BAB 43

11.3K 1.2K 187
                                    


"Terimakasih ma, rumahnya nyaman . Nafi suka. Lingkungannya juga bagus"

"Mama cuma saranin aja, mantu"

"Iya tapi Nafi langsung suka"

"Semua sesuai keinginan Nafi banget soalnya"lanjut Nafilah.

'Ini semua memang sesuai keinginanmu Naf, anak mama sendiri yang desain semuanya. Tetapi kalian justru bercerai sebelum dia menunjukkan rumah ini'batin Ana.

"Yaudah mama duduk dulu ya. Kalo mau istirahat juga nggak papa. Nafi mau hubungi Kak Lavi dulu supaya Ara diantar ke sini"

"Mama langsung pulang aja deh, semua sudah masuk dan rapi kan ?"

"Sudah ma, semua berkat bantuan mama yang bawain Nafi anak buah mama"

'Anak buah mantan suamimu'

'Kanapa kalian berpisah ?  Mama memang sempat berfikir jika Gerald yang terbaik. Tapi mama juga nggak tega sama putra mama sendiri'

Ana mengangguk"Iya sama sama. Makasih untuk selama ini Naf. Sudah mau menemani putra mama, bersabar dalam kerumitan yang kamu jalani. Terimakasih sempat melukiskan semua di kehidupan putra mama. Terimakasih untuk kehadiran Ara. Sudah bercerai atau belum kalian tetap menjadi keluarga Nugraha. Jangan sungkan. Dan maafkan putra mama Naf"Ana mengelus pundak Nafilah dengan berkaca.

Nafilah tentu saja tersenyum dan mengusap sudut matanya"Terimakasih kembali mama sudah baik sama Nafi selama ini. Menganggap Nafi seperti putri kandungnya. Selalu ada untuk Nafi jadikan teman curhat. Terimakasih ma, Nafi dan Ara akan selalu tetap menjadi keluarga Nugraha. Apalagi Ara"

Ana mengangguk dan berpamitan untuk segera pulang. Dia akan membawa berita ini pada suaminya.

Setelah kepergian Ana, Nafilah segera masuk ke kamar utama rumah ini. Dia akan menghubungi Gerald untuk segera mengantarkan Ara.

"Assalamualaikum kak"

"Waalaikum salam Ai. Ini gimana Ara udah minta pulang soalnya"

"Iya ini udah nemu rumahnya"

"Nanti Aisyah wa aja lokasinya"

"Oke"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setengah jam kemudian, mobil Lavi dan beberapa mobil pengiring sudah sampai di depan rumah baru Nafilah.

"Mamaaaa, Ala linduuu"

"Ara. Mama juga rindu Ara"jawab Nafilah memeluk dan mencium putrinya.

"Maafin ya kak, repot repot jaga Ara. Nafi sibuk soalnya"

"Iya nggak papa. Tadi Ara sempet rewel aku tinggal meeting"

"Dia hampir nangis gara gara nggak ada yang dia kenal di rumah, Ai"lanjut Gerald.

"Iya , dia emang susah kalo sama orang baru"

"Ayo kak masuk dulu"

"Maaf ya, nggak bisa kayaknya. Hari ini aku sibuk. Azalio aja aku tinggal di kantor"

"Oh gitu ya. Maaf ya sekali lagi udah direpotin Ara"

"Ala nanak baik, yem ja di lumah dayday. Ala ndak lepot lepot mama"sela Ara merasa tidak terima.

Gerald terkekeh"Iya, Ara anak baik. Daddy pergi dulu ya. Baik baik di rumah sama mama. Jaga mama juga"

"Makasih ya Kak"

Nafilah (On Going) ~ Poligami SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang