BAB 7

8.6K 912 25
                                    


Appreciate every piece of writing you read!

[Jangan lupa tinggalkan jejak!]

● Happy Reading

Taeyong membuka pintu mobilnya, membantu kekasihnya itu naik ke mobil.

"Kenapa larut malam ke sini?" Tanya Lisa to the point saat sudah memberikan Taeyong selimutnya.

"Ini benar benar harum mu Lisa!"

"Aku serius, Oppa." Kata Lisa kesal.

Taeyong membuang nafasnya lembut, "aku merindukan-mu, Lisa." Kata Taeyong membuka kedua tanganya menyambut Lisa kedalam pelukannya.

"Kenapa tiba tiba?" Heran Lisa.

"Kau tak ingin memeluk ku?" Tanya Taeyong membuat Lisa langsung mengeleng dan berhamburan memeluk kekasihnya itu. Hangat, satu kata yang bisa Lisa ucapkan kalau seseorang bertanya padanya bagaimana rasanya di peluk seorang Lee Taeyong.

Di sisi lain Jisoo, Rose bersama Jennie sedang mengintip di balik jendela. Mereka menjerit jerit.

"Kapan Jaehyun seperti itu?" Tanya Rose penasara.

"Tak usah bermimpi!" Kata Jennie yang memandang Lisa dan Taeyong dengan tatapan yang sulit di artikan.

Taeyong melepaskan pelukannya, "aku akan tidur di sini." Finalnya.

Lisa menoleh kaget, "kenapa? Di luar dingin."

"Oh howww Lalisa, kau mau mengajak ku tidur di kamar mu? Sungguh kau mesum sekali. Tapi, akan ku pikirkan kembali ajakan mu itu."

Lisa menggeleng cepat, "tidak, maksudku lebih baik Oppa pulang saja."

"Aku tidur di sini bersama mu, di mobil ini!" Kata Taeyong.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Tanya Taeyong aneh.

"Kau tiba tiba merindukanku?" Lisa menunduk.

Taeyong mengelus pucuk kepala Lisa, "maaf, aku benar benar hanya bercanda saat mengajak Yeri pulang."

"Nyatanya dia menganggap itu bukan lelucon Oppa, kau sungguh kejam." Kesal Lisa memukul pelan pundak Taeyong.

"Aku tak akan melakukan nya lagi."

Lisa melirik Taeyong sinis.

"Dan lagi kau juga mengajak Wendy Sunbae pulang bersama 'kan? " Geram Lisa.

Taeyong menoleh kaget, dari mana ia tau?

"Kau melihatnya?"

"Jelas! Aku mempunyai mata." Semprot Lisa.

Taeyong mengangguk, ia tak bisa banyak bicara sekarang kalau tidak ingin berujung fatal.

Lisa melipat kedua tangannya di depan dada, mulutnya mengerucut kesal.

"Kau pindah di belakang sana, badanmu bisa sakit." Perintah Taeyong.

Lisa mengangguk, "lebih baik aku tidur di kamar." Gurutunya sambil berusaha pindah ke bangku belakang.

Lisa tiduran di bangku belakang, untung saja ada boneka yang selalu Taeyong bawa dalam mobilnya.

Lisa memejamkan matanya.

"Lisa?" Panggil Taeyong.

"Hm?"

Taeyong berbalik, manatap Lisa.

"Kalau kau cemburu, terus terang saja. Bilang padaku, mengerti?" Taeyong mengamati Lisa. Menunggu jawaban sang Yeoja yang ia pastikan belum tidur itu.

"Aku tak pernah cemburu!" Elak Lisa yang masih memejamkan matanya.

Taeyong mengangguk, "dan lagi, kau harus memberi tahuku kalau kau sedang bersama Namja lain selain aku," Taeyong masih memerhatikan Lisa yang masih terpejam. "kau mendengarkan ku kan?"

Taeyong menatap Lisa lekat, yeoja itu mungkin telah terlelap dan sedang menjelajah ke dunia mimpinya. Taeyong tersenyum, mengacak poni kekasihnya itu gemas. Lalu Taeyong menyelimuti kekasihnya itu, tak lupa Taeyong mengecup singkat kening Lisa.

🍃🌻

Sinar matahari membangunkan Taeyong yang menyender ke jok mobil, tubuhnya sangat sakit karna tidur dengan posisi tidak benar. Ia menoleh ke jok belakang tepat di mana Lisa tidur semalam.

Yeoja itu masih terlelap, wajah nya sangat tenang. Bahkan, siapa saja yang melihatnya pasti akan tersenyum tanpa sebab hanya melihat Lisa tertidur seperti itu.

Taeyong pindah ke belakang, walaupun sedikit sempit ia menekuk lutut nya untuk melihat sang kekasih yang masih berjelajah di dunia mimpinya.

Taeyong membenarkan poni Lisa yang terlihat berantakan. Lisa sangat cantik saat memejamkan matanya. Taeyong beberapa kali memuji kekasihnya itu dalam hatinya.

Taeyong menggeleng saat bayangan seseorang terlintas di benat nya. Ia mengigit bibir bawahnya, menahan nafasnya saat Lisa menjilat bibirnya. Tapi Taeyong yakin Lisa masih tertidur.

Taeyong menyentuh Bibir Lisa yang berwarna merah muda itu, Taeyong tersenyum. Entah dorongan dari mana ia berani mengecup singkat Bibir Lisa.

Ia langsung menjauhkan tubuhnya sampai kepalanya terbentur, saat sadar apa yang telah ia perbuat.

"Aww...." ringisnya.

Taeyong mengusap belakang kepalanya, ia menatap lagi Lisa. Ia takut Yeoja itu bangun dan langsung memarahinya. Tapi tidak ada gerakan yang menandakan Lisa terbangun.

Taeyong menjulurkan lidahnya sebari terkekeh.

Lagi, Taeyong mendekatkan wajah nya kepada Lisa. Ia mengecup Lisa lama, bahkan ia tak tau bahwa Yeoja yang ia cium itu sudah bangun.

Mata Lisa mengamati Taeyong yang masih menciumnya dengan Mata tertutup. Taeyong tersenyum saat masih mencium Lisa, Lisa hanya diam. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

Taeyong mengakhiri ciuman nya, ia menatap Lisa dengan bangga karna telah mencium Lisa untuk pertama kalinya. Tapi gerakan selanjutnya membuat namja itu kaget.

Lisa, dia melihat Taeyong bingung.

Taeyong menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia menyengir.

"Kau sedang apa, Oppa?" Tanya Lisa polos.

Lisa mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap Taeyong lekat.

"Mian, tadi aku menciummu tanpa persetujuan darimu," Taeyong menunduk, ia takut Lisa marah kepadanya.

Tapi gerakan Selanjutnya membuat namja berambut merah itu membelak-lakan matanya nya kaget. Ia tak percaya Lisa melakukan itu.

***

Yok follow ig khusus cerita aku: at/rosettaly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok follow ig khusus cerita aku:
at/rosettaly

[1] Two Hearts Wounded | YongLiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang