Jungkook nampak mengerjapkan matanya saat dirinya sudah tak dapat memasuki dunia mimpi lagi. Perlahan mata sayu Jungkook terbuka, membuatnya tertarik dan menatap sekelilingnya. Dan menemukan dua orang hyungnya masih tertidur dengan pulasnya.
Jungkook perlahan mendudukkan dirinya.
Plukk,,
Jungkook sedikit terkejut saat kompres yang diyakini tadinya menempel didahinya jatuh. Jungkook meraih kompres yang sudah mulai kering itu.
"Siapa yang mengompresku?" Batinnya.
"Apakah Jimin hyung?" Tanyanya sambil menatap Jimin yang masih tidur nyenyak dimeja belajarnya.
"Sshhh,,, " keluh Jungkook saat kepalanya kembali berdenyut.
Lagi,, arah pandangan Jungkook teralih saat tak sengaja melihat nakas yang ada didekat ranjangnya.
"Apa ini?"
"Bubur? Apa Jimin hyung yang membuatkannya?" Monolog Jungkook dengan lirih.
Crururuk,,,
Jungkook memegang perutnya yang berbunyi.
"Ini untukku kan?" Tanyanya dengan polos dan kemudian meraih mangkok bubur tersebut dan melahapnya habis.
"Tidak kusangka Jimin hyung dapat memasak dengan baik" ujarnya sambil tersenyum setelah menenggak setengah air minumnya.
Dret,,,
Dret,,,
Jungkook segera meraih ponselnya dan menatap layar ponselnya yang menampakkan nama seseorang. Seseorang yang sudah lama ini ditinggalkannya tanpa kabar.
Jungkook bangkit dari ranjangnya dan meninggalkan kamarnya dengan pelan.
"Nde,, Youngmin hyung"
"Ju-Jungkook-ah,, apakah itu kau?" Tanya orang diseberang sana.
"Nde.. maaf tidak memberi kabar hyung"
"Kau darimana saja? Kau baik-baik sajakan? Aku sudah menghubungimu beberapa kali, tapi ponselmu mati. Kau hilang kabar selama seminggu. Kau kemana saja sih?"
Jungkook memijat pelipisnya pelan mendengar pertanyaan Youngmin yang tak ada hentinya.
"Hyung,, aku harus jawab yang mana?" Tanya Jungkook dengan nada frustasinya.
"Ah,? Mian, aku hanya terlalu khawatir saja"
"Sekarang kau dimana?"
"Aku dirumah, kenapa hyung? Kau merindukanku? Hehe,,"
"Eish,, sebenarnya gengsi sih. Tapi iya, aku memang merindukanmu"
"Woah,,, jinja? Ah,, sudah kuduga, wajahku ini memang ngangenin. Hehe,,"
"Lalu apa yang harus kau lakukan jika aku bilang aku merindukanmu?"
"Nde?"
"Tidak paham?"
"......"
"Eish,, jika rindu lalu apa yang harus dilakukan agar rindu itu terobati?"
"Haha,, arraseo hyung, aku akan mengunjungimu dan yang lainnya"
"Ah,, syukurlah jika kau paham. Hehe,, kalau begitu aku akan menunggumu. Jangan datang terlalu malam ne"
"Ne,,,,"
"Ya sudah kalau begitu aku menghilang dulu ya,, pay,,"
Tut,, tuut,,,
Telepon terputus, membuat Jungkook tersenyum setelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"