00 ;

10.3K 753 78
                                    

For the first......kalian harus tau,

Hidup gue ga seindah hidup para remaja pada umum nya.

Sejak kecil gue harus terlibat dengan yang namanya perkelahian.
Bahkan, gue sudah terbiasa mendengar sebuah bom yang meledak didekat gue.

Berwarna bukan? Melihat bom, mendengar suara peluru berjatuhan, tersayat pisau. Itu sudah biasa bagi gue.

Inilah hidup yang harus gue jalani, Hidup sebagai anak seorang pemimpin gangster.


Kenalin gue Bee, Bee Hwang.

Kalau dilihat dari luar gue terlihat sama dengan anak SMA pada umum nya, dimana gue harus bangun pagi untuk sekolah, mengenakan seragam yang sama dengan yang lain, belajar disekolah, makan siang dikantin lalu pulang sekolah.

Tapi,
bayangkan jika setiap pulang sekolah lo harus lari karena dikejar orang-orang yang bahkan lo sendiri ga kenal, itulah perbedaan gue dari mereka anak sekolah biasa.

Sampai akhirnya sekarang gue dibawa orang tua gue ke salah satu pedesaan di bukit, dimana ayah gue membuat gudang sekaligus rumah untuk urusan nya.

Dan gue,
Pindah sekolah lagi ke desa.
Sudah berjalan hampir satu tahun tapi tetap saja sama. Tidak ada teman yang akrab, tidak ada kenyamanan, dan tetap saja ada yang mengejar gue bahkan sampai diatas bukit sekalipun.

Setidaknya gue harus terus berlari untuk bertahan hidup.













Tokk

Tokk

"Nona dipanggil Tuan"

Hhhh

Gue hanya bisa menghela nafas berat setiap mendapat panggilan dari ayah sendiri. Bukan takut tapi kesal!

"Ada apa?" tanya gue sesampainya diruangan yang begitu remang dan banyak senjata dimana-mana, bahkan darah.

"Besok malam kamu harus bersiap-"

"Untuk?"

"Akan ada perjodohan untukmu"

"APAA?!" gue tersentak kaget dan teriak.

Sedangkan ayah gue hanya memasang wajah sangar nya.

"Hehh! Ayah kira aku apaaaa? Ayah...ini hidupku bukan hidup ayah! Sudah cukup mempersulit hidup ku tapi jangan pernah melibatkan hati ku..demi pekerjaan mu!"

Gue sadar kini air mata gue perlahan mulai jatuh.

Sedari dulu ayah selalu mengatur hidup gue dan gue hanya diam.

Dan kini,
Dia mau mengatur hati gue juga?

Hhh
Sedari dulu gue selalu gagal dalam yang namanya percintaan, karena lelaki-lelaki yang gue sukai selalu kabur saat tahu gue anak seorang gangster. Gue benci fakta itu.

Ayah masih diam, gue lihat dengan jelas rahang nya mengeras karena marah dengan perkataan gue.

"Tidak ada penolakan!" tegas nya.

"Lebih baik aku mati!" balas gue.

0.9 detik setelah gue berucap ingin mati, sebuah pedang panjang kesayangan ayah gue berhenti tepat didepan leher gue.

"Mau mati?" tanya ayah gue dengan angkuh nya.

"Terserah mu" sahut gue dan mundur lalu keluar dari ruangan gila ini.

Gue tutup pintu dengan cara membanting nya lalu gue tendang dengan keras pintu itu dari luar.

Seandainya bisa gue membakar rumah ini dan melenyapkan semua manusia yang ada didalam nya. Termasuk gue dan ayah.

.

.

.

.

.

Gue hanya menatap malas ke luar jendela saat wali kelas memasuki kelas dan membawa seorang murid baru bersama nya.

"Perkenalkan dirimu"

"Hallo. Nama gue Woojin. Park Woojin"

Gue bisa mendengar celotehan-celotehan anak lain tapi gue terlalu asik untuk memandang keluar jendela.

"Bee Hwang" panggil guru dan itu berhasil mengacaukan lamunan gue.

"I-iya?" tanya gue.

"Berapa kali saya bilang, sekolah itu pakai sepatu bukan sendal"

"Ini" gue mengangkat sepatu gue yang gue simpan di kolong meja. Seketika anak kelas pada ketawa melihat keadaan ini.

"Dipakai bukan disimpan" tunjuk guru itu.

"Hmm" gue mengangguk.

Tapi ada sesuatu yang janggal saat yang lain tertawa.

Mungkin karena gue sejak kecil terlatih untuk jaga-jaga, gue merasa sekarang ada orang yang merhatiin gue dari samping.

Yeshh!

Tidak salah.

Murid baru yang.... entah lahh siapa namanya sedang memperhatikan gue dari samping.

Gue membalas tatapan nya dan mengangkat dagu gue seolah olah 'apaaa?' dibalasnya dengan gelengan lalu dia menenggelamkan kepalanya diantara kedua lengan nya.

Tbc...

Pemanasan dulu ching:)

noh murid baru nya kenalin nama nya Park Woojin.
Ada yang suka?

GENGSTER | PARK WOOJIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang