Kami saling tatap lalu lagi-lagi tertawa tanpa sebab.
"Mau digendong?" tawar nya yang kini berjongkok.
Tanpa basa-basi gue segera melompat kepunggung nya. Karena gue sudah sangat merindukan momen ini.
"Aiyahhh" seru nya saat berdiri dan membenarkan posisi gue yang ada dipunggung nya.
"Bee pegangan yaa gue lari nih" ucapnya.
"Mau pingsan apa lo lari naik gunung ini?"
"Haha becanda elah, sebelum lari aja gue udah pingsan kali. Lo berat sih" Gue segera monoyor belakang kepala nya karena ngatain gue berat, tapi Woojin malah tertawa.
Setelah sedikit percekcokan antara gue dan Woojin akhirnya kami sampai dipuncak tempat biasanya.
"Bee sini" panggil nya dari tempat duduk biasanya.
Gue berjalan mendekatinya dan dia langsung menarik gue lalu mendudukan gue ditempatnya tadi.
"Tutup mata lo" titah nya. Gue iya iya aja kali ini. Gue nutup mata lalu ia menutup lagi mata gue dengan dasi sekolahnya.
"Sebentar" ucapnya lagi.
Cukup lama gue menutup mata deruan nafas Woojin tiba-tiba terdengar didepan gue.
Sepertinya anak ini habis berlari, pikir gue.
"Bukaal" titahnya setelah melepas dasi nya dari mata gue.
"Wahhhhh apaan nihh" seru gue saat membuka mata melihat dia berjongkok didepan gue dengan segenggam bunga yang berwarna warni namun tidak tersusun rapi dan dengan sususan amburadul seperti itu gue yakin ini bukan beli melainkan ngambil.
"Ini bunga Bee" ucapnya polos seraya menyodorkan bunga itu ke arah gue.
"Buat gue?" tanya gue.
"Bukan Bee,buat tuh pohon" Canda nya, tapi gue segera merebut bunga itu dari tangan nya.
"Makasih" gumam gue lalu menarik Woojin kedalam pelukan gue.
Dia melepaskan pelukan kami lalu memegang kedua bahu gue dan membuat gue berhadapan dengannya.
"Bee gue janji bakal jaga lo gimana pun cara nya. Kalaupun nanti harus ada yang mati diantara kita, biar gue yang mati karena gue ga sanggup hidup tanpa lo" ucapnya. Tatapan Woojin benar-benar membuat gue terkesan, ketulusan terlihat jelas dimatanya.
"Berarti gue juga harus mati Jin karena gue juga ga sanggup hidup tanpa lo" balas gue.
"Kalo gitu kita mati berdua aja" ucap nya polos dan berhasil bikin gue ketawa.
"Aduh itu lesung pipi nya gue kangen" gumam nya yang kini mencubit-cubit pipi kanan gue, dimana disana terdapat lesung pipi yang sudah ada sejak lahir.
"Aduh itu gingsul nya gue kangen" balas gue dengan nada yang sama.
"Nihh pandangin puas-puas" ucapnya lalu membuka lebar-lebar mulut nya seraya tersenyum manis didepan gue. Tapi tangan nya masih tidak berhenti memainkan pipi gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Woojin duduk disebelah gue dan merangkulkan lengan nya ke pundak gue.
"Bee kalo nanti ada peluru yang mengarah ke gue, apa yang bakal lo lakuin?" tanya nya.
"Hmmm..yaaa mengahalangi nya dari lo lah"
"Terus lo yang mati dong"
"Hmmm" gue ngangguk.
"Hhh...awas aja kalo sampai lo lakuin itu!"
"Terus gue biarin lo mati gitu?"
"Why not!" ucapnya seraya mengangkat kedua bahu nya. "Bee, jangan pernah lo lakuin itu yaa"
"Ga janji"
"Ni anak ga nurut banget sihhhhh duhhhh" lagi-lagi dia nyubit pipi gue gemes.
"Kalo sebaliknya, apa yang bakal lo lakuin?" kini gue yang nanya
"Ya lindungin lo lah, masa biarin tuh peluru nyakitin lo"
"Nah kan sama, jadi ga usah ngelarang gue deh"
"Gue harus lindungin lo sebagai cewek gue Bee"
"Gue juga harus lindungin lo sebagai cowok gue Jin"
"Eit eit ga ada sejarah cewek lindungin cowok"
"Ya sejarahnya baru dimulai"
"No no no" ucapnya sambil bergeleng.
"Bee, lakuin apa aja buat nyelamatin gue tapi jangan sampai nyakitin diri lo sendiri. Janji?" dia mengangkat jari kelingking nya dan gue balas dengan menyatukan jari kelingking gue juga.
"Janji" sahut gue seraya tersenyum.
"Ga usah senyum woyyy! Naik gula darah gue nih gimana" gerutunya. Gue langsung berubah cemberut saat dia berkata seperti itu.
"Duh Bee kalo gini gue jadi gemes sendiri" ucapnya yang lagi-lagi menguyel pipi gue.
Bagaimana gue ga jatuh hati sama nih gingsul coba, orang perlakuan dia manis banget. Ya meski takdir kami itu ada diantara kematian, setidaknya gue bisa merasakan yang namanya Cinta dari seorang Park Woojin.
Tbc...
Kalo Woojin puasa gingsul nya keropos ga ya??? Duhh pertanyaan apa dah gue:( maafkan ya faktor lapar dan haus akan belaian Woojin nihh😂,gakdeng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Batal ga sih puasa gue mantengin tuh gingsul???? MANIS BANGET!!
