.
Happy Reading,,
.
😉
.
•••
Kini Jungkook tengah duduk bersandar di head ranjang pesakitannya. Diam dengan tatapan kosongnya yang lurus kedepan. Yah, meskipun dia tahu jika dia hanya akan mendapati kegelapan kemanapun arahnya menatap.
.
Flashback.
Saat itu Jungkook nampak kebingungan disuatu tempat sepi yang penuh dengan kabut. Jungkook menatap sekeliling tempat itu dan dengan bingung dia menelusuri tempat itu.
"Hah,, hah,, dimana aku sebenarnya?" Ujarnya dengan nafas terengah dan tatapan berkacanya.
"Kookie,,,," Jungkook segera menatap ke arah sumber suara yang menyebut namanya.
"Kookie,, kau kah itu?" Tanyanya lagi.
"Ha-harabeoji,,,,"
"Harabeoji!!!" Jungkook segera berlari dan memeluk namja tua yang sangat dirindukannya itu.
"Hiks,, harabeoji,, harabeoji,,," panggilnya ditengah isakannya.
"Kenapa kau ada disini? Apa sesuatu telah terjadi?" Tanyanya seraya melepaskan pelukannya dan menatap wajah basah sang cucu.
"Hiks,, molla. Apapun itu, hiks,, aku akan tetap disini. Bersama harabeoji,,,"
"Hiks,, Jungkook-ah,,,"
"Saeng,, bangunlah,,, hiks,,,"
Jungkook dan seorang yang nampak seperti Tn. Besar Jeon sontak mencari sumber suara itu. Berbeda dengan Tn. Jeon yang nampak tenang, Jungkook justru mencari suara itu dengan penuh kebingungan dan tatapan takut.
"Kookie,,,"
"Hyung,, gajima,,, hiks,,"
Tn. Besar Jeon menatap sang cucu dan tersenyum hangat padanya. "Kau dengar itu? Mereka masih membutuhkannmu" ujarnya.
"Aniya harabeoji, aku tidak perduli. Aku ingin disini bersama harabeoji" tolak Jungkook dengan wajah takutnya.
"Kookie,, maafkan hyung"
"Jungkook-ah,, maafkan eomma nak,,"
Jungkook kembali menatap sumber suara tersebut yang seperti berasal dari langit.
"Kau dengar itu Kookie,," Jungkook kembali menatap kakeknya yang kini mengelus lembut kepalanya.
"Tempat mu bukan disini. Kau belum bisa tinggal disini bersama harabeoji" lanjutnya.
"Wae?? Kenapa tidak boleh harabeoji? Hiks,, aku ingin disini bersama harabeoji"
"Hiks,, tidak ada yang menginginkanku disana. Mereka semua membenciku. Hiks,, Akan lebih baik jika aku disini saja. Bersama harabeoji. Aku yakin mereka akan bahagia" Jungkook kembali memeluk kakeknya.
"Hiks,, Kookie,,, kookie,,,"
"Eo-eomma,,," lirih Jungkook seraya melepaskan pelukannya.
"Kau dengarkan? Mereka masih membutuhkanmu"
Jungkook masih setia menatap sang kakek. "Hiks,, tapi,,,"
"Percayalah Kookie,, sebentar lagi,, sebentar lagi maka kau akan mendapatkannya. Yakinlah,," ujarnya yang mulai transparant.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"