Part 21 [Kepribadian]

4.9K 321 8
                                    

"Bagaimana?"

Pertanyaan itu begitu saja terlontar dari bibir manis Ophelia sambil memandang Marchel dan Stev saling bergantian.

"Yah, kau tau sendiri. Aku masih belum juga menemukan Mate ku," ujar Stev membuat perubahan di wajah Ophelia menjadi datar.

"Aku bertanya soal King dan Queen. Bukan dirimu Beta," Ketus Ophelia.

Bukan nya marah, Stev malah terkekeh pelan. "Marc, Mate mu ini menggemaskan."

Marchel yang sejak tadi diam, hanya dapat menggelengkan kepala melihat tinggkah kedua bocah itu.

"Hei, disini ada Mate ku. Jadi tolong jangan terus menggodaku atau aku akan melakukan sesuatu yang membuat Beta menyesal."

Ophelia menyipitkan mata membuat Stev terdiam. Tak lama, tawa Stev pecah seketika membuat Ophelia mengerucutkan bibir.

"Hei, Bocah manis. Memang apa yang akan kau lakukan, hm?"

Stev mencondongkan sedikit tubuh guna menyamakan tinggi dengan Ophelia yang hanya sedadanya dan mengacak gemas rambut gadis itu.

Ophlia berdecak. "Jadi aku masih bocah ya?" Ujar Ophelia sambil menyeringai lebar.

"Aku telah memperingatkanmu Beta." Lanjutnya.

Stev menaikan sebelah alis ketika perlahan Ophelia mendekati Marchel yang tengah duduk sambil memejamkan mata di Sofa panjang yang ada diruangan bernuansa Gold itu.

Perlahan, Ophelia menyentuh rahang keras Marchel membuat sang empu membuka mata.

"Kau lelah?" Tanya Ophelia dijawab gelengan lemah Marchel tak lupa dengan senyuman manis yang terpantri diwajah tampan nya.

"Jack, ambil alih tubuh Marchel," bisik Ophelia sambil menatap sayu mata Marchel.

Perlahan Marchel memejamkan mata dan sedetik kemudian membukanya kembali dengan perubahan iris yang menjadi kuning ke-emasan.

"Kau memanggilku Sweet?" Tanya Jack yang telah menguasai tubuh Marchel.

"Aku merindukanmu Jack."

"Aku juga Sweet," balas Jack dan memeluk tubuh mungil Ophelia.

Disela-sela pelukan, Ophelia menyeringai saat melihat Stev yang mulai terbakar api kejombloan.

Stev membulatkan mata saat melihat wajah Jack dan Ophelia perlahan mendekat.

"Hei apa yang kalian lakukan?" Ucap Stev sambil menutup mata melihat wajah Jack dan Ophelia yang hanya berjarak satu senti lagi.

"Astaga, kalian merusak keperawanan mataku!" Teriak Stev membuat suasana menjadi hening seketika.

Stev membuka mata saat tak mendengar apapun dan menyernyit heran melihat sepasang Mate itu memandangnya cengoh.

Tak lama, tawa mereka pecah seketika. Stev yang tak tahu apapun hanya dapat menyipitkan mata. Sungguh, saat nanti ia memiliki Mate akan ia balas mereka berdua jauh lebih kejam!

"Memangnya mata Beta itu wanita?" Tanya Ophelia disela-sela tawa.

"Tentu, yang kanan wanita dan yang kiri pria."

Ophelia menaikan sudut bibir sambil bersedekap dada.

"Oh begitu. Jadi tangan, kaki, telinga dan semua yang ada ditubuh Beta itu berpasangan?"

"Tentu!" Jawab Stev bangga.

"Wah, tapi kenapa Beta sendiri tidak memiliki pasangan? Jangan mau kalah dengan jempol kaki."

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang