Part 25 [sayap]

4.3K 316 14
                                    

⚠ATTENTION⚠

Dichapter kali ini terdapat adegan kekerasan

17+

🍨hope you enjoy🍨

🍃🍃🍃




"Dan sekarang kami membawa dia kemari," ucap Phee membuat Alex dan Stev sedikit tercengang.

Seluruh penjuru mata langsung mengalihkan pandangan saat mendengar suara decitan pintu bersamaan dengan seorang pria yang masuk keruangan tersebut.

Stev menggeram, bersiap untuk menyerang sebelum Phee menghentikan aksinya.

"Tenanglah Beta. Dia dipihak kita!"

Stev mengertakan giginya. "Tapi dia adalah seorang Buronan. Kenapa aku harus percaya?"

"Tenanglah, Stev!" Bentak Alex menggunakan Alpha tone membuat Stev diam seketika.

Pria itu berlutut. Menundukan kepala dalam, dengan keringat dingin membasahi tubuh.

"Maaf sebelumnya karena telah memberikan kesan buruk sebelum ini."

"Langsung pada intinya." Suara Alex terdengar halus, namun berat membuat Atmosfir disekeliling menjadi lebih berat dan sesak.

"Maaf, King." Jawab pria dengan rambut merah tersebut.

"Queen adalah pemilik Recens." Ucap pria itu, langsung To the point. Membuat Alex dan Stev membelalakan mata, tak percaya.

"Bagaimana mungk---"

"Karena aku juga ikut mengambil perjanjian Resens!" Sarkas pria itu memotong ucapan Stev.

Alex terdiam sejenak sebelum memulai pembicaraan kembali.

"Siapa kau?" Tanya Alex membuat Pria itu mengalihkan pandangan ketempat lain.

Pria itu terdiam dan menunduk dalam. Seketika raut wajahnya berubah masam. Entah darimana ia harus menjelaskan semua ini.

"Saya Simon."
Ucap pria bernama Simon dengan suara yang sedikit bergetar.

Alex menyernyit. Nama itu familiar baginya. Tapi siapa?  Seperti ada sesuatu ingatan tentang nama itu dalam kepala.
Otaknya bekerja keras menggali sebuah ingatan dari masa lampau.

Simon menghelakan nafas. "Aku yakin kau lupa. Sudah sangat lama sejak saat itu." Simon tersenyum masam seakan menerawang kebelakang.

Tiba-tiba Alex membeku saat lantunan sebuah lagu terdengar dari bibir manis Simon.

Burung-burung bernyanyi
Pohon-pohon menari
Namun semua terhenti
Ketika serigala coklat mengintai kelinci

Perlahan lagu itu mengingatkan Alex pada seseorang. Ingatan-ingatan itu bagai Puzzel yang tersusun acak dalam kepala.

Serigala coklat pemberani
Bertarung tanpa takut mati
Berlari tuk menggapai mimpi
Ketika senja hingga dini hari

Tunggu!

Sekarang ia ingat. Sangat ingat. Dimana keberanian se'ekor Serigala kecil yang tak berdaya muncul hanya karena sebuah lagu yang membosankan.

Lagu bodoh yang ia nyanyikan berulang kali saat kecil.

Alex tersenyum kecil. Perlahan kaki melangkah mendekati Simon yang masih melantunkan lagu dengan nada rendah.

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang