Part 17 [Pencarian]

5.8K 417 18
                                        

"Dimana kau?" Ujar gadis bermanik abu-abu itu. Ia terus saja berkata seperti itu membuat para maid kebingungan.

"Queen, apa yang sebenarnya anda cari sejak tadi? Mungkin kami bisa membantu anda," ucap salah satu maid yang sejak tadi pusing karna melihat Azura yang mondar-mandir berkeliling Mansion.

Tanpa mengindahkan pertanyaan itu, Azura tetap saja fokus berkeliling sambil merancau tidak jelas. Para maid yang tak tahu apapun hanya bisa mengikuti Sang Luna dan ikut mencari walaupun sebenarnya tak tau apa yang sedang mereka cari.

"Hei kau! Iya kau, yang sedang menunjuk dirimu sendiri," ujar Azura pada seorang Warior yang sedang lewat.

"Ada apa Queen memanggil saya? Apa yang bisa saya lakukan?" Tanya Warior itu sambil membungkuk hormat.

"Apa kau melihat Milo?"

Warior itu menyernyit bingung. Setaunya tak ada Warior atau Omega yang bernama Milo disini.

"Maaf Queen. Jika saya boleh tau, bagaimana ciri-cirinya?" Azura berpikir sejenak. Ia menyipitkan mata dan mengetuk-ngetuk batang hidungnya dengan jari telunjuk.

"Besar,emas dan abu-abu," Warior itu menyernyit bingung, namun tak lama ia seperti mengingat sesuatu.

"Sepertinya saya mengetahui apa yang Queen cari. Mari saya antar, Queen," dengan mata berbinar, Azura mengikuti Warior tersebut.

Para maid yang tidak mengerti, hanya saling memandang dan berjalan dibelakang Azura.

Azura terus berjalan dengan santai disamping Warior itu. Ia terus mendongak memandang wajah tampan Warior itu yang tengah serius menatap kedepan, membuat Warior itu sedikit gugup dan juga canggung.

Tiba-tiba langkah Warior itu terhenti yang otomatis membuat Azura dan para maid ikut berhenti.

"Apa sudah sampai?" Tanya Azura sambil memandang sekeliling.

Warior itu mengelakan nafas pelan dan membungkuk hormat. "Maaf Queen, bukan saya lancang atau terlalu percaya diri. Namun apa ada yang salah diwajah saya, sehingga anda sedari tadi terus memandang ke arah saya?"

Azura terdiam membuat Warior itu salah tingkah. 'Apa kata-kataku barusan menyinggung Queen?' Batin nya.

"Tegap!" Ujar Azura dingin yang langsung dipatuhi oleh Warior tersebut.

Jantung Warior itu berdegup kencang ketika Azura melangkahkan kaki kearahnya dengan tatapan mengintimidasi.

Azura berhenti ketika jarak mereka hanya beberapa langkah. Ia menunjuk Warior itu dan menatapnya tajam.

"Kau!" Warior itu terkejut ketika Azura berteriak tiba-tiba.

"Apa yang kau makan selama ini, sehingga membuat tinggimu sama dengan tiang listrik seperti ini?" Lanjut Azura polos sambil memantarkan tingginya yang bahkan tidak sampai dada Warior itu.

Warior itu memandang Azura dan tersenyum. "Hanya makanan biasa Queen"

Azura mendesah lelah dan menundukan kepalanya. "Argh! leherku hampir patah karenamu. Ayo kita lanjutkan mencari Milo," Warior itu mengangguk dan melangkah disamping Azura.

"Berapa tinggimu?"

"Hanya seratus sembilan puluh tiga, Queen," jawab Warior itu santai membuat Azura membelalakan mata.

"Hanya, katamu?" Azura memandang Warior itu tak percaya, sedangkan Warior itu terkekeh pelan melihat reaksi Azura yang sedikit berlebihan.

"Apa saya harus mematahkan kaki saya agar tinggi saya berkurang?" Azura terkekeh pelan mendengar ucapan Warior itu membuat Warior itu ikut tersenyum.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang