Misteri Baru

1.1K 117 0
                                    

Jaden masuk ke ruang kelasnya yang masih sepi. Ia memang bangun lebih awal hari ini. Namun, seawal apa pun ia bangun dan berangkat ke kampus, Aleesna dan Kell selalu yang datang pertama. Jaden baru akan duduk ketika Raph masuk ke kelas dengan sedikit tergesa-gesa.

"Hei, Raph? Kau kenapa?" tanya Jaden mendapati sekujur tubuh temannya dipenuhi keringat.

Aleesna dan Kell yang sebelumnya sedang fokus dengan buku bacaan langsung beralih turut memandang Raph yang terengah-engah.

Raph berusaha mengendalikan napasnya. Ia pun menjawab pertanyaan dari Jaden dengan terbata-bata, "Aku ... aku baru saja ... melihat ..."

"Melihat apa?" tanya Jaden mendesak Raph.

"Hantu," jawab Raph menyelesaikan ucapannya.

"Apa? Hantu?" Jaden, Aleesna, dan Kell sontak terkejut bersamaan.

"Iya, itu sebabnya aku berlari." Raph merebahkan tubuhnya di atas meja.

"Di mana kau melihatnya?" tanya Aleesna sambil membuka tutup botol air dan memberikannya untuk diminum oleh Raph.

Rapholen kembali duduk dan meneguk air mineral itu secara perlahan-lahan. Setelah minum ia menjadi lebih tenang dan dapat menjawab pertanyaan teman-temannya dengan lebih baik. "Aku melihatnya di ruang staf."

"Seperti apa rupanya?"

"Apa yang hantu itu lakukan?"

Jaden, Kell, dan Aleesna mulai bergantian mengajukan pertanyaan kepada Raph.

"Aku tidak melihat wajahnya. Posisi hantu itu sedang duduk membelakangi pintu. Namun, postur tubuhnya seperti..." Volume suara Raph melemah saat ia hampir selesai bicara.

"Postur tubuhnya itu seperti ...." Kell berusaha membantu Raph bicara.

"Seperti Shavero," jawab Raph sambil menggenggam lengan Kell. Matanya pun menatap Kell dengan serius.

"Shavero?" Aleesna mengerutkan dahinya. Ia lalu menatap Jaden yang juga bingung tak percaya.

"Kalian lihat aku, apa wajahku ini terlihat sedang bercanda? Aku serius. Ya aku memang suka bergurau, tapi kali ini tidak." Raph berusaha memperlihatkan wajah paling serius yang dimilikinya.

"Baiklah, Raph, begini saja. Kita tau bahwa kampus adalah tempat terakhir Shavero. Anggaplah dia memang di sana," kata Jaden berusaha menenangkan Raph dengan alasan yang kurang masuk akal.

Upaya tersebut seperti berhasil sebab Raph langsung mengangguk-angguk. "Ya, benar juga. Ditambah lagi ada Nyonya Sofie di ruangan itu, mungkin Shavero sedang menggentayanginya," ujar Raph.

"Apa? Tunggu. Ada Nyonya Sofie di sana? Sedang apa dia di fakultas kita?" Jaden kembali serius.

"I ... ya. Mungkin dia ada rapat atau sedang melakukan pemantauan?" Raph sedikit bingung sebab kini Jaden yang berapi-api.

"Ini jadi serius jika ada Nyonya Sofie di lokasi," ujar Jaden.

Akhirnya mereka memutuskan untuk langsung mengecek ke tempat Raph melihat hantu. Tanpa basa-basi Jaden membuka pintu ruangan tersebut. Nyonya Sofie sebelumnya sedang duduk dengan laptop di hadapannya. Wanita itu terkejut dengan kedatangan para mahasiswa yang sangat familier baginya.

"Kalian? Mau apa kalian ke sini?" tegur Ny. Sofie dengan wajah yang sedikit pucat karena terkejut, "tak bisakah mengetuk pintu lebih dulu?"

"Di mana hantunya?" tanya Kell menanyakan hantu yang dilihat oleh Rapholen.

E37BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang