32

1.7K 212 32
                                    

Arkan hanya diam ketika Lea menangis, malah semakin kencang memeluk gadisnya. Dalam-dalam, ia menghirup aroma tubuh mungil itu dengan mata yang terpejam. Rasanya seperti ada yang memukul dadanya kuat-kuat mendengar isakan tangis yang keluar dari bibir cherry Lea, sakit sekali.

Dan Arkan merasa bodoh sudah membuat Lea kembali menangis, sangat bodoh.

Lea melingkarkan kedua tangannya ke tubuh besar dihadapannya ketika Arkan menaruh dagunya dikepala gadis itu. Ia menangis disana, didada bidang Arkan. Menumpahkan segala kesedihannya dan kecewanya yang tidak lagi mampu ia keluarkan dengan kata-kata.

"Lea janji enggak akan bohong lagi ke Arkan," gumam Lea bernada lemah yang masih diiringi isak tangis, "Janji."

Arkan mengangguk, mengiyakan ucapan gadis itu. Diam-diam berharap itu bukan hanya sekedar ucapan belaka dari Lea.

Keduanya terdiam dalam posisi seperti itu, mengabaikan banyak pasang mata yang menatap mereka bingung sekaligus aneh. Beberapa kali Arkan mendaratkan ciumannya dipuncak kepala gadisnya, masih berusaha menenangkan Lea meskipun tanpa sepatah kata.

"Arkan, jangan cuma diam," Lea mendongak, membuat Arkan yang tadi menaruh dagunya dikepala gadis itu menjauh sedikit guna menatap langsung lensa Lea, "Ayo ngomong sesuatu."

Arkan menghela nafasnya, mengelus surai rambut Lea dan tersenyum lembut, "Maaf, dan makasih."

"Makasih," Lea mengulang kata terakhir lelakinya, "Buat apa?"

"Makasih udah sesedih ini cuma gara-gara aku yang enggak ngehirauin kamu," jawab Arkan.

"Kok?"

"Bukannya itu udah ngebuktiin kalau kamu bener-bener sayang sama aku? Jadi aku enggak perlu nanya lagi apa aku ini diharapin sama kamu juga atau enggak."

Lea menyembunyikan raut wajahnya yang memerah karena malu.

"Maaf, maaf karena harus bikin kamu nangis lagi."

Gadis itu menggeleng, mengembangkan senyum terbaiknya untuk Arkan, "Aku yang harusnyaㅡ"

Arkan kembali memeluk Lea sebelum gadis itu melanjutkan ucapannya, "Lupain ini, ayo kita mulai saling jujur satu sama lain."

•••

Pak Bos Arkan ❤

Kita berantem
Mentingin ego sendiri, ga ada yg mau kalah satu sama lain
Terus kita baikan lagi dalam kurun waktu yang bisa dibilang cepet
Mikirin gimana caranya bisa baikan supaya ga berakhir dikata 'putus'
Itu sebagai tanda, kita makin dewasa dan bisa ngontrol masing-masing emosi juga saling ngerti

Lea menatap layar ponselnya dengan mata yang berkaca-kaca. Seharusnya Lea tau bahwa Arkan memang pintar berkata-kata dan memiliki otak yang cerdas untuk mengukirnya dengan sangat baik, tapi sepertinya Lea lupa dan malah terharu hanya dengan ketikan yang Arkan tujukan padanya.

Pak Bos Arkan ❤

Aku senang
Karena kamu ga pernah sama sekali ninggalin aku
Meskipun posisi kamu sulit
Maaf selalu nyakitin hati kamu, selalu bikin kamu harus nangis lagi dan lagi
Aku harap yang tadi disekolah itu yang terakhir
Dan emang aku selalu berharap kamu ga pernah nangis karena aku
Tapi aku gagal
Jadi, aku berhutang sama kamu
Aku mau kamu bahagia
Ayo genggam tangan aku
Jalanin semuanya sama-sama
Dan biarin aku bikin kamu selalu senyum, ketawa disamping aku

Lea sendiri tidak mengerti kenapa ia menjadi sangat mellow semenjak Arkan hadir dikehidupannya. Gadis itu menangis haru, Arkan benar-benar menunjukkan yang terbaik untuknya.

Diwaktu-waktu sebelumnya, Lea tidak pernah sama sekali diperlakukan seperti ini dari seorang lelaki. Tapi Arkan mempu membuatnya bak seorang ratu yang harus dihormati dan disegani, harus diperlakukan dengan sangat lembut. Dan menyakiti hati seorang ratu adalah sebuah dosa besar yang mampu membuat seorang Arkan menyesal setengah mati.

Lelaki itu sempurna, sudah jelas mendapatkan gadis yang sama sempurnanya dengan ia adalah hal yang sangat mudah. Tetapi Arkan memilih untuk mencintai gadis sederhana seperti Lea, yang suka merendah dan menganggap dirinya bukan apa-apa. Gadis yang hanya tau hidup dengan bahagia, tanpa peduli apa yang dikatakan orang.

Sayangnya kesempurnaan Arkan menghancurkan prinsip hidup Lea, karena nyatanya Lea ingin menyamakan dirinya seperti Arkan agar pantas untuk bersanding dengan lelaki itu dimata orang lain.

Pak Bos Arkan ❤

Arkan...

Hm?

Aku ga tau harus bilang apa lagi duh
Yg jelas, aku senang bangettttt

Wkwkwk
Kamu tau ga?
Aku malu bilang itu langsung ke kamu
Jadi aku bilang di chat aja

Iyaaa gapapa
Lagian kamu bilang disini aja aku udh terharu bgt
Kalo langsung, udah mati kutu aku wkwkwk

Hahahaha 😂
Leaaaaaaaaaa

Iyyyaaa?

I love you

Semua orang juga tau
Mee too ❤

•••

Yang lain ga ada yg mau ikut nanya nih ke mereka? Yaudah gapapa 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang lain ga ada yg mau ikut nanya nih ke mereka? Yaudah gapapa 😂

perfect [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang