part 7 [Buaya]

9.6K 683 12
                                    

Seorang pria berjalan dengan tergesa-gesa dalam sebuah lorong di ikuti beberapa orang di belakang nya. Wajahnya nampak serius, rahangnya mengeras dan tangan nya mengepal kuat. Lorong yang lembab, Bau anyir, dan beberapa teriakan kesakitan  menemani perjalanan mereka di sepanjang lorong. Jalan yang sedikit sempit dan penerangan yang minim tidak menghalangi pandangan mereka.

"Arggghhhh!!!!" Teriakan kesakitan dari sebuah ruangan khusus yang ada di sana menggema keseluruh tempat. Tubuh nya lemas, darah menetes dari beberapa bagian tubuhnya. Luka dan memar akibat cambukan juga pukulan menjadi satu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

"Katakan yang sebenarnya!" Bentak pria yang memegang cambuk.
Sedangkan pria yang di cambuk hanya tersenyum masam.
"Sudah ku katakan Aku tidak tahu apa-apa. Lepaskan aku" katanya sambil memberontak.

"Jadi kau yang membuat mate ku celaka,?" Kata seorang pria diikuti oleh beberapa warior. Semua orang yang ada di sana menoleh kebelakang dan mendapati alex yang sedang berdiri diambang pintu.

"A-alpha alex. Maaf saya tidak meraskan keberadaan anda tadi" jawab seorang yang memegang cambuk, marchel.

Tanpa menghiraukan perkataan marchel, alex melangkah kedepan menuju seseorang yang sedang diikat di hadapan nya saat ini. Alex memandangnya tajam. Aura seorang alpha sekaligus king nya keluar membuat atmosfer di sekeliling nya berubah drastis dan menjadi lebih mencengkam.

"Kau merasakan nya jack?''
Mindlink marchel kepada serigalanya.

"Iya. Dadaku pun terasa sesak. Astaga,sepertinya alpha alex benar-benar marah" ujarnya lalu memutuskan mindlink.

"Jawab pertanyaan ku" alex berbicara dengan nada rendah namun itu malah membuat nya semakin menyeramkan.

Tahanan itu menunduk, peluh membanjiri tubuhnya yang penuh luka. Tangan nya bergetar, kaki nya pun lemas, mungkin ia akan jatuh berlutut jika kedua tangan nya tidak di ikat di dua buah tiang penyangga di tengah ruangan itu.

"M-maaf king, b-bukan saya yang melakukan nya. S-saya tidak tahu apa-apa" cicit nya.

Alex  memejamkan mata nya kemudian berbalik arah membelakangi nya "benarkah? Lalu bagaimana dengan peledak itu? Bukan kah kau yang membuatnya?" Alex melirik orang itu tajam sambil menahan ziro yang sudah meronta-ronta ingin keluar.

"M-maaf kan saya king. M-memang saya yang membuat peladak itu, namun bukan saya yang mencelakai queen. Saya pun tak tahu bagaimana bisa queen terkena peledak itu" ujar nya terbata-bata.

"Oh ya?" Alex berbalik dan menatap mata tahanan itu tajam "katakan sejujur nya maka akan ku ringan kan hukuman mu"

"Maaf king namun saya mengatakan yang sejujur---"

Brak!!

Belum sempat tahanan itu menyelesaikan kalimatnya, pungunggnya sudah terbentur keras dengan tembok dibelakangnya. Dada nya sesak, ia memejamkan matanya karna sakit di bagian punggung nya. Mungkin beberapa tulang rusuknya patah karna hantaman itu. Ia memegang kepala bagian belakang nya, bahkan rantai yang mengikat tangan nya pun terputus karna pulukulan king nya itu.

Alex melangkah perlahan mendekati pria itu "katakan atau ku buat kau menderita sehingga kau mengingikan kematian mu sendiri" manik kiri alex berubah menjadi kuning ke emasan, tanda bahwa ziro sudah mengambil alih sebagian tubuhnya.

"K-king, ampuni saya. S-saya tidak tahu a-apa-apa. Sa-saya pun hanya pe-pembuat peledak biasa untuk berburu dan itupun t-tidak akan membuat sang ko-korban sampai se-separah itu" pria itu menunduk lemah "Tapi..." seluruh pasang mata langsung tertuju padanya.

Ia membelalakan matanya ketika teringat sesuatu "W-wanita i-itu!" Alex memincingkan matanya dan langsung menghampiri nya  ketika kesadaran pria itu perlahan menghilang.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang