Jungkook melangkah masuk kerumahnya dengan half eyesnya. Dia baru saja kembali dari rumah sang paman Jeon Yoongi dan Jimin yang mengantarnya. Jimin sangat menepati janjinya, mengantar Jungkook pagi pagi sekali, bahkan kelewat pagi.Jungkook menatap jam dinding yang ada diruang keluarganya.
"04.30,,, aish,, Jimin hyung benar-benar keterlaluan" ujarnya masih dengan half eyesnya.
Jungkook kembali melangkah lemas untuk menuju sofa dan merebahkan tubuhnya dan kembali tidur. Dia lebih memilih tidur disofa karena menurutnya kamarnya sangat jauh dan matanya belum bisa diajak kompromi.
"Jungkook-ah,,, Jungkook-ah,,,"
"Jungkook bangun, kau akan terlambat nanti"
Mendengar kata terlambat Jungkook segera membuka matanya dan mendapati ahjuma tengah berusaha membangunkannya.
"Eoh,, ahjuma,, jam berapa ini?" Tanya Jungkook.
"Ini sudah pukul 07.30" jawabnya.
"MWO?! Ah,, aku akan terlambat"
Setelah mengucapkan kata-kata itu Jungkook segera melesat dan bersiap kesekolah.
"Ahjuma,, aku akan berangkat" ujar Jungkook yang saat ini tengah menuruni tangga sambil membenahi kancing baju dan dasinya.
"Tidak sarapan dulu?" Tanya ahjuma.
"Aku,,,"
Jungkook menghentikan langkahnya dan ucapannya saat mendapati seorang wanita paruh baya yang sangat dikenalnya dan disayanginya tengah menikmati makanannya dimeja makan dengan tenang.
"Eomma sudah pulang?" Tanya Jungkook.
"Eemm,, eomma sudah mengirimkan uang ditabunganmu. Jadi segeralah berangkat dan gunakan uang itu untuk makan makanan yang enak dan bergizi. Jangan sampai terlambat" jelas sang eomma tanpa membuang fokusnya yang sedang menikmati sarapannya untuk menatap sang anak.
Hancur, sedih, sakit, perih dan lemas, bahkan mungkin semua kata-kata itu tak cukup untuk mendeskripsikan perasaan Jungkook saat pertanyaannya tak mendapat respon yang diharapkannya.
"Kenapa masih disitu? Segeralah berangkat, eomma akan menggunakan mobil setelah ini" ujar Mari lagi.
"Nde,, eomma,,," jawab Jungkook sedih dan berlalu.
Jungkook tengah melamun didalam mobil yang sedang dikendarai supir keluarga mereka. Hati Jungkook masih sesak akan ucapan sang eomma, dan matanya terasa perih dan rasanya dia sudah tidak sanggup lagi membendung liquid bening yang menandakan kesakitannya.
"Hiks,,," kini isakan kecil itu muncul.
Beruntung suara mobil yang dinaikinya cukup untuk menutupi suara menyedihkan dan memilukan itu sehingga membuat sang supir tak menyadari jika majikannya tengah bersedih bahkan hingga menagis. Atau kita bisa mengatakan jika dia hanya pura-pura tidak tahu karena takut akan melukai perasaan sang majikan.
Jungkook melangkah turun dari mobilnya.
"Terimakasih karena sudah mengantarku ahjussi" ujar Jungkook.
"Itu sudah tugas saya. Jam berapa saya harus menjemput anda nanti?" Tanyanya.
"Ah tidak usah. Aku akan pulang naik bus. Aku tahu jadwal ahjussi padat. Segeralah kembali ahjussi. Eomma pasti sedang menunggu"
"Semoga hari anda menyenangkan" ujar Ahjussi sebelum melesat pergi.
.
Saat ini Jungkook dan teman-temannya tengah mengikuti kelas olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"