..
Kini Jungkook tengah fokus menatap tajam kertas yang ada dihadapannya, dan jangan lupakan tangannya yang dengan cekatan menorehkan kuas dengan warna warna yang nantinya akan menimbulkan suatu perpaduan yang indah. Serta menghasilkan gambar atau bentuk yang bermakna.
"15 menit lagi" ujar sang dewan juri.
Jungkook mulai mempercepat gerak tangannya. Mematangkan semua inspirasinya yang sudah dia siapkan sebelumnya, berharap waktu yang tersisa dapat digunakan dan cukup untuk menyelesaikan lukisannya.
Tak butuh waktu lama, 25 menit kemudian perwakilan dewan juri mulai menaiki panggung untuk membacakan peringkat dari para peserta.
Jungkook nampak menyandarkan dirinya disandaran kursinya. Merilekskan punggung serta bahunya serta meluruskan kakinya yang terasa lemas dan gemetar.
"Juara kedua,,, Jeon Jungkook"
Jungkook segera menegapkan tubuhnya dengan tatapannya yang membeku dan mulut O nya yang terlihat imut.
"Selamat untukmu Jeon Jungkook" lanjut sang dewan Juri.
Prok,, prok,,
Suara tepuk tangan yang meriah mulai memenuhi ruangan aula tersebut.
Jungkook segera menuju keatas panggung setelah sang dewan juri mempersilahkannya.
Jungkook dengan senang hati menerima bucket bunga, sertifikat, piala perak, serta hadiah yang ditujukan untuknya.
Diam, hanya itu yang dilakukan Jungkook saat ada diatas panggung. Rasa bahagianya membuatnya tak dapat berbicara. Dia hanya mampu tersenyum dan menatap semua orang yang terlihat bahagia dan bangga akan prestasinya.
"Hyung,,,," mata Jungkook terhenti saat mendapati sosok yang dikenalnya. Sosok yang sangat dikenalnya, sosok yag mendukungnya dari nol hingga dapat menjadi seperti ini.
Jungkook segera turun dari panggung dan memeluk sosok itu.
"Hyung,,, Seunggi hyung,,, terimakasih" ujarnya sambil memeluk Seunggi yang matanya terlihat memanas dan merah.
"Aku bangga padamu Jungkook-ah" ujar Seunggi yang masih setia dipeluk Jungkook yang masih menangis sesegukan dipundaknya.
.
"Ahh,,, "
"Waeyo? Apakah sakit?" Tanya Seunggi pada Jungkook yang terlihat memijat bahunya sambil sedikit mengeluh sakit.
"Ah,, tidak papa,, mungkin karena terlau lelah" jawabnya.
"Lelah? Karena apa? Ah kenapa tadi kau terlambat? Jika kau tidak terlambat tadi aku yakin kau akan mendapatkan peringkat pertama"
"Tidak papa hyung, aku bisa ada diperingkat kedua itu sudah membuatku senang" jawab Jungkook sambil tersenyum tipis.
"Wae? Tumben kau tersenyum. Saat kau juara pertama saja kau tidak sebahagia ini. Ada apa?" Tanyanya.
"Aniya,, aku hanya bahagia saja. Untuk pertama kalinya aku mendapat tepukan tangan, sorakan dan senyuman tulus dari mereka yang mendukungku. Bahkan aku tidak menemukan kebohongan disetiap mata mereka. Aku sangat senang hyung" jelas Jungkook.
"Hyung, haruskah aku mentraktirmu?" Ajak Jungkook.
"Aniya? Gwaenchana, kau pulanglah. Hyung ada urusan"
"Ah,, kalau begitu bisa hyung sekalian membawa ini?" Tanya Jungkook sambil memberikan piala dan sertifikatnya.
"Lagi? Ya! Kau tidak ingin membawanya lagi? Sampai kapan kau akan menyimpan semuanya diapartementku?" Keluh Seunggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"