"07"

5.9K 564 36
                                    

Kini Jimin sudah berada didepan ruang tunggu rumah sakit sambil mondar mandir degan segala doa yang ditujukan untuk Jungkook, dan rutukan yang ditujukan pada dirinya karena tak mampu menjaga sang adik.

Setelah kejadian tadi Jimin segera membawa Jungkook kerumah sakit. Jimin masih ingat detak jantung Jungkook yang lemah saat membawa Jungkook kemobil tadi. Dan itu membuat Jimin semakin ketakutan dan khawatir.

"Jika terjadi sesuatu padanya, itu semua salahmu Jeon Jimin. Kau bodoh membiarkannya sendirian, padahal kau yang membawanya" rutuk Jimin pada dirinya sendiri.

"Jimin-ah,,," teriak seorang wanita cantik.

"Seohyun imo.." Jimin segera mendekati imonya dan memeluknya sambil terisak.

"Ini salahku imo" lanjutnya yang membuat Seohyun hanya bisa mengelus bahu sang keponakan.

"Gwaenchana,, Jungkook pasti akan baik baik saja" ujar Seohyun.

Ceklrek,,,

"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Jimin dengan mata merahnya yang berkaca kaca saat dokter keluar dari ruang rawat Jungkook.

"Pasien terkena Hipotermia karena terlalu lama terkena hujan" jelasnya.

"............"

"Kami sempat mengalami kesulitan karena tiba tiba pasien drop. Tapi sekarang dia sudah lebih baik. Beruntung pasien ditangani tepat waktu" jelasnya lagi yang membuat Jimin dan Seohyun tak sanggup membendung air matanya.

Air mata Seohyun memang masih terbendung dan hanya membuat matanya memerah, berbeda dengan Jimin yang sudah berlinang air mata.

"Setelah suster keluar kalian bisa masuk. Saya permisi" ujarnya.

"Terima kasih" ujar Seohyun.

Kini Jimin dan Seohyun sudah berada diruang rawat Jungkook. Ya,, hanya mereka berdua.

"Imo,, apakah imo sudah memberitahu Mari imo?" Tanya Jimin dengan pandangannya yang masih belum mau berpaling dari Jungkook.

"Imo sudah menghubunginya, tapi eonni tidak menjawab panggilan imo"

"Bagaimana dengan haelmoni?" Tanyanya lagi.

"Haelmoni sedang tidak enak badan, haelmoni sudah tua dan butuh istirahat. Jadi haelmoni akan mendoakan Jungkook" jawab Seohyun.

Tes,,

Air mata sukses jatuh kembali dari pelupuk mata Jimin.

Apakah sebegitu parahnya perlakuan keluarganya pada Jungkook? Bahkan disaat dia sakit tidak ada yang perduli. Jimin bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami Jungkook selama ini.

"Hiks,,, Imo,,"

"Jimin,,, kau menangis lagi?" Kaget Seohyun saat melihat pipi Jimin yang kembali basah karena air mata.

"Aku ingin menjaganya" ujar Jimin yang membuat Seohyun terdiam.

"Aku akan menjaganya. Aku tidak mau dia terluka terlalu dalam"

"Kita ini keluarga besar. Dia tidak sendiri, kita punya banyak keluarga yang bahkan dekat dengan kita. Tapi aku baru sadar bahwa selama ini Jungkook sendirian. Aku tidak tahu apa alasan dan apa saja yang mereka lakukan hingga mereka melupakan Jungkook. Aku bahkan tidak yakin jika mereka masih ingat atau memikirkan Jungkook"

"Jimin,, jangan bilang begitu" potong Seohyun saat merasa kata kata keponakannya mulai melewati batas.

"Aku tahu imo juga sadar akan hal itu. Jungkook sudah diperlakukan tidak adil disini. Sebenarnya apa salahnya? Dia anak yang baik dan penurut. Kenapa dia harus menerima semua ini"

Life, But Die (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang