"I'm not a Witch!" Jawab Azura menatap tajam Arlo.
Arlo terdiam. Entah kenapa jantungnya berdebar dengan sedikit sesak didada. Namun, ia tak menghiraukan itu lalu menghelakan nafas lelah.
"Baiklah. Kau bukan Witch, lalu kau ini apa? Apa kau bisa menjelaskan gambar Pentagram dipunggungmu itu?"
"Ini hanya sebuah Tatto yang diberikan secara turun-menurun," Ucap Azura memalingkan wajah.
Arlo mengangguk beberapa kali dengan bibir berbentuk huruf 'O' membuat Azura memutar bola mata.
"Bisa jelaskan tentang kupu-kupu itu?"
"Dan bisakah kau berhenti bertanya? Aku lapar!" Arlo terkekeh membuat Azura mendengus sebal.
"Kau mencium aroma sesuatu?" tanya Azura saat melihat Arlo yang seperti mengendus udara.
"Tidak ada." Jawab Arlo cepat.
Azura memincingkan mata dan bersedekap dada membuat Arlo mengusap tengkuk.
"Ah, aku sampai lupa. Sampai dimana pembicaraan awal kita tadi?" Azura memutar bola mata sambil mencibir.
"Kau mau melihat sedikit Magic?"
Azura menyernyit.
Arlo menarik tangan Azura untuk mengikuti langkah cepat Arlo, hampir seperti berlari.
Azura memejamkan mata saat Arlo terus mendekati dinding dengan cepat. Dan tiba-tiba...
Zlingg...!
Azura terdiam. Tubuhnya tak merasakan apapun saat ini. Harusnya ia merasakan sakit karena membentur dinding itu?
Astaga! Apa ia sudah mati?
"Kau boleh membuka matamu," ucap Arlo.
Azura mengerjapkan mata beberapa kali. "Apa ini surga?" Tanya Azura polos.
Arlo tersenyum manis. "Iya. Dan aku adalah Bidadara penjaga surga," Kekeh Arlo.
"Kau tau? Aku sedang lapar. Apa kau kau ingin ku makan dengan sayur Kol?" Ucap Azura sambil menyipitkan mata.
"Baiklah, Maaf. Aku akan jelaskan nanti. Sekarang aku harus kembali untuk membawakanmu makanan. Jadi bersenang-senanglah!"
Teriak Arlo sambil berlari kecil dan pergi begitu saja menghilang dibalik sebuah pohon besar.
Azura menghelakan nafas dan menatap sekeliling.
Hutan dengan pohon-pohon besar yang menjulang. Jarang terdapat semak belukar disini. Namun, keheningan menjadi sesuatu yang sedikit sukar ditelinga.
Tak ada suara kicauan burung yang biasa terdengar dipagi hari. Tidak, bukan hanya itu. Tapi tak ada suara hewan apapun!
Azura berjalan mengikuti kemana kaki melangkah. Ada yang tidak beres disini.
Ada yang janggal! pikir Azura.
Azura terus berjalan. Mengamati sekitar yang membuat perasaan nya tidak enak.
Cukup lama ia berjalan, tapi ia tak menemukan hewan atau sesuatu yang dapat dimakan.
Kemana perginya Arlo tadi?
Apa mengambil makanan membutuhkan waktu selama ini?
Dan bagaimana nanti bocah itu menemukan nya dalam hutan yang luas ini?
Azura berdecak. Mengambil ranting pohon dan melemparkan ranting tersebut kesebuah batu besar yang tertutup tanaman rambat.
Azura terdiam menyadari sesuatu. Ranting tersebut masuk kedalam sebuah batu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Manusia Serigalafantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...
