BAB 8

7.6K 794 44
                                    


Appreciate every piece of writing you read!

[Jangan lupa tinggalkan jejak!]

● Happy Reading ●

Tapi gerakan Selanjutnya membuat namja berambut merah itu membelalakan matanya kaget. Ia tak percaya Lisa melakukan itu.

Lisa menarik pipi Taeyong, ia menekan pipi kenyal itu.

Lisa beberapa kali mengecup singkat Bibir Taeyong, Namja itu terdiam beberapa detik. Mencerna apa yang terjadi.

"Apa? Kau tak menyukainnya?" Tanya Lisa sedikit berbisik.

Taeyong mengeleng, ia tersenyum. "Aku menyukainya, tenang saja." Ucap Taeyong tersipu malu.

Taeyong mengecup Lisa dalam, ia tak memikirkan apa apa sekarang. Yang ia pikirkan sekarang hanyalah Lisa. Ia sangat menyukai Lisa.

Rose meremas bahu Jisoo, jisoo meringis kesakitan. Sekarang Jisoo, Rose dan Jennie sedang mengintip Taeyong dan Lisa.

"Wahh, aku baru tau Lisa Seliar itu," suara Jisoo membuat kedua Dongsaengnya itu menoleh lalu mengangguk setuju. "Benar 'kan?"

"Wahhh Daebak." Kagum Rose.

Jisoo langsung menutup tirai jendelanya agar Rose berserta Jennie tak bisa melihat nya.

"Ya Eonni...," rengek Rose.

"Kenapa kau menutupnya?" Tanya Jennie dingin.

Jisoo menatap kedua Dongsaeng nya itu, "kalian jangan mesum, lebih baik kalian menyiapkan sarapan sana." Perintah Jisoo.

Jennie mengangguk, ia langsung menuju dapur. Sedangkan Yeoja berambut Pirang yang kerap di panggil Chaeng itu malah menghempaskan tubuhnya di atas sofa.

Jisoo mengintip Lisa lagi, ia tersenyum sedih.

"Kapan Jin Oppa seperti Ty?" Gumamnya.

"Jangan Harap!" Bisikan itu membuat Jisoo terlonjat kaget. Itu Rose yang enatah sejak kapan berada si sisinya berbisik tepat di telinga kanan Jisoo membuat bulu kunduk Jisoo berdiri karna geli.

"YAAA!!!"

🍃🌻

Taeyong sedang berada di Dorm bersama yang lainnya, ia memutuskan untuk diam di Dorm saja. Ten yang sedari tadi mengamati Taeyong yang terus saja senyum-senyum sendiri bergidik ngeri apalagi saat seorang Lee Taeyong menjerit-jerit sambil memegang bibirnya.

"Hyung?" Panggil Ten.

Tapi Taeyong masih diam, Taeyong malah beberapa kali menutup wajahnya karna Malu. Ten sangat bingung.

Ada apa dengan Hyungnya itu?

Apakah orang ini teratuk sesuatu sampai membuatnya terlihat gila?

Renjun keluar dari kamarnya bersama dengan Jeno yang berpenampilan rapih.

Renjun menoleh kaget saat mendengar pekikan Taeyong, "ahhh ... aish Hyung!!! Kau mengangetkan ku tau."

"Ten Hyung, ada apa dengan Taeyong hyung?" Tanya Renjun bingung.

Ten mengedikkan bahunya tak tahu. Jeno langsung menarik Renjun untuk tidak bertanya lagi kepada Ten dari pada kena amarah Ten yang sedang tidak dalam mode bersahabat.

Tringg tringg....

Ponsel Taeyong berdering menandakan ada panggilan masuk. Tapi Taeyong masih tetap dalam posisinya, mungkin dia tak mendengar nada dering yang membuat Ten kesal itu.

[1] Two Hearts Wounded | YongLiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang