikap kaya gini, lo menyakiti banyak orang sekaligus." balas Rafly.

Neyla menatap Rafly bingung.

"Lisa. Fero. Gue. Dan lo sendiri bakal tersakiti dengan permainan bodoh lo ini! Jangan buat diri lo jatuh dilubang yang lo buat sendiri, Ney." kata Rafly, lalu bergegas pergi meninggalkan Neyla sendirian di kafe tersebut.

Neyla menangis sejadi - jadinya. Tak peduli dengan tatapan seluruh pengunjung yang ada disana. Ia hanya ingin menangis.

°°°

"Lisa!" panggil Fero sebelum Lisa melewati pagar rumahnya.

"Kenapa?" tanya Lisa bingung.

"Sini!" kata Fero sambil melambaikan tangannya.

Lisa menurut. Ia kembali mendatangi Fero yang berdiri dengan tampannya di samping mobilnya.

"Apa? kamu mau mampir? Masuk deh, kalau mau mampir." tanya Lisa.

Fero menggeleng. "Bukan itu." katanya.

"Terus? Mau ngapain?"

Fero seperti mengambil sesuatu dari dalam saku celana abu - abunya.

"Ini apa?" tanya Lisa menunjuk sesuatu di dalam kepalan tangan kanan Fero.

Fero membuka kepalan tangannya.

Pretending Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang