Di sebuah ruangan yang sunyi dan bernuansa gelap karena cat abu abunya, dua namja tengah terlelap. Ya, mereka adalah Jeon Jungkook dan Jeon Ryan.
Setelah membaca pesan dari sang eomma, dua bersaudara itu memutuskan untuk istirahat dan tidur bersama. Apalagi setelah Ryan mengeluh padanya jika dirinya sedang sakit yang tentunya hanya merupakan alasan agar dirinya bisa bersama sang kakak lebih lama.
Jungkook nampak mengernyitkan dahinya saat mendengar musik yang merupakan nada dering ponselnya berbunyi.
Jungkook nampak mengeluh lirih, mendudukkan dirinya dan meraih ponselnya.
"Nde,, yeobuseyo,,, nde,,,"
"......."
"Jigeumiyo? Nde,, nde,, aku akan segera kesana"
Biiip..
Jungkook kembali meletakkan ponselnya diatas nakas dan menatap jam weker diatas nakasnya.
"15.00,, ternyata sudah sore" lirihnya dan berbalik untuk melihat sang adik.
"Ah!!! Kamjagiya,,,, Ryan-ah,,," keluh Jungkook lemas setelah kaget melihat Ryan yang tiba-tiba membuka matanya beberapa detik setelah dia menatap sang sang adik. Dan jangan lupakan tangan Jungkook yang masih mengelus dadanya.
"Hyung,,, mau pergi?" Tanya Ryan dengan nada manja dan seperti tidak rela, membuat Jungkook tersenyum hangat pada sang adik.
"Gajima hyung,, aku rindu padamu,,," lanjutnya lagi dengan nada yang tak kalah manja.
Jungkook semakin tenggelam dalam kemanisan sang adik yang baru akan berusia 7 tahun itu.
"Mianhae Ryan-ah,, tapi hyung harus pergi. Hyung tidak akan lama" ujar Jungkook dengan nada yang sangat lembut dan mengelus lembut surai hitam sang adik yang masih belum bangkit dari tidurnya.
"Kalau begitu aku ikut hyung" ujar Ryan yang kini telah bangkit dan mendudukkan dirinya disamping sang kakak.
"Aku mau ikut, aku ingin bersama hyung. Ne,,," lanjutnya yang membuat Jungkook bingung harus menjawab apa.
Disisi lain dia tidak mungkin membawa Ryan, namun hati kecilnya tak sanggup jika harus menolak dan mengecewakan sang adik.
"Hiks,, kumohon ajak aku hyung" pintanya lagi yang mulai terisak, yang membuat Jungkook semakin bingung.
Dan beberapa detik kemudian Jungkook menampakkan senyum tipis nan hangatnya.
"Geure,, tapi jika eommamu mengijinkan ne. Jika tidak kau tidak boleh ikut" jawab Jungkook sambil mengelus lembut surai hitam sang adik yang perlahan mengangguk.
.
Kini Jungkook sudah tiba di depan sebuah restoran bersama dengan Ryan digandengannya.
Sebenarnya Seohyun melarang keras Ryan ikut Jungkook, dia takut sang anaka akan menyusahkannya. Apalagi dia tahu jika sang keponakan sedang kurang sehat, dan terkadang jika sedang rewel Ryan akan meminta digendong meskipun umurnya sudah akan 7 tahun.
Namun siapapun tak akan sanggup menolak permintaan anak manis, lucu dan pintar itu. Dan pada akhirnya Ryan diizinkan untuk menemani Jungkook.
"Jangan menyulitkan hyungmu dan jangan meminta digendong, kau tahukan jika kaki hyung sedang sakit?" Ujar Seohyun yang mendapat anggukan paham dari sang anak.
"Baiklah, kalian boleh pergi. Hati-hati dijalan ne,,," lanjut Seohyun.
Jungkook menghentikan langkahnya setelah mengingat beberapa kalimat dari sang bibi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfic"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"