Christopher tidak menghiraukan sama sekali rengekan Caroline pada Eleanor yang sedang memasang dekorasi pintu untuk ulang tahun Gwenn. Caroline yang berumur lima tahun itu merengek minta di belikan ice cream banana seperti yang dimakan Albert kemarin sore.
Eleanor berhenti sejenak dari pintunya, berlutut sehingga wajahnya sejajar dengan wajah Caroline. "Minta sama Daddy saja Carol, Mom sedang memasang hiasan pintu!."
Caroline mulai menangis kencang. Senjata andalan yang mampu membuar Mommy nya menurut.
"Belikan Daddy juga ya!" Chris setengah berteriak pada Eleanor dan Caroline yang sudah berada di luar rumah.
"Kau sama sekali tidak membantu!" balas Eleanor, berteriak kesal.
Chris malah tersenyum geli kemudian melanjutkan 'bersih-bersih' nya di ruang keluarga Gwenn, sementara yang punya rumah sedang memasak dan suaminya sedang menyiapkan panggung kecil dekat perapian.
Dalam hati, Chris mengutuk setiap inci dan laci-laci dan apapun itu yang berada di rumah Gwenn. Debu setebal lima centi dan sarang laba-laba di dalam laci. Sangat tidak bersih dan keterlaluan. Chris jadi heran, kenapa suami Gwenn tahan dengan wanita pemalas itu.
Laci demi laci ia bersihkan, semua ia keluarkan dari tempatnya untuk di bersihkan, semua. Tidak perduli ada berkas apapun di dalamnya ditambah dengan izin dari suami Gwenn.
"Aku mau membersihkan bagian dalamnya, apa boleh aku mengeluarkan semuanya? Nanti aku susun kembali."
Josh sumringah mendengar Chris, dengan cepat dia menggangguk "Tentu, apapun itu Chris.Dan terimakasih."
Dengan telaten Chris membersikan kemudian menyusun kembali apa yang ia keluarkan dari dalam laci atau lemari. Ia juga menyusun ulang kertas-kertas, dokumen-dokumen dan buku-buku berdasarkan jenisnya. Dua buku tebal terakhir akhirnya menarik perhatiannya.
Buku tebal dengan judul di depannya "Kenang-kenangan dari Turki"
Membatu. Chris tiba-tiba menjadi seperti batu melihat tulisan itu. Gwenn yang menyadari Chris membatu mendekatinya dan menarik buku-buku itu pelan.
"Bisa aku menyimpan nya Gwenn?." Chris bersuara.
Gwenn menelan ludahnya dengan susah payah. Ia ragu, terutama kalau ia mengingat Eleanor.
"Aku janji tidak akan memberitahukannya pada Eleanor" seolah mengerti Chris berkata seperti itu kemudian mengambil alih dua buku tebal itu. Ia naik kekamarnya dan menyimpannya di tempat yang hanya ia dan tuhan yang tahu.
Chris memandang sekali lagi dua buku itu "Buku iniharta berharga bagi kami dan bisa menjadi petaka bagi kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regen
Romance"Eleanor? Mana mungkin aku tidak sayang dan cinta padamu?," Chris memeluk sambil mengelus rambut hitam Eleanor. "Aku sangat menyayangi dan mencintaimu Eleanor." Sambungnya. "Tapi aku tidak cukup baik untukmu kan Chris? Aku cereboh dan tidak teliti...