Christopher memeluk erat Eleanor dari belakang saat ia selesai menutup pintu. Ia sungguh mencintai kekasihnya ini. Istrinya dan ibu dari anak-anaknya. Ia merasa sangat berdosa terutama tempo hari saat ia berkata dengan sangat dingin pada Eleanor.
Cintanya, seharusnya ia malu karna berulang kali ia menyakiti hati cintanya.
Hidupnya, harusnya ia mati karna terus membuat belahan jiwanya mengeluarkan air mata.
"Sayang, aku mau minta maaf." Eleanor mengelus lengan Christopher yang merangkul tubuhnya.
Dengan cepat Christopher menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya. Samar-samar Eleanor mendengar isakan darinya, dan sedetik kemudian ia merasakan setitik air hangat yang jatuh ke pundak putihnya.
Christopher menangis? Benarkah?
"Sayang?" Eleanor dengan sedikit kesusahan membalik tubuhnya menghadap Christopher. "Hey! Kenapa kau menagis sayang?"
Alih-alih menjawab Christopher malah kembali memeluk Eleanor dan kali ini benar-benar erat sampai-sampai Eleanor kesulitan untuk benafas. Eleanor tahu Christopher merasa bersalah karna marah padanya, tapi sampai seperti ini ia hanya tidak menyangka.
"Sayang, aku kesulitan bernafas!" kata Eleanor susah payah.
Christopher hanya melonggarkan pelukannya sedikit tanpa mau melepas Eleanor. Ia sama sekali tidak ada niat untuk melakukannya dan saat seperti merupakan saat yang menyebalkan bagi Eleanor. Ia harus kembali beradu argumen dengan suaminya.
"Sayang, baiklah aku mengerti perasaanmu. Bisa kita duduk sebentar?" Pujuk Eleanor dan hanya mendapat anggukan dari suaminya. "Sayang, jangan menangis lagi ya?"
"Eleanor aku!" Christopher memulai. "Maafkan aku!"
"Kau tidak salah sayang. Aku tahu saat ini akan tiba makanya aku selama ini hanya diam dan tidak menjelaskan apapun."
"Tidak Eleanor!"
Dan perdebatan mereka yang sepertinya tidak akan ada habis-habisnya harus berakhir dengan Eleanor yang mengakui kesalahan Christopher dan menerima janjinya untuk tidak menyakiti diri Eleanor lagi.
Kini Christopher mengajaknya duduk di pinggir ranjang sambil bercerita mengenai kenangan mereka bersama ayah Eleanor. Mengenai bagaimana protektifnya ayah Eleanor terhadap putrinya dan mengenai betapa sulitnya Christopher untuk bisa menikahi Eleanor.
"Kau tahu, betapa hatiku hancur saat mendengar kau bertunangan dengan Stephen?"
"Yah yah, Aku tahu itu." Eleanor berusaha untuk tidak mengingat masa itu.
"Kenapa kau menerima cintanya?" Ada nada kesal dalam kalimat Chistopher.
"Kenapa kau meninggalkanku saat itu?!" Balas Eleanor sengit.
"Aku mencintaimu sayang!" Christopher mengecup bibir istrinya. "Sangat sangat mencintaimu!" ulangnya.
"Kau tidak nyambung!" Alih-alih membalas kecupan suaminya, Eleanor malah memukul-mukul lengan Christopher.
Dasarberengsek! Teriaknya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regen
Storie d'amore"Eleanor? Mana mungkin aku tidak sayang dan cinta padamu?," Chris memeluk sambil mengelus rambut hitam Eleanor. "Aku sangat menyayangi dan mencintaimu Eleanor." Sambungnya. "Tapi aku tidak cukup baik untukmu kan Chris? Aku cereboh dan tidak teliti...