BAB 39

10.3K 1.1K 463
                                    

Setelah mengantar Alea ke kamarnya, Alvin bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya. Menghubungi seseorang untuk melakukan sesuatu.

"Cari Ara, terakhir dia berada di toko mainan di mall yang biasa saya kunjungi. 1 jam dimulai dari sekarang"ucap Alvin kepada seseorang di sebrang sana.

🌹 Alvin POV 🌹

Aku mengaku bersalah meninggalkan Ara, tetapi aku juga tidak bisa meninggalkan Alea begitu saja. Biarkan orang kepercayaanku yang bergerak.

'Yaallah, semoga Ara dalam keadaan baik baik saja. Maafkan papa'

Baru saja aku mematikan telpon, aku mendengar suara mobil beriringan memasuki halaman rumah. Ketika hendak membuka pintu, ponselku kembali berdering.

"Apa ?"

"Nona Ara sedang bersama tuan Gerald"

"Maksudmu ?"

"Geraldi Wiratmadjaya tuan"

"Astaga, bagaimana bisa Ara berada di pria kejam itu ?"bukankah Gerald pengusaha yang tidak main main ?

"Saya tidak punya hubungan kerja sama dengan Gerald. Apa motif dia membawa Ara ?"lanjut Alvin.

"Saya tidak tau tuan, tetapi tuan Gerald menuju kediaman tuan Alvin"

"Ikuti dan pastikan putriku baik baik saja"

Astaga , bagaimana bisa Ara bersama pria itu. Dia terkenal kejam dalam dunia bisnis. Siapapun yang benar benar merugikannya akan mendapat berbagai masalah. Bagaimana tidak ? Dia menjadi pusat poros bisnis untuk saat ini, yang tentu saja sudah aku ketahui. Anak kemarin sore yang bisa sekokoh itu.

Apa yang dilakukan Ara sampai bocah kecilku itu berada di tangan Gerald. Yaallah Ara.

Mendengar pintu utama yang berbunyi keras aku bergegas ke luar. Di tangga, aku melihat Alea yang hendak turun juga. Dia menatapku seolah olah bertanya ada apa, aku hanya menggeleng dan menuntunnya menuruni tangga.

Di teras ada Nafilah yang terduduk dengan Ara yang berada di dalam pelukaanya. Satu yang aku tahui, Araku baik baik saja. Mengalihkan pandangan ke depan, tatapanku jatuh pada rombongan bodyguard dengan satu tuannya yang berdiri paling depan.

Satu kenyataan lagi Geraldi Wiratmadjaya itu kini berdiri di depan rumahku. Ku amati dia , tatapannya menatap Nafilah dengan berbeda. Dia seperti bukan Gerald yang aku kenal.

"Dayday Lasi, ni mama Ala"lamunanku buyar ketika mendengar pekikan Ara.

'Daddy ?'

Ku lihat Nafilah mendongak dan benerapa detik kemudian tangisnya pecah. Menggendong Ara dan berjalan menuju Gerald. Kini mereka tampak berhadapan tanpa memutuskan tatapan mereka. Astaga berani sekali dia menatap istriku.

Satu kata yang bisa ku tangkap

"Tunggu Aku, ku mohon kali ini kamu benar benar mendengarkan aku"ucap Gerald dengan tatapan memohon. Apa maksudnya itu.

Kulihat pengusaha itu berbalik dan bergegas menaiki mobilnya.

Dan satu kenyataan tentang istriku kembali aku ketahui.

"PASTIKAN KEJADIAN INI TIDAK TERENDUS SIAPAPUN, NYONYA BESAR AISYAH KELEMAHAN TUAN MUDA. PERKETAT PENJAGAAN PADA NYONYA DAN PUTRINYA !"

Daddy Lasi, Gerald,Aisyah. Ada apa ini.

"Le, kamu masuk. Kumohon, biarkan aku berbicara sebentar saja dengan Nafilah"ucapku.

"Baiklah"jawabnya sedikit mendengus. Aku juga tidak tau kenapa Alea menjadi seegois ini sekarang.

Nafilah (On Going) ~ Poligami SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang