"Ayo cepat dimakan," Alex memajukan bibir. Azura terus saja memaksanya memakan makanan menjijikan itu.
"Dear, aku tidak mau memakan rumput itu. Aku serigala, bukan kerbau," Azura memutar bola mata malas. Apa susah nya memakan itu? Toh, tugas nya hanya mengunyah lalu menelan, bukan?
Huft! Rasanya Azura ingin menaruh Pestisida di dalam makanan itu.
"Ini bukan rumput, ini sayuran. Saa-yuu-ran. Bisakah kau membedakan nya? Dan satu lagi, Serigala pun butuh sayuran. Apa lagi kau yang hanya setengah,"
Alex membulatkan mata. Apa-apa'an ini? Walau setengah tapi tetap saja di dalam tubuh nya ada yang namanya 'Serigala'.
"Apa bedanya? Mereka sama-sama tumbuhan. Dan apa nama rumput yang berwarna orange ini?" Alex memandang makanan yang ada di hadapan nya dengan jijik.
"Itu wortel. Bagus untuk mata. Cepat makan dan tolong jangan membantah," Alex terkekeh mendengar jawaban polos Azura. Hell, tanpa makan itu, penglihatan nya sudah tajam bahkan dalam keadaan gelap sekalipun.
"Kenapa kau tertawa? Cepat makan!"
"Tidak"
''Makan!"
"Tidak akan" kekeuh Alex.
Azura mendengus "Cepat atau aku akan memaksamu. Argh, dasar big baby, sulit sekali menyuruhmu makan sayuran,''
"Aku tidak suka mate. Makanan itu terlihat menjijikan," Azura tersenyum licik. Ia mengambil Brokoli dengan garpu dan mengarahkan ke mulut Alex.
Alex membulatkan mata dan secara spontan ia langsung mengindar dari Azura.
"Mate jauhkan itu dariku!" Suara Alex menggelegar di ruang makan, membuat para maid berdatangan karena khawatir apa yang terjadi.
Alex berlari ketika Azura menghampiri "Hei, kemari, jangan lari!"
"Aku tidak mau makan itu!" Azura terus mengejar Alex di hadapan para maid yang tertegun. Sudah pasti ini kejadian langka yang tidak pernah mereka lihat sebelum nya.
Para maid hanya bisa terkekeh melihat tingkah konyol sepasang mate itu. Hanya Azura yang bisa membuat King mereka kewalahan seperti ini. Sungguh pasangan yang serasi, pikir mereka.
🍃
Dentingan pedang memenuhi seluruh tempat di halaman belakang. Seluruh Warior saling berpasangan dan melawan satu sama lain dengan semangat.
Semilir angin berhembus menerpa wajah tampan Stev dan Marchel. Dada mereka naik turun dengan nafas yang memburu. Peluh membanjiri tubuh atletis mereka berdua.
Stev mengarahkan pedang nya ke leher Marchel. Ia tersenyum bangga ketika Marchel menjatuhkan pedang dan mengangkat tangan.
"Kau memang berkembang dengan pesat. Tapi saranku, lain kali kau harus berhati-hati. Sudah ku bilang, anggap aku musuhmu," Stev memajukan pedang nya tepat di nadi leher Marchel.
"Maaf Beta, aku tidak bisa," Stev menghelakan nafas dan menurunkan pedang.
"Marc, kita tidak tau siapa musuh kita nanti. Bisa saja ada serigala berbulu domba. Ku harap kau sudah memantapkan hatimu bila saat itu tiba," Stev melangkah ke bawah pohon rindang yang ada tak jauh mereka di ikuti dengan Marchel.
Ia memandang pohon itu sambil tersenyum membuat Marchel memandang heran Sang Beta.
Stev mengulurkan tangan ke ukiran yang ada di batang yang berdiri kokoh di hadapan nya tersebut. Ia mendongakan kepala dan memejamkan mata. Merasakan hembusan angin yang menyejukan di tubuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Werewolffantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...
