Tok tok tok...
Brak
Kedua insan yang sedang fokus dengan kegiatannya terlonjak menatap sang putri yang mendobrak pintu bar bar.
Alvin segera menjauhkan dirinya dari Nafilah.
"Ada apa Nak ?" tanya Alvin mendekat menahan emosi.
"Ala mo tidul cama mama"ucap Ara bagaikan mimpi buruk bagi Alvin.
"Ayo sini"ajak Nafilah dari kasur.
"Ma"protes Alvin. Yang dijawabi tatapan tajam Nafilah.
"Ara"panggil Alvin.
"Apa papa ? Ala antuk. Bacalana becok ja papa"
"Ara mau punya adek nggak"tanya Alvin mencoba bernegosiasi dengan putrinya.
"dek babay papa ?"
"Ala mo papa"seru Ara cepat.
"Kalo Ara mau Ara harus tidur sendiri"
"Pi Ala mo tidul cama mama cama papa"
"Loh kan Ara mau jadi Mbak. Jadi harus belajar tidur sendiri"
"Ala mo di Ebak ? Otela papa, Ala tidul cendili. Papa teman Ala melem dulu" pinta Ara agar Alvin menemaninya sampai tidur.
"Oke oke, ayo princess kita tidurrr"Alvin bergegas menggendong Ara menuju kamar anak dan membuat anaknya tertidur.
Setelah semua urusan mengenai monster kecilnya selesai, Alvin bergegas kembali ke kamar Nafilah.
"Syah"panggil Alvin pada Nafilah yang tampak tertidur dengan pulas.
"Hem"sahut Nafilah dengan mata terpejam.
"bolehkah ? "tanya Alvin yang diangguki Nafilah.
'Maaf, bukannya aku tidak mau mengandung. Aku hanya was was dengan pernikahan kita saat ini'batin Nafilah memandang laci nakas yang berisi berbutir butir kapsul pencegah kehamilan.
Keesokannya setelah Alvin berangkat ke kantor Alea,Nafilah dan anak anak mereka sedang bermain 'macak macak' kalo kata Ara.
hoek hoek hoek...
"Yaallah mbak, mbak kenapa ? " Nafilah berlari mengejar Alea yang kini memuntahkan isi perutnya.
"Mbak nggak tau Syah"jawab Alea susah payah.
"Jangan deket Syah , nanti kamu jijik"lanjut Alea yang melihat Nafilah mendekat.
"Gimana bisa aku jijik ? Sini aku pijitin tengkuknya. Biar mendingan"ucap Nafilah yang dijawab anggukan lemah dari alea.
Setelah rasa mual pada Alea sedikit reda, Nafilah membawa Alea ke kamar Alea.
"Ara, kak Angel. Baik baik ya main di sini. Mama mau antar bunda ke kamar dulu"pamit Nafilah pada anak anak yang sedang bermain di ruang keluarga.
"Ciap mama"jawab mereka serempak tanpa mengalihkan pandangan mereka yang kini tampak fokus dengan masak masak mereka.
Belum sampai di kamar, tiba tiba Alea ambruk dan tidak sadarkan diri.
"Yaallah mbak, mbak bangun mbak. Jangan bikin Nafi takut"seru Nafilah menepuk pelan pipi madunya.
"Aku harus apa ? " monolog Nafilah bingung. Pasalnya Pak Pur tadi mengantar Mas Alvin ke kantor. Mbok Sum tadi juga ia suruh ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafilah (On Going) ~ Poligami Series
DiversosFollow dulu sebelum bacaaaa yaaa.. Don't be silent readers dengan baca nggak VOTE😂 Cerita ini bener bener menguras pikiran, hati dan emosi. Untuk part part awal emang dibaca rada bingung. Maklumin aja ya, aku baru belajar soalnya. Typo juga banyak...