Nafilah (On Going) ~ Poligami Series

BAB 9

Selamat membaca😍😍..

mohon kritik dan sarannya ya... itu sebagai pembelajaran berharga buat saya..

*****author POV

tok tok tok

"masuk"

"silahkan masuk bu, saya kebawah dulu" pamit Anya.

"iya, terimakasih ya mbak" jawab Nafilah.

"sama sama bu"

*********

"Assalamualaikum pak " sapa Nafilah.

"Waalaikumsalam" jawab Alvin sembari memutar kursinya yang memang tadi memunggungi Nafilah.

"Perkenalkan nama saya Nafilah Aida Aisyahrani, saya mahasiswi kampus  bapak tunjuk" ucap Nafilah sembari menundukkan pandangannya.

"Iya , saya sudah tau. Pekerjaanmu sebagai sekretaris saya, nanti akan ada karyawan saya yang akan memberitahukan bagaimana kinerja sekretaris" gilaaaa gue pengen meluk, dari deket cantik banget . mamaaaaa ini calon mantu didepan anakmuuu batin Alvin.

"iya pak, terimakasih atas kepercayaan bapak" ucap Nafilah tersenyum.

"iya. sekarang kamu boleh ke ruangan kamu, tepat di depan pintu saya. nanti akan ada karyawan yang akan mengajarimu dia yang akan kamu gantikan posisinya karna dia akan resign"

"iya pak. saya permisi. assalamualaikum" pamit Nafilah.

"Waalaikumsalam"sayang lanjut batin Alvin.

***

"gila gila gila... terimakasih yaallah engkau telah memperdekatkan hamba dengannya .. ihiiiii slametan nih musti.. sekarang tinggal memperdekatkan diri biar kalo nglamar doi nggak syok" bungah Alvin.

"gue harap secepatnya bisa membuka lembaran baru , melupakan yang tak semestinya diingat"

*****

"ma syaa allah, ada apa dengan hatiku ini yaallah? kenapa hati berdebar tatkala berdekat dengannya, aku melihat kemiripannya dengan ayah. aku melihat ayah melaluinya"

"jagalah senantiasa hati ini yaallah, agar tidak menaruh rasa berlebih kepada makhluk-Mu" ucap Nafilah.

**** 12.30 WIB

"Makasih ya mbak , sudah mengajari saya" ucap Nafilah.

"sama sama buk, semoga betah. saya cukup terkejut dengan kemampuan ibu Nafi karna baru beberapa jam saja sudah bisa mengerti dengan apa yang saya ajarkan" jawab Intan.

"mbak intan berlebihan sekali, terimakasih banyak ya mbak. semoga kandungan mbak juga sehat selalu sampe lahiran mbak"

"aamiin, sebenernya saya belum mau resign tapi suami sudah jengkel dengan keras kepala saya buk"

"in syaa allah apapun yang diucapkan suami mbak itu memang yang terbaik buat mbak dan dedek bayi" canda Nafilah.

"yasudah saya pamit dulu ya ibu sekretaris, suami sudah menunggu" pamit Intan.

"iya mbak, hati hati ya. nanti kalo Nafilah ada apa apa bolehkan bertanya?" tanya Nafi ragu ragu.

"tentu saja boleh buk. ibuk juga bisa main ke rumah saya"

"siap mbak"

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam warahmatullah mbak"