Assalamualaikum semua.. hai hai hai..
gimana nih ceritanya? ini masih awal jadi lempeng lempeng aja 😁 gak tau nanti mungkin lebih lempeng 😅
selamat membaca💕 maaf typo bertebaran...
*****
Nafilah POVAku terbangun jam 3 pagi. syukurlah pagi ini aku tak kesiangan. ini kesempatan yang Allah kasih untukku agar aku bisa mendekatkan diri KepadaNya disunyinya pagi. ketika kita tanpa disengaja terbangun di sepertiga malam berarti Allah ngasih kita kesempatan buat curhat, buat minta pertolongan dan mencurahkan semua doa doa yang ingin kita panjatkan.
***
author POVDi sana lah Nafilah dengan mukenah putih rendanya diatas sajadah dia berdoa kepada Tuhannya "yaallah , ampunilah kesalahan hamba dihari yang telah berlalu, iringilah hamba dihari ini dengan segala kemudahan dariMu . berikan kemudahan , ampunan dan rezeki kepada orang orang yang ada disekitar hamba Yaallah. jadikanlah kami manusia yang senantiasa mengingatMu. dan untuknya yang hingga saat ini aku tak tau siapa, jadilah ia lelaki yang dekat denganMu yaallah. lancar kan lah hari hatinya . pertemukan lah kami diwaktu yang tepat. jauhkanlah kami dari segala maksiat. aamiin ya rabbal alamin". inilah Nafilah ia selalu menyebut namanya dalam lantunan doa doanya. setelah salat ia melanjutkan dengan membaca quran, sambil menunggu adzan subuh.
Tanpa disadari bu Warni terbangun mendengarkan suara gemuruh air dikamas Nafilah. ia mengintip pintu yang sedikit terbuka. hatinya nyaman melihat penghuni didalam rumahnya adalah sosok yang baik. ia pun mengikuti jejak Nafilah yaitu salat dan sedikit berdzikir.
Setelah salat subuh, Nafilah turun ke dapur ia berencana memasak nasi goreng untuk dirinya dan bu Warni karna ia sadar selama ini bu Warni baik padanya.
"kayaknya masak nasi goreng enak nih, simpel praktif lagi" gumam Nafilah. setelah mencari semua bahan yang dibutuhkan ia siap bertempur.
"loh Nafilah kok sudah bangun? kamu ngapain nak?" tanya bu Warni bingung.
"ini buk, Nafi coba masak nasi goreng. nih udah jadi , ibu tinggal makan aja deh" ucap Nafi ceria.
"loh kenapa repot repot begini nak, harusnya jangan kaya gini ini tugas ibu"
"nggak buk, kalo Nafi sempet Nafi bakal bang ibu kok" jawab Nafi menghilangkan rasa nggak enak pada bu Warni.
"ya sudah kamu siap siap aja. nanti mau ke kampus kan? biar ibu yang siapkan"
"iya buk.. Nafi keatas dlu ya"
Setelah menyiapkan sarapan bu Warni juga pergi mandi. sekitar 30 menitan semua sudah siap di meja makan. acara sarapan berjalan dengan hening hanya suara denting sendok.
"apa kamu mau bawa bekal nak?" tawar bu Warni karna melihat masih banyak telur dan nasi goreng nya.
"boleh buk. tapi Nafi nggak sempet nyiapin nya. ini mau ngecek keperluan Nafi dlu diatas"
"yaudah biar ibu aja yang nyiapin ya" usul bu warni.
"nggak usah buk nanti ngrepotin" tolak Nafi halus karna benar ia merasa tidak enak sekali.
"gak papa lagian ibu juga nggak sibuk, sana kamu nyiapin keperluan kamu biar ibu yang nyiapin bekalnya" jawab bu Warni dengan senyum tulus.
"ah jadi kangen sama bunda. ibu kaya bunda banget buk"
"kamu boleh anggep ibu kayak orang tua kamu sendiri kok" ucap bu warni dengan senyuman.
"makasih ya buk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafilah (On Going) ~ Poligami Series
RandomFollow dulu sebelum bacaaaa yaaa.. Don't be silent readers dengan baca nggak VOTE😂 Cerita ini bener bener menguras pikiran, hati dan emosi. Untuk part part awal emang dibaca rada bingung. Maklumin aja ya, aku baru belajar soalnya. Typo juga banyak...