07 ; Bullshit

3.5K 433 16
                                    

Kini gue berjalan sendiri menuju kelas setelah menyaksikan adegan Woojin dan Naeun berdua-dua an tadi.

"Semua murid harap berkumpul di Aula"
Suara dari pengeras suara yang ada ditiap lorong.

Aula?
Pikir gue.

Gue mengingat apa ada yang nama nya aula disekolah desa ini.

Ahhh

Sebuah ruangan besar yang ada di belakang lapangan basket, mungkin itu yang mereka sebut aula.

Gus segera berbalik arah menuju ruangan yang mereka sebut aula itu.




Kini gue bediri diantara puluhan siswa yang sudah sampai di aula.

Diatas sana atau tempat yang terlihat seperti panggung itu ada kepala sekolah dan guru-guru sudah menunggu kami. Namun siswa belum terkumpul semua.

Contohnya....Woojin.

Gue celingukan mencari orang itu, namun yang muncul malah Lucas.

"Hey nyari siapa?" tanya nya.

"Ahh" gue cuma geleng-geleng.

Gue dan Lucas berbalik kebelakang dan saat itulah gue melihat Woojin dan Naeun datang barengan ke aula.

"Oh shit" ringis gue. Entahlah ada rasa sakit didalam.

"Why?" tanya Lucaa segera setelah gue meringis.

"Ahh gapapa" elak gue. Gue segera berbalik arah lagi mengarah panggung.

"Hey boleh gabung"
Suara wanita yang baru saja bergabung dengan gue dan Lucas dibarisan.

"Oh Naeun....of course" sahut Lucas antusias. Sedangkan gue ga noleh ke arah mereka.

"Ssst" desis Woojin yang kini nyenggol-nyenggol bahu gue.

Gue nengok ke dia sebentar terus mandang lurus kedepan lagi.

"Kaya nya ada yang kemakan api cemburu nih" goda nya seraya berbisik.

Hhhh
Gue cuma bisa menghela nafas berat.

"Woojin dan gue mau ketemuan nanti malam ini di danau" ucap Naeun yang lagi asik ngobrol bareng Lucas saat Woojin godain gue.

Gue segera memasang pendengaran gue dengan benar biar bisa dengar dengan jelas percakapan Naeun dan Lucas tentang Woojin. Sedangkan Woojin nampak mulai fokus dengan kepala sekolah yang sedang mengumumkan sesuatu.

Setelah menyimak percakapan Lucas dan Naeun gue menyadari satu hal.
Naeun baper sama Woojin gara-gara olahraga barusan.

Yashhh saingan gue berat sekali.

Yaaa...meski kayanya bakal gue yang menang. Karena toh Woojin dijodohin sama gue. HA HA HA.

"Bee, lo ga boleh ikut campur yaa" ucap Woojin tiba-tiba saat gue sedang tertawa dalam hati.

"Apa sih? Gue ga bakal ikut campur urusan lo sama dia" dengus gue.

"Aduhh beee bukan itu. Tapi....sekolah kita lagi ada perang dingin sama gengster" kini Woojin berbisik.

"APAAA?!"
Seluruh siswa yang ada didekat barisan gue sontak melihat ke arah gue karena gue baru saja berteriak.

Tapi Woojin segera membekap mulut gue.

"Maaf. Dia kaget" ucap Woojin ke orang-orang.

"Lo harus terus ada dideket gue yaa" pinta nya yang kini megang tangan gue.

"Eh gue ga bisa deket sama lo kalo ada dia" gue nunjuk Naeun pakai isyarat mata.

"Gue hanya akan selalu ada buat lo kok" ucap nya seraya mengeratkan genggaman nya. Sebenarnya dihati gue merasa sebuah kemenangan sedang menghampiri. Bagaimana tidak, gue sudah mengalahkan primadona sekolah ini.






"Woojin jangan lupa yaa nanti malam" ucap Naeun sebelum kami berpisah didepan aula.

Gue natap ke Woojin pengen liat apa reaksi nya.

Tapi nyatanya....

Dia memang aneh.

gue bingung saat melihat reaksi Woojin barusan. Dia mengiyakan ajakan Naeun setelah beberapa menit yang lalu bilang ke gue 'gue hanya akan selalu ada buat lo kok'

bullshit banget omongan lo Jin.
Batin gue.






Tbc...

Mungkin aku akan mulai slow update sekarang, karena udah mulai kerja lagi(:
Dan hari ini sangat lelahhhhh

Setidaknya ada mereka yang menyemangati😃😍

GENGSTER | PARK WOOJIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang