BAB 31

23.8K 1.2K 653
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhhhh semuaaaa🤗🤗🤗

Aku kangen kalian, aku kangennn notif masuk dari wattpad😂.
Setelah sekian lama aku mengheningkan cipta, hari ini kita ketemu lagiii😍😘🤗🤗

Selamat pagi dan
Selamat membaca💓💓💓


#############


"Sayanggggg"koar Alvin dari arah dapur.

"Disin..."belum selesai Alea menjawab ia sudah mendengar ocehan Alvin pada Nafilah.

"Ini minum dulu susunya, kasihan baby pasti lapar"ucap Alvin pada Nafilah yang kini tampak sibuk dengan desain baju butiknya. Hal itu tak luput dari pandangan Alea, Ia merasa iri tentu saja. Semenjak Nafilah meminta Alvin menjaga jarak dengannya, Alvin semakin jauh untuk ia genggam.

'Apa Nafilah sengaja menjauhkan aku dari mas Alvin? jika memang itu tujuannya, dia sudah berhasil' batin Alea. Sesegera mungkin ia berbalik dan mengusap air matanya. Ia tak boleh lemah, ada saatnya semua akan kembali. Iya , semua akan kembali setelah kelahiran baby angel. Bulan ini usia kandungan Alea masuk 9 bulan, sedangkan Nafilah 8 bulan. beberapa bulan yang lalu Alea mengadakan syukuran 7 bulannya di panti asuhan karna Ana tidak ingin jika syukuran 7 bulan Nafilah digabung dengan Alea di kediaman Alvin.

Sampai saat ini, Alea benar benar sudah berusaha membunuh rasa cemburunya. Ia sudah kebal, kadang kala Alea juga berpikir untuk kembali pada Reinaldi. Demi apapun Reinaldi selalu menyayanginya, ia merasa selalu bersama dengan ayahnya ketika ia dengan Reinaldi. Berbeda halnya ketika ia masuk dalam kehidupan Alvin, ia benar benar dipandang hina dengan orang sekitar.


flashback

"Mas"

"Mbak" panggil Nafilah pada keduanya usai makan malam.

"Iya?" jawab Alvin dengan lembut sedangkan Alea menatap Nafilah dengan senyum.

"Ada yang ingin Nafi bicarakan"

"Nafilah ingin mas Alvin benar benar menjauhi mbak Alea sebelum kalian mengadakan akad ulang"pinta Nafilah dengan menunduk, sungguh ia pun tak mau menyakiti hati Alea. Namun harus bagaimana? ia tak bisa terus terusan melihat Alvin menyentuh Alea yang berstatus bukan mahram Alvin. Sedikit demi sedikit Nafilah memang bertekad untuk memperbaiki semuanya.

"Maksudmu?"tanya Alvin sedikit menahan kesal.

"Mas, tidak seharusnya mas mendekati mbak Alea. Dia belum benar sah menjadi istri mas, menyentuhnya saja mas berdosa apalagi mencium kening dan sebagainya"jelas Nafilah.

"Baiklah, aku akan turuti semua maumu syah. Jika aku salah tolong bimbing aku"jawab Alvin dengan menggenggam tangan Nafilah.

"Syah"panggil Alea. Nafilah dan Alvin segera melepaskan genggaman tangan mereka dan menatap Alea.

"Apa itu artinya mas Alvin akan terus tidur denganmu? apakah itu artinya aku hanya diam menumpang tanpa arti? apa yang harus aku lakukan di rumah ini? apa aku tidak boleh melakukan apapun yang berhubungan dengan mas Alvin?

"Apa ini tujuanmu untuk memisahkan aku dengan mas Alvin, Syah?"ungkap Alea dengan mata berkaca.

"Mbak, jika itu yang mbak Alea takutkan. Mas Alvin akan tidur diruang tamu mbak, sesuai jadwal kita dulu. Dia tidak akan tidur denganku setiap hari. Tetapi jika mbak Alea meminta mas Alvin tidak tidur denganku, sungguh mbak aku akan merasa bersalah pada suamiku"jelas Nafilah.

Nafilah (On Going) ~ Poligami SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang