Alex mengerang pelan. Dengan mata masih tertutup, ia meraba-raba tempat di samping nya. Ia mengerutkan dahi ketika tidak menemukan apa yang ia cari.
Kelopak mata nya langsung terbuka, ia terduduk sambil melihat ruangan yang ia tempati sekarang. Alex menghelakan napas ketika mengingat kejadian semalam. Ya, semalam ia tidur di kamar pribadi nya karna azura tidak memperbolehkan dia masuk ke kamarnya. Bahkan azura pun tak mau mendengar sedikit pun penjelasan dari alex.
Sebenarnya bisa saja alex menerobos masuk, pintu bukanlah penghalang bagi dirinya karena ia memiliki kunci cadangan.
Tapi ia tak akan lakukan itu. Dia akan menghormati privasi mate nya dan berpikir bahwa kesokan hari nya ia akan menjelaskan semua nya.
"Jika ia masih marah dengan kita, maka ini semua adalah kesalahan mu" mindlink ziro.
"Hei, kenapa kau hanya menyalahkan diriku? Aku pun tak tau ini semua akan terjadi. Jadi tolong lah berhenti menyalahkan ku. Sejak semalam kau terus saja melolong membuat kepalaku hampir pecah" omel alex tak terima.
"Kau pikir ini semua salah siapa? Salah stev begitu? Imposible. Lagi pula kenapa kau mau di rayu oleh jalang itu"
"Diam lah bodoh!" Bentak alex lalu memutuskan mindlink.
Lagi-lagi alex hanya bisa menghelakan napas dan berdo'a agar mate nya akan memaafkan nya. Alex harus menemui nya sekarang juga. Tapi sebelum itu ia harus membersikan diri terlebih dahulu, bukan kah ia harus terlihat tampan di depan mate nya? Yah, walaupun ia tak mandi selama satu tahun pun tetap akan terlihat tampan, pikirnya.
🍃
Alex sedari tadi tak bisa menahan senyuman nya. Hari ini ia akan minta maaf dan memberikan kejutan spesial untuk ratu nya itu. Jantung nya berdegub kencang, argh! Perasaan apa ini? Seumur hidup nya, baru kali ini ia gugup katika akan bertemu seseorang.
Ia mengerutkan kening ketika mendengar derap langkah kaki yang terdengar seperti sedang terburu-buru.
Retina nya menuju kearah pintu. Disana berdiri beberapa maid yang kelelahan setelah berlari. Peluh keluar dari kening mereka. Raut wajah mereka terlihat cemas dan ketakutan.
"Al-alpha...." ujar salah satu maid. Seakan tahu apa yang ingin mereka katakan, alex langsung membelalakan mata nya dan berlari keluar dari ruang makan.
Alex terus berlari menuju tangga ke lantai dua. Jantung nya kini memompa lebih cepat. Raut wajah nya terlihat cemas dan juga marah?
Setelah ia sampai tepat di depan sebuah pintu besar berwarna coklat, ia langsung membuka nya.
Kosong
Tak ada siapa pun di sana kecuali dirinya. Alex menghirup udara dalam sambil memejamkan mata nya. Coklat? Aroma yang menenangkan juga memabukan ini lagi yang ia cium. Terakhir kali ia mencium ini, semua nya menjadi kacau.
Ia mengepalkan tangan sampai jari-jari nya memutih. Rahangnya mengeras, ia memutup mata nya kemudian
Brak!!!
Ia meninggalkan ruangan itu dengan rasa marah juga bersalah, dan jangan lupakan dengan bagian tembok yang berlubang.
'Marchel, cepat kumpul kan warior terbaik di taman belakang!' Belum sempat marchel menjawab, alex langsung memutuskan mindlink. Membuat marchel menghelakan napas. Sepertinya suasana hati alpha nya itu sedang buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Mate
Werewolffantasi+romance . . . Alexander Ralp Laurance. Seorang Alpha sekaligus King of Werewolf. Pria tampan yang hampir mendekati kata sempurna. Ia mempunyai segalanya, harta,tahta dan paras yang diatas rata-rata. Namun dia belum menemukan Matenya, bel...