Part 16 [perasaan]

6.4K 451 21
                                        

''Nah, begitulah awal pertemuanku dengan Alex"

Stev tersenyum mengingat kejadian itu. Yah, sejak saat itu mereka menjadi sahabat dekat, bahkan sangat dekat. Bagi Stev, Alex adalah Alpha sekaligus King tergila yang pernah ia temui.

"Aaaaaaa..!"

Tiba-tiba seluruh Warior menghentikan aksi mereka ketika mendengar suara jeritan itu.

"Apa itu suara Alpha?" Tanya salah satu Warior yang di balas tatapan aneh dari Warior lain.

Stev dan Marchel saling memandang. "Ku rasa bukan aku saja yang mendengarnya," ujar Stev dan langsung berlari ke arah Mansion disusul oleh Marchel.

Didalam Mansion, banyak Omega yang berkumpul di ruang makan. Mereka tampak mengerubungi sesuatu sambil terkekeh. Hal itu membuat Stev dan Marchel menjadi bingung di buatnya.

Para Omega yang menyadari kedatangan Beta dan Gama mereka, langsung menunduk dan pergi dari sana. Saat itu juga Stev dan Marchel tidak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutan mereka.

Disana, di sisi meja makan terdapat dua orang yang sedang....

Kejar-kejaran?

Queen yang membawa sebuah garpu dengan brokoli di tangan kanan dan King yang berlari seperti sedang di kejar serigala betina.

"Ekhem..!" Deheman Stev membuat Azura dan Alex mengalihkan pandangan.

Alex tersenyum kaku, tersirat dari matanya seakan ia meminta pertolongan dan langsung berlari kearah Marchel disusul oleh Azura.

"Stev, bilang kepada Queen mu ini bahwa aku tak menyukai rumput kering itu!" Stev memutar bola mata. 'Benarkan kataku tadi. Tak ada King segila dia' batin Stev.

Tiba-tiba jantung Stev hampir melompat dari tempatnya ketika Azura menghampiri dan langsung menangkup kedua pipi Stev.

"Stev apa kau Werewolf?" Tanya Azura dan di balas anggukan kaku dari Stev. Sungguh, apa suara detak jantungnya terdengar oleh Alex? Jika benar, matilah ia di cincang oleh Alex setelah ini.

"Nah, sekarang katakan padaku. Apa kau memakan sayuran?"
Lagi-lagi ia mengangguk. Stev berpikir keras. Apa sebenarnya rencana Queen Luna nya ini? Apa ia ingin Stev mati muda?

"Baiklah, tunggu sebentar," Azura berlari kecil ke meja makan dan mengambil mangkuk kecil berisi sup sayuran.

"Buka mulutmu," perintah Azura.

"U-untuk apa Q-queen?"

"Tentu saja menyuapimu!"
Stev melirik Alex yang juga tangah memandangnya tajam. Alex menggeram dan mengepalkan tangan seakan mengatakan 'Jika kau lakukan, maka kau akan mati sekarang juga!'

"Stev, kenapa kau melamun? Apa kau tidak mau?" Ujar Azura menunduk sedih.

"Bu-bukan begitu Quen. Ha-hanya saja--"

"Apa?" Potong Azura sambil berkaca-kaca.

Stev membelalakan mata. Salah tingkah ia dibuatnya. Apa lagi ini Tuhan? Mengapa hidupnya selalu ditimpa kemalangan seperti ini? Tentu saja bukan karna Queen Luna nya, tapi karna Alpha bodoh pencemburu ini.

Stev menghelakan napas dan mulai membuka mulut membuat Alex semakin geram. Stev mendesah pasrah. Apapun setelah ini, semoga Tuhan menyelamatkan Stev.
Hei! ia masih terlalu dini untuk mati. Setidaknya, ia ingin mencicipi Mate nya terlebih dahulu.

Azura tersenyum kecil dan mulai menyuapi Stev. Namun sebelum sendok itu sampai ke dalam mulut Stev, Alex lebih dulu melahap sup di sendok yang Azura pegang. Ia memejamkan mata sambil mengunyah makanan yang menurutnya menjijikan itu.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang