"Akhirnya rindu kita akan segera terobati," Mindlink Ziro setelah Alex dan para Warior menginjakan kaki tepat di pintu gerbang Mansion.
"Bisakah kita menandai-nya setelah ini?" Tanya Ziro yang tidak dihiraukan oleh Alex.
"Bisakah ki--"
''Bisakah kau diam?" Potong Alex yang dibalas dengusan sebal dari Ziro.
Alex menghelakan nafas lelah. "Marchel, bawa dia ke Rumah Sakit Pack sekaligus obati lukamu"
"Baik Alpha," jawab Marchel patuh dan melangkah pergi.
Tak lama, pintu Mansion terbuka lebar membuat langkah Marchel terhenti dan membalikan badan.
Alex terdiam ketika melihat Azura yang tengah berdiri diambang pintu dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.
Azura berlari menghambur ketubuh atletis Alex dan memeluknya erat. Dengan senang hati tentu Alex membalas pelukan Azura lalu menghirup aroma mawar yang menyeruak kepenciuman nya.
"Mate..." Azura dan Alex melepaskan pelukan ketika mendengar suara parau seorang gadis dari ambang pintu.
Alex memincingkan mata dan memandang Azura kikuk.
"Dia Ophelia. Teman baruku," ujar Azura seakah tahu apa yang ada dipikiran Alex.
Mata Ophelia merah menahan sesuatu yang ingin keluar dari pelupuk mata. Namun sebelum bulir itu keluar, ia berbalik dan pergi tanpa mengatakan sesuatu.
Azura menggeleng lemah ketika Alex menatapnya seakan meminta jawaban.
"Apa ia baru saja mengatakan 'Mate'?" Mindlink Ziro membuat Alex menghelakan nafas berat.
Alex melihat sekeliling dan mata Alex terpaku pada satu orang yang tengah menunduk sambil menggeram. Mencoba menahan Wolf-nya yang ingin keluar.
"Apa dia Mate mu Marc?" Pertanyaan Alex membuat Marchel mendongak.
Marchel memejamkan mata dan mengangguk pelan membuat Alex lagi-lagi hanya bisa menghelakan nafas.
"Kenapa kau tidak mengejarnya?" Stev yang sedari tadi diampun langsung angkat bicara. Pasalnya ia sudah geram melihat tingkah bodoh Gamanya itu.
"Maaf Beta. Tapi tugas yang diberikan oleh Alpha untuk mengantarkan gadis ini ke Rumah Sakit Pack belum saya laksanakan"
Stev menepuk dahi pelan mendengar penuturan dari Marchel. Sepertinya sifat Marchel yang seperti anak ayam akan terus berlanjut.
"Kejar dia!" ujar Alex yang terdengar seperti perintah.
Marchel memandang gadis yang tengah pingsan di gendongan nya.
"Tolong..." Marchel menyerahkan gadis itu ke salah satu Warior sambil tersenyum.
Marchel membungkuk hormat sebelum berlari mengejar Ophelia kedalam Mansion.
Alex melihat punggung Marchel yang kian menjauh. "Apa yang kau ajarkan padanya Stev?"
Stev mengalihkan pandangan dan tersenyum. "Hanya sebuah kesetiaan"
Alex terkekeh pelan membuat Stev mengerutkan dahi. "Apa ada yang lucu?" Tanya Stev tak mengerti.
"Hm.. tidak ada. Hanya saja aku bertanya-tanya. Kapan kau akan mendapatkan Mate-mu, Stev?"
Stev memandang Alex datar membuat Alex memandang kearah lain menahan tawa.
"Hei, Marchel menemukan Mate-nya pun itu karna diriku," kata Stev bangga.
"Oh ya? Lal---"
"Apa masih lama?" Potong Azura yang sudah jenuh melihat Sepasang sahabat yang tidak pernah akur ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Weerwolffantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...
