Part 15 [Stev~5]

5.2K 384 4
                                        

Aku melihat kearah temanku. Ia masih menampilkan ekspresi yang sama, tenang dan datar.

Ia melangkah maju dan terhenti ketika aku mencekalnya. Ia menengok dan mengisyaratkan dengan mata bahwa ia akan baik-baik saja.
Aku mengganguk pelan dan melepas cekalanku. Walaupun aku ragu namun apa boleh buat, aku pun tak bisa apa-apa sekarang.

Aku sungguh terkejut ketika melihat serigala yang awalnya menggeram menjadi diam dan membungkuk. Seakan mereka sangat menghormati temanku itu. Semua ini membuatku bingung, sebenarnya apa yang terjadi?

"Ayo, mereka akan mengantarkan kita dengan selamat!" ujarnya girang membuyarkan lamunanku.

Kulihat ia sudah berada di punggung salah satu serigala besar berwarna hitam kecoklatan dengan tinggi sekitar satu setengah meter.

"A-apa kau yakin?" Ia mengangguk dan salah satu serigala berwarna coklat terang mengampiriku. Ia membungkuk, mengisyaratkanku untuk naik ke pundaknya.

Dengan ragu ku naiki serigala besar itu dan berpegang erat pada bulu halusnya. Serigala yang di tumpangi oleh temanku mengaum dan langsung melaju cepat menembus hutan rimbun dan diikuti oleh yang lain nya.
Aku memejamkan mata ketika serigala itu mulai berlari menembus gelapnya malam.

"Hei, bukalah matamu. Ini sangat menyenangkan!" Teriak temanku.

Ku buka mata perlahan. Merasakan semilir angin malam yang menerpa wajah membuatku berbinar. Benar, ini menyenangkan!

Perlahan aku memberanikan diri untuk melepaskan peganganku dan merentangkan tangan. Aku seperti terbang bebas diatas awan. Menikmati setiap hembusan dan melupakan semua beban.

"Awas!" Teriak temanku membuatku terkejut. Hampir saja kepalaku tersangkut pada sebuah dahan pohon, jika aku tak menghindar dan berpegangan kembali.

''Hati-hati bocah,'' aku terkejut ketika mendengar sebuah suara dari dalam kepalaku. Tapi segera ku tepis perasaan itu, mungkin itu hanya imajinasi?

''Itu bukan imaginasimu," oke, aku mulai takut sekarang.

"Siapa itu?"

'Aku Key, serigala yang kau tumpangi. Kita bicara lewat mindlink," Aku membelalakan mata, jadi suara itu adalah serigala ini?

''Lalu, bagaimana caraku membalas mindlink ini?''

"Kau sudah membalasnya sejak tadi bodoh," aku menepuk dahiku pelan. Astaga, jadi sedari tadi ia mendengar apa yang ada di pikiranku?

Ku dengar ia terkekeh pelan, membuatku mengerucutkan bibir. Sungguh memalukan!

"Kita mau kemana?"

"Kesana," ku dengar serigala yang di hitam kecoklatan itu sekali lagi melolong keras, membuatku mengalihkan pandangan kedepan.

Aku terkejut ketika melihat pemandangan di hadapanku. Tak jauh dari kami, berdiri sebuah Mansion besar yang tingginya dapat ku lihat dari jarak yang masih luyaman jauh.

Kulihat sekeliling, sepertinya ada yang aneh. Serigala-serigala ini tampak bertambah jumlahnya. Mereka seperti para pengawal yang menjaga seorang pangeran.

Andai saja ibu dan ayah ada di sini, mungkin mereka juga akan terkejut ketika melihat Mansion besar itu. Ibu, ayah, akan ku tepati janjiku.

Para serigala berhenti tepat di pintu gerbang sebuah Mansion megah di hadapan kami. Ada beberapa para pria bertubuh besar dan sedikit menyeramkan yang berdiri si sisi gerbang.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang