Wanita cantik dengan penampilan layaknya anak muda menarik koper yang penuh dengan pernak-pernik bergambar boyband terkenal, tidak kalah dengan para fans fanatik kpop lainnya, yang berbeda hanya usiannya yang sudah menginjak hampir kepala Lima.
"Duh punya anak dua gak ada yang imut kaya Sehun, semuanya bikin rambut rontok. Yang satu alay, yang satu susah move on. Jhonson kamu kalau gantiin saya nonton konser exo di California bisa? Sayang tiketnya "Carisa mengintip asistennya dari balik kacamata hitamnya "Kamu itu kaku banget, kamu juga korban GMO?"
"Maaf GMO itu apa ya nyonya?"bingung Jhonson dengan badan yang tidak berhenti tegak.
"Gagal move On, gitu aja gak tau. Kamu itu harus banyak piknik nonton oppa-oppa kesukaan saya, biar gaul. Masa pengawal temen saya yang doyan joget, siapa itu namanya....oh Gaspol."
"Gaspal nyonya, dia bukan pria sejati nyonya."ralat Jhonson dengan helaan nafas berat "Jangan buat saya ini melukai para wanita yang menunggu saya nyonya."
"Kenapa Jhon?"Carisa membuka kacamatanya "Oh..saya ngeri maksudnya ngerti, ya sudah saya lagi nahan ketawa supaya marahnya maksimal nanti."
Jhonson membuka pintu mobil "Silahkan nyonya, sudah sampai."Carisa mengangguk sambil merapikan kacamatanya "Saya kenapa sih cantik banget gini, ayah saya pasti bingung deh liat saya makin cantik, ironis saya takut dia kaget."Carisa menepuk pundak Jhonson, lelaki itu hanya mengangguk. Kalau gajinya tidak besar, dia akan memilih mengundurkan diri saja,daripada melihat tingkah nyonya-nya yang satu ini.
"Nyonya Car sudah datang?"kaget Esta yang sedang membaca chat di grup dokter Rs miliknya, perasannya langsung tidak enak "Albert bisakah kamu bilang kalau..."
"Kalau kamu gak ada? Bagus ya, momy kamu dateng jauh-jauh malah ngumpet, mau dikutuk jadi es serut kamu? "Suara dingin Carisa membuat bulu kuduk Esta berdiri, mungkin inilah saatnya, dia harus menggunakan jurus meleleh super.
"Momy...sorry i dont know about.."
Carisa membuang muka ke arah pintu "Jhonson, bawa Elif kesini."seketika tatapan Esta membulat sempurna, entah kenapa saat itu juga Esta merasakan kutukan jatuh lagi pada mantan itu seberat hidupnya sekarang.
"MOMY!!!"
***
"Adita ini yang paling mahal harganya 9000 Euro, perancangnya khusus buat hiasannya ini dari batu saphire ."jelas Lily sambil menunjuk salah satu gaun yang dipajang di rak khusus, Adita menamainya rak kutukan, ya iyalah kalau rusak Adita pasti dikutuk jadi gelandang Paris.
Selama disini, Adita tinggal di salah satu kamar di butik milik kakak Nial, karena kalau ikut ke rumah mereka Adita merasa seperti cewek berwajah kresek yang gak punya malu, walaupun Putri selalu bilang kaya gitu, setidaknya Adita puasa malu-maluin kalau gak mau kaya tamu tak diundang yang dibuang.
"Kak Lily, Adita mau nanya kalau bajunya mahal gitu gak ada yang pernah nyuri ya? Misalnya di cabutin batu-batunya gitu."Adita mengikuti langkah lebar Lily, jalan bule sama orang indonesia memang beda .
"Ada banyak cctv disini, lagipula siapa yang mau mencuri ditempat ini, polisinya banyak."jawab Lily dengan wajah yang merunduk "Kamu pendek ya, aku baru sadar"Adita langsung cemberut "Adita juga gak mau pendek kak, Udah dihina diselingkuhin lagi."Adita jadi baper lagi.
Lily menekuk bibirnya membentuk senyuman geli "Kenapa, kamu diselingkuhin?"Lily menjentikan jarinya "Tenang, aku sering selingkuh dan karmanya itu menyakitkan."
"Tapi kan kak Lily yang selingkuh enak, ini Adita udah gak ada yang godain lagi, gak ada yang ngasih pulsa gratisan lagi. Eh udah jadi malah diselingkuhin, gitu tuh kalau punya yang ganteng tapi sering piknik."curhat Adita dengan mulut yang mencebik ke arah Lily, membuat Lily jadi salah tingkah sendiri.
"Eh aku lupa, tadi Nial menyuruh kamu makan dulu. Kamu pasti belum sarapan."alih Lily menunjuk ke arah dapur.
"Kak Lily gitu, Adita lagi curhat ini. Adita lagi baper, inget kenangan yang tertinggal."kata Adita dengan tubuh yang sudah berbalik ke arah dapur, sesakit-sakitnya diselingkuhin, lebih sakit lagi kalau gak makan.
Nial sedang memanggang roti saat Adita sampai di dapur "Eh kak Nial, rotinya banyak banget. Tau ya kalau Adita suka laper kalau baper."
"Memangnya kamu baper? "Tanya balik Nial sambil menyimpan roti yang sudah matang "Bagaimana kalau aku mengajak kamu jalan-jalan, mungkin tidak akan baper lagi."
"Tau baper ternyata."Adita mengambil tiga roti sekaligus dan menumpuknya "Nah, kalau berlapis-lapis makin enak, kenyangnya. Gak sih, sepuluh baru kenyang."
"Makan yang banyak aku mau ngajak kamu ke pameran lukisan salah satu pelukis pekan ini. Kamu harus melihat karya Darrel Air Amanta, dia pelukis Indonesia yang sangat berbakat dia juga sahabatku."Perkataan Nial membuat Adita mengingat sesuatu.
Darrel Air Amanta ? Adita mengerjapkan matanya berkali-kali kok kaya kenal ya?.
"Oh..iya. Mantannya kak Akamega yang dicari-cari itu, ah kak Nial bisa nelepon ke Indonesia gak?"Adita melemaskan bahunya "Gak jadi deh, gak inget nomor Kak Akamega."
Nial mengerutkan keningnya "Kamu kenal Akamega?"
Adita mengangguk kecil, Nial langsung berbalik dengan tatapan yang aneh.
"Adita salah ya?"
****
*Hehe sengaja nih dijadiin dua part karena yang nge-like nya dikit...kan author cedih *alay
-Akamega and Darrel itu sebenarnya projek setelah DYC selesai bareng sama Adimas and Putri-
-♥♥♥_
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Are you Crazy? (Proses Revisi)
ChickLit#47 dalam chicklit Maret 2019 "Cerita chapter 26 dan beberapa bagian di Private follow sebelum membaca" Mutiara Anandita hanyalah gadis polos berusia belum genap 18 tahun yang memilih menjadi sales perusahaan obat dan menawarkan beberapa produknya...