Rektor pengganti telah naik jabatan mengambil alih posisi Nyonya Sofie. Pria yang akrab disapa Tuan Jack mulai melakukan pembersihan dan pembenahan terhadap hal-hal yang telah diputuskan secara tidak adil oleh Nyonya Sofie. Salah satu keputusan Ny. Sofie yang Tn. Jack soroti adalah dikeluarkannya Jaden beserta enam mahasiswa lainnya yang terlibat perkelahian. Tuan Jack memanggil mereka untuk kembali melanjutkan kuliah yang hanya tinggal sejengkal lagi. Rektor baru itu percaya, semua bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Lagipula mereka yang di-DO hanyalah korban dari ambisi Ny. Sofie.
Jaden dan Erick dipertemukan langsung dengan enam orang yang berurusan dengan mereka pada hari itu. Rapholen memang terlibat juga di dalam perkelahian tersebut, tetapi karena saat itu Raph tidak tersentuh oleh Ny. Sofie, maka mahasiswa itu tidak ikut dipanggil.
"Aku tau kalian semua sudah dikeluarkan dari kampus, kecuali Erick. Itu semua karena kalian terlibat perkelahian, bukan? Aku telah mencari tau lebih dalam mengenai hal ini. Dari yang kudengar, perkelahian itupun ada kaitannya dengan Nyonya Sofie. Sekarang aku ingin mendengarnya langsung dari kalian," ujar Tuan Jack.
Daniel, salah satu dari enam mahasiswa yang mengeroyok Erick itu mengajukan diri untuk menyanggupi permintaan Tuan Jack. "Sepulang kuliah sehari sebelum pengeroyokan, Nyonya Sofie memanggil kami ke ruangannya. Ia menawarkan kami uang dan juga jaminan lulus dengan nilai yang memuaskan. Tugas kami hanya satu, yaitu membuat Erick sekarat. Kami menerima tawaran itu. Keesokan harinya, kami langsung menjalankan tugas." Daniel menjelaskan secara singkat.
Tuan Jack mangut-mangut sambil tersenyum. "Kalian masih muda, uang memang sangat menggiurkan bagi anak-anak seusia kalian. Jangankan kalian, di luar sana, pria tua seusiaku pun pasti mau menerima uang itu."
"Namun, kami malah dikeluarkan dari kampus, Tuan," ujar Daniel menundukkan kepalanya.
"Itulah mengapa jangan pernah sekali-kali bekerja sama dengan penjahat," balas Tn. Jack. "Sekarang aku ingin menyarankan kepada kalian untuk menempuh jalur kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini. Apa kalian setuju?" tanya Tuan Jack.
"Tuan Jack, setelah kami dikeluarkan dari kampus, kami tidak pernah membahas masalah ini lagi. Jika hari ini Tuan memberikan saran seperti itu, dengan senang hati aku menyetujuinya," balas Jaden.
"Ya, Tuan Jack. Aku dan teman-temanku juga setuju," sahut salah satu dari enam orang itu. "Kami sangat bersyukur karena pihak Erick bersedia untuk berdamai."
"Erick, Jaden, maafkan kesalahan kami. Keputusan yang kami ambil itu benar-benar bodoh," ujar Daniel. Jaden masih ingat bahwa mahasiswa yang satu inilah yang paling babak belur dibandingkan yang lainnya.
"Kami sudah memaafkan kalian semua. Semoga tidak ada pertengkaran lagi di masa depan," jawab Erick.
Pertemuan itu pun selesai. Delapan orang mahasiswa tadi dipersilakan untuk kembali melanjutkan urusan masing-masing. Mereka berjalan beriringan di lorong. Berbagi cerita tentang perekrutan dan hadiah luar biasa yang Nyonya Sofie janjikan. Keenam mahasiswa yang mengeroyok Erick mengaku mengesal telah bekerja sama dengan Ny. Sofie. Wanita itu melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Tak ada uang bayaran, jaminan lulus, bahkan sekadar uang pengobatan. Mereka berenam tidak bisa menuntut apa-apa sebab Ny. Sofie punya perlindungan dari Tn. Robert. Erick dan Jaden sendiri hanya bisa menyemangati mereka.
"Omong-omong, apa kalian tau soal kematian adik tingkat kita?" tanya Daniel.
Erick dan Jaden berpandangan. Mereka sama sekali tidak mengetahui kejadian itu. Daniel adalah orang pertama yang memberitahu mereka. "Kami tidak akan tau jika kau tidak mengatakannya," jawab Jaden.
"Oh, begitu?" balas Daniel, "Kupikir kalian sudah tau."
"Apa dia punya riwayat penyakit?" tanya Erick.
KAMU SEDANG MEMBACA
E37B
Mystery / Thriller⚠CERITA INI SEDANG DIREVISI⚠ Rencana penggusuran gedung Universitas Kaciles menjadi awal dari rentetan peristiwa pahit yang menghantui seisi kampus. Erick Bastian, mahasiswa paling berprestasi pemilik kursi E37B, disebut-sebut sebagai dalang di bali...