''Siapa kau?!" Gadis bermanik abu-abu itu menatap alex tajam sambil sebelah tangan nya memeluk guling dan satunya lagi menunjuk kearah alex.
Alex terdiam 'al apa kau dengar tadi?' Ziro bertanya kepada alex dengan cengoh di dalam kepala alex.
"Apa tadi kau berbicara?" Alex memandang gadis nya dengan penuh harap ''a-apa aku bermimpi? Jika ia,tolong jangan bangunkan aku sekarang'' alex mengedipkan matanya beberapa kali. Memastikan ini mimpi atau bukan.
Gadis itu memincingkan matanya "Kau gila?"
Sudut bibir alex terangkat membentuk senyuman yang manis" Ah, benar kau berbicara. Ini bukan mimpi!" alex berlari menuju gadisnya dan memeluknya erat. Membuat gadisnya terlonjak kaget karna kelakuan tiba-tiba dari alex '' oh thanks god''
''Hei! Lepaskan aku! Aku tak bisa bernapas'' alex yang mendengar itu lalu buru-buru melepaskan pelukan nya pada gadisnya "maaf love a-aku tak bermaksud menyakitimu''
Gadis itu mengambil nafas panjang dan memegang dadanya yang terasa sedikit sesak '' apa kau gila heh? Bagaimana jika aku kehabisan napas dan mati?''
Alex memandang khawatir ke gadis nya '' sekali lagi aku minta maaf, aku tadi terlalu senang mendengar suara mu. Tolong maafkan aku''
Gadis itu menyipitlan matanya ''Nanti saja minta maafnya, Sekarang jawab pertanyaan ku, siapa kau dan apa yang kau lakukan di kamar--'' gadis itu terdiam ketika memandang sekelilingnya '' Kamar siapa ini? Di mana aku?! Kau menculik ku ya?!" Gadis itu mengambil kuda-kuda dengan memegang erat guling di pundaknya bersiap jika otaknya mengirimkan alaram bahaya, ia akan langsung memukul pria di hadapan nya ini dengan guling yang ia pengang.
Alex mengerutkan dahinya. Apa-apa an ini? Apa sebelum ia bangun mate nya terbentur menyebabkan ia amnesia? Bagaimana ia bisa bertanya seperti itu setelah empat hari bersama nya "jangan bercanda love, kau sudah empat hari bersamaku. Dan aku senang akhirnya sekarang kau berbicara kepadaku" alex melangkah kaki nya mendekat ke arah mate nya dengan senyum yang mengembang. Tapi tak lama, langkah nya terhenti. Senyuman nya pudar di gantikan ekpresi serius dan bingung?
'' jangan mendekat! Aku tak tau siapa kau dan bagaimana cara ku bisa disini. Namun yang terpenting jika kau tak menculik ku, sekarang juga antarkan aku pulang" alex menggeram tidak suka dengan perkataan matenya. Bagaimana mungkin ia membiarkan mete nya pergi setelah selama ini ia mencarinya kemana-mana. Ia pasti gila jika membiarkan itu terjadi.
" Tidak bisa. Disini rumah mu. Tak akan ku biarkan kau pergi dari sini" Alex memejamkan mata nya sejenak, menahan sesuatu yang ingin keluar dari tubuhnya. Ziro sedari tadi sudah meronta ingin keluar untuk menandai gadis nya jika alex tidak menahan nya.
'Jangan gegabah bodoh! Kau mau dia membenci kita?'
' tapi aku tak bisa membiarkan dia pergi' Warna mata alex berubah menjadi kuning keemasan dan biru secara bergantian.
'Aku tau. Tapi jika kau lakukan sekarang, mungkin kita malah akan kehilangan dia selamanya' alex langsung memutuskan midlink dan membuka mata menatap mate nya yang tengah menatapnya dengan pandangan aneh.
"Hei! Cepat antar kan aku pulang. Apa kau tuli heh?" Alex memandang gadisnya tajam. Matanya pun sudah berwarna kuning keemasan.
''Sudah ku bilang kau tak akan kemana-mana! Ini rumah mu dan selamanya kau akan tetap disini bersamaku karna kau milik ku!" Alex berkata dengan suara berat karna sebagian tubuh nya telah di kuasai oleh ziro. Ia keluar kamar dengan emosi yang sedari tadi ia tahan. Ia benar-benar tak ingin jika nanti harus menyakiti mate nya.
Pintu tertutup dengan kasar menimbulkan bunyi yang amat keras membuat gadis terlonjak kaget. Ia memandang pintu yang tertutup"pulang kan sajaa, aku pada ibu ku atau ayahku... huh! Dasar orang aneh" cibir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Werewolffantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...
