10 ; he's die(?)

3.3K 399 23
                                    

Setelah kejadian hari itu gue ga masuk sekolah selama tiga hari tapi ternyata Woojin juga ga masuk sekolah, bahkan sampai sekarang sudah satu minggu lebih gue ga liat dia sekolah.

Dan, ayah gue sudah tau fakta bahwa gue dan Woojin satu sekolah.

Awalnya ayah nyuruh gue buat pindah sekolah tapi gue ngeyel untuk tidak meski kata ayah akan bahaya kalau gue dan Woojin ketahuan satu sekolah.

Entahlah bahaya akam hal apa.

Tapi kalian pikir ayah gue akan terima gitu aja dengan tolakan gue atas pindah sekolah. Tidak!

Gue bilang sama ayah kalau dia mau perjodohan tetap berlangsung jangan suruh gue pindah dari sekolah itu. Bagaimanapun gue sudah terlalu lelah pindah-pindah sekolah.

Oleh karena kesepakatan perjodohan tetap dilanjutkan ayah gue menerima keputusan gue untuk tidak pindah dari sekolah ini.

Tapi sampai sekarang ayah masih tutup mulut untuk memberi tahu keadaan Woojin dan keberadaan nya sekarang.

.

.

.

"Bee" panggil Lucas saat tiba didepan gue.

"Apa?"

"Lo tau dimana Woojin?" gue langsung menatap Lucas terus gelengin kepala. Lucas hanya ber oh ria.

"Kantin yuk" ajak nya tiba-tiba.

"Engga"

"Enggak enggak nanti pasti ada dibelakang gue" ejek nya tapi gue tetap diam sampai akhirnya anak itu menyerah dan beranjak menuju kantin.

Tapi memang benar katanya gue akan ada dibelakang nya, yaa karena ini waktu nya makan siang dan gue harus ke kantin.

Disaat gue jalan sendirian menuju kantin atau lebih tepat nya lagi sekitar sepuluh langkah dibelakang Lucas, gue melihat seseorang yang harus nya tidak ada disekolah.

Dengan segera gue mempercepat langkah gue dan mengaitkan lengan gue dilengan Lucas yang ada didepan gue. Bahkan Lucas terkejut dengan apa yang gue lakuin sekarang.

Itu karena gue barusan melihat Tuan Park berjalan ke arah gue. Tapi nampak nya bukan ke gue melainkan ke ruang guru. Tapi sial nya gue harus melewati ruangan itu dan itulah alasan gue berlindung di lengan Lucas sekarang. Meski acara berlindung ini sangat menjijikan dan akan membuat Lucas ge-er.

"Ehh ehhh ngapain lo?" tanya Lucas seraya mencoba melepaskan lengan gue dari lengan nya namun gue semakin mengeratkan nya.

"Diammm" suruh gue.

Tapi tiba-tiba,
"Ehh Lucas sini sebentar"

Oh shitt
Umpat gue dalam hati saat Lucas dipanggil salah satu guru yang ada bersama Tuan Park.

Semoga gue tidak terlihat
Harap gue.

"Park Woojin sudah berapa lama ga masuk?" tanya guru itu, sedangkan gue masih sibuk bersembunyi dilengan Lucas dan sial nya anak ini selalu bergerak.

"Sudah satu minggu lebih" jawabnya.

Gue menarik-narik lengan Lucas pelan agar dia langsung membawa gue ke kantin dan nampak nya dia mengerti.

"Sudah ya pak pacar saya kelaperan" ucap nya. Seandainya sekarang gue tidak dalam mode penyamaran udah gue tabok nih anak main aku-akuin gue pacar nya.

Tapi itu berhasil, sampai akhirnya guru itu memperbolehkan Lucas berlalu. Setelah lumayan jauh dari ruang guru gue segera melepas tangan gue dari Lucas.

Tapi dia malah menariknya lagi.

"Apaan sihhh!" geram gue.

"Lo yang apaan tadi?" tanyanya balik.

"Iyaaaa makasihh atasss bantuan nyaaaa!" ucap gue lalu berlalu tapi dia malah mengejar gue dan melakukan hal yang sama kaya gue beberapa menit yang lalu, dia mengaitkan lengan nya ke lengan gue.

"Lepas" rengek gue.

"Sampai kantin" sahutnya. Gue hanya mampu menahan sabar menghadapi lelaki buaya seperti yang satu ini.

Beruntung dia menempati perkataan nya, hanya sampai depan kantin dia langsung melepas lengan gue dan berlari ke arah teman-teman nya yang ada dikantin dan gue dilupakan.

Ah  itu tidak penting.

Yang penting sekarang adalah, kenapa tuan Park datang kesekolah.

.

.

.

"Diam semuanya"
Jam pelajaran baru saja akan dimulai lagi setelah istirahat makan siang.

"Saya punya berita duka untuk kalian. Teman kelas kalian yang belum lama bergabung dengan kita telah meninggalkan kita untuk selamanya. Park Woojin telah meninggalkan kita ke tempat yang lebih baik"
Semua murid terkejut tidak terkecuali.

Bahkan gue sama sekali tidak berkedip dan mencoba memahami pengumuman guru didepan.

Hati gue seperti sedang dicabik-cabik oleh Raja hutan.

Mata gue tiba-tiba panas. Sampai akhirnya air mata sudah tidak dapat gue bendung.

Inikah jawaban dari ayah gue selama ini? Woojin meninggal?!

Hey katakan ini mimpi!!!!

Tapi seperti nya tidak.....ini nyata. Baru saja Lucas menyentil jidat gue dan itu sakit.

"Heyyy lo juga gatau?"
Nampaknya Lucas juga sama kaget nya kaya gue tapi gue jauh lebih kaget dan sakit dibanding siapapun.

Bahkan sekarang dunia serasa sudah hancur berkeping-keping. Seperti hanya gue seorang diri yang tersisa di dunia ini.

Gue pikir ini mimpi yang sangat nyata.

Dan memang gue berharap ini hanya mimpi meski Lucas sudah membuktikan bahwa ini bukan mimpi.


Tbc...

Hwaaaaaaa 😭😭😭
He's die??????

GENGSTER | PARK WOOJIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang