03 ;

4.2K 511 15
                                    

Langkah gue terhenti saat gue berpapasan dengan Woojin didepan pintu kelas.

Gue tarik tangan nya saat itu juga, entahlah apa yang gue lakukan sekarang.

Dia menoleh kearah gue lalu melepaskan cengkraman tangan gue dan berlalu dengan wajah datar nya.

Gue masih ga habis pikir sama dia, kemaren dengan seenak jidat dia meluk gue bahkan nyium gue dan sekarang dia berlagak seolah-olah ga kenal sama gue.











Ini masih terlalu pagi tapi gue sudah melamun dengan menatap keluar jendela.

Ada batu-batu kecil yang terlempar kearah jendela disamping gue duduk, dan itu berasal dari bawah.

Gue membuka jendela dan menoleh kebawah untuk melihat siapa pelaku nya.

"Aww" ringis gue seraya memegang dahi gue yang baru aja kena lemparan batu itu.

"Lo" tunjuk gue kebawah, terlihat jelas sosok Woojin menyuruh gue untuk turun.

Karena ini memang masih pagi dan guru juga belum masuk, gue memutuskan untuk menemui Woojin. Karena memang ada yang mau gue tanyakan dengannya.



Sesampai nya dibawah gue ga nemui Woojin ditempat nya tadi.

~~~~ gue dengar siulan yang sangat familiar. Gue sering dengar siulan ini dirumah. Siulan ini adalah tanda bagi para gengster.

Gue mengikuti kearah siulan sampai ke sebuah pintu dengan triplek tipis.

Gue buka dannn. ...
"Shit" ringis gue saat sebuah pistol ditodongkan tepat dikepala gue.

Gue segera ingin membanting orang yang menodong gue namun gue ga berdaya karena dia terlalu kuat.

"Ashh lemah ternyata"
Dia adalah Woojin.

"Apa apa an sih. Kalau mau bunuh gue bunuh sekarang!" bentak gue.

"Eh tenang-tenang. Gue cuma becanda"

"Lagian lo yaa.....berani nya bawa pistol kesekolah"

"Buat jaga-jaga"

"Mau apa lo nyuruh gue kesini?"

"Hhh" dia mengehela nafas dan memejamkan matanya seolah-olah akan melontarkan kata-kata yang menyakiti gue lagi.

"Sebaiknya lo suruh ayah lo buat batalkan perintah nya"

"Perintahnya?"

"Perjodohan"

"Cihh...eh lo nyuri first kiss gue, tapi ga mau dijodohkan sama gue?"

"Aishh bukan gitu....tapi--"

"Tapi apaaa? Kurang apa gue. Gue cantik, dan gue juga bisa bikin lo ke goda" gue memajukan wajah gue dan membisikkan nya tepat didekat telinga nya.

Gue sendiri ga tau apa yang gue lakukan sekarang, harusnya gue bahagia dong dia juga mau menolak perjodohan ini karena dari pertama gue juga mau menolak. Tapi kayanya sekarang otak sama mulut gue ga sinkron.

"Ga takut gue khilaf? Sepi lohh...." kini dia yang memajukan wajah nya sampai wajah kami berdua sangat-sangattttt dekat.

Sontak gue mundur dengan cepat namunnn....



Boommmmm


Gue menunduk

Woojin juga

Terdengar suara orang-orang diluar berlarian bahkan suara pistol-pistol bisa terdengar jelas ditelinga gue.

Woojin menarik gue dengan cepat kepelukannya dan menutup telinga gue dengan kedua tangan nya. Karena suara bom terus meledak lebih dari satu kali.

Gue memang terbiasa dengan situasi seperti sekarang, tapi gue ga bisa bohong setiap kejadian seperti ini gue selalu gemetar ketakutan meski harus berpura-pura tidak takut.

Woojin menurunkan tangan nya yang tadi ditelinga gue kini menggenggam erat sebelah tangan gue yang gemetar dan dia mengelus pelan belakang kepala gue dengan tangan satu nya.

"Tenang, ada gue" bisik nya.

Nafas gue terasa tercekat.
Entah karena perlakuan Woojin atau karena bunyi bom yang tak henti henti nya meledak.

Suara pistol-pistol semakin mendekat dari tempat kami.

Woojin mengeratkan pelukannya dan gue tenggelam didepan dadanya.

Tangannya yang tadi menggenggam tangan gue kini dilepaskan nya, beralih dengan mengambil pistol milik nya untuk berjaga-jaga.

Dia melepas pelukan nya perlahan,
Dan kini dia berjongkok didepan gue.

"Heyy" panggil gue ke arahnya. Tapi dia tidak memperdulikan sampai akhirnya dia mendongak keatas melihat ke arah gue.

"Aishh kenapa pakai sendal sih ga pakai sepatu" dengus nya dengan wajah khawatir.

"Kenapa sih" tanya gue bingung.

"Udahlah....ayoo" dia narik sebelah tangan gue dan kami langsung lari dari jalan belakang, dan ini harus melewati rumput-rumput hijau yang tinggi.

Pilihan satu-satu nya kali ini yaitu lari.




Tbc...

GENGSTER | PARK WOOJIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang