Dear Azura,
Bagaimana kabarmu? Aku masih tidak baik-baik saja sampai saat ini. Setelah kau pergi, aku baru sadar bahwa waktu berjalan sangat lambat. Setiap hembusan napas terasa sangat berat.
Hari ini Stive mencoba menghiburku kembali. Ia berkata bahwa rinduku akan sedikit terobati jika aku menulis surat untukmu. Aku tak yakin ini akan bekerja tapi tak ada salahnya untuk mencoba.
Dear Azura,
Saat ini pack mulai membaik walau butuh waktu cukup lama. Oh, saat itu di hutan sihir, Paman Simon berhasil menghubungi bantuan dari pihak luar dan menemukan jalan keluar. Stive mengalami luka yang cukup serius, namun dengan bantuan kupu-kupu milikmu ia pulih dengan cepat. Begitupun dengan para Warior, walau beberapa kehilangan nyawa tapi senyuman bangga merekah diwajah mereka.
Kami mengadakan pemakaman penghormatan untuk mereka yang gugur sebagai pahlawan karna telah membasmi penyihir. Namun sayang aku tak bisa hadir. Aku bangun sebulan setelah pertempuran itu berakhir. Sebulan setelah kau menghilang.
Dear Azura
Kau tau, tiga bulan setelah kau menghilang aku mengundurkan diri sebagai Seorang Raja. Namun seluruh Pack menolak. Mereka berkata, tak ada yang pantas untuk mengisi posisi itu. Mereka mencoba mengerti dan berharap aku hanya beristirahat untuk sejenak.
Mereka tidak tau, selain aku sudah hancur karna kehilanganmu, tubuh ini pun perlahan hancur karna jantungmu. Aku sering kehilangan kendali dan berakhir terikat diruang bawah tanah. Banyak Warior yang terluka saat mencoba menenangankanku. Aku tak tahu apa yang terjadi tapi aku terus mencoba untuk mengendalikan tubuh ini.
Dear Azura,
Ingatkah saat kita pertama kali bertemu? Saat itu aku langsung jatuh cinta padamu. Bahkan jika kau bukan Mate-ku. Bahkan jika takdirmu bukan bersamaku. Aku akan tetap jatuh cinta padamu dan aku tak akan pernah
menyesali itu.
My Queen, bisa kah kau melihatku sekarang? Bahkan di ruangan ini masih tercium pekat aroma tubuhmu. Setiap sudut ruangan terasa hambar tanpamu.
Bisakah sekali lagi kita bertemu? Setiap menit rasanya sesak ditubuh ini. Aku ingin menemui mu sekali lagi.
Dear Azura
Esok sudah memasuki musim dingin. Para pack setuju bahwa Festival berburu tidak diadakan tahun ini. Di musim dingin ini lagi-lagi aku sendiri. Aku merindukan mu.
Dear Azura
Kau tau? Pack semakin membaik. Tak ada jejak serangan Rogue ataupun penyihir disekitar wilayah kita. Entahlah. Padahal sebelumnya ada setidaknya satu atau dua Rogue yang tertangkap membuat onar. Aneh tapi itu hal yang baik. Aku harap aku bisa berbagi kebahagiaan ini secara langsung. Aku merindukan mu, Mate.
Dear Azura
Aku berpikir bahwa aku tak tau apapun tentangmu. Bahkan kau tak pernah memberi tahuku tentang hari ulang tahunmu. Karna itu aku memutuskan untuk merayakan ulang tahunmu setiap musim semi. Kami merayakan itu dengan meriah tapi entah kenapa itu terasa sangat menyedihkan. Mate, aku merindukan mu.
Dear Azura
My Queen, ini adalah musim dingin ke-tiga yang ku lalui tanpamu. Aku semakin merindukan mu. Tak bisakah aku menemanimu?
Mate mu, Alexander
Alex memandang daun yang mulai gugur dari balik jendela. Menghirup udara dalam dan membuka mata. Melihat tunpukan kertas yang ia simpan di sebuah kotak. Entah berapa banyak surat yang telah ia tulis selama ini, tak ada satupun yang dapat mengurangi rindu nya yang meluap-luap. Tatapan matanya kosong. Mata biru itu seperti laut dalam yang penuh dengan kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Werewolffantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...
