.Happy reading,,
.
😉
.
Hari demi hari telah berlalu, dan hari ini adalah hari dimana Seokjin akan kembali dari pelatihannya.
Rumah kediaman Mari nampak ramai dengan beberapa anggota keluarga dan beberapa maid tambahan yang akan membantu menyiapkan acara kecil untuk menyambut kedatangan Seokjin.
"Hyung!!!!!" Teriak seorang little boy ketika empat hyungnya telah kembali dari menuntut ilmu.
"Anyeong Ryan-ah,," Dino menggendong adiknya itu.
"Kenapa lama sekali? Aku kesepian" adunya.
"Hehe,, mianhae. Hyungmu ini sibuk" Jimin berucap sambil mengacak rambut Ryan.
"Tae-hyung,,, apa Yeontan ikut?" Ryan mulai turun dari gendongan Dino dan mendekati Taehyung.
"Ah,,,?? Yeontan? Ah, dia tidak ikut. Dia sedang berkencan dengan yeoja chingunya"
"Nde???" Tanya Ryan bingung.
"Hyung,," tegur Jungkook.
"Hihi,,, iya iya. Yeontan tidak ikut. Dia harus menjaga rumah. Agar rumah hyung tidak lari" jawab Taehyung lagi.
"Oh,,, begitu,,,," jawab Ryan polos. Sementara ketiga kakaknya tengah menggelengkan kepalanya karena sikap Taehyung.
"Ryan sudah makan?" Tanya Jimin yang menyamakan tingginya dengan Ryan yang menggelengkan kepalanya.
"Jinja? Ah wae??" Dino mulai beraegyo.
"Cha,, kalau begitu kita makan bersama. Setelah hyung mengganti seragam ne. Ryan tunggu diruang tv saja" Ryan mengangguk.
"Kalian pergilah kekamar dan ganti pakaian kalian. Aku akan memberitahu ahjuma agar menyiapkan kita makanan" titah Jimin yang dipahami ketiga adiknya.
Kini ke empat flower boys ditambah dengan satu little kid sudah duduk tenang dikursi meja makan dan menghadap meja makan yang sudah penuh dengan makanan lezat kesukaan mereka.
"Hyung,, Kookie hyung,, aku mau donkatshu,, donkatshu hyung,,,," pinta Ryan dengan lucunya.
"Nado,, I want donkatshu Kookie,,"
"Yak Jeon Taehyung,, tak bisakah kau bicara biasa saja.? Kau membuatku geli dengan suara aneh yang kau buat buat itu" tegur Jimin yang hampir melemparkan sendok ke adik kandungnya itu.
"Iya hyung,,, kau tidak ingat umur" tambah Dino.
"Ihh,, bilang saja kalian iri karena tidak bisa aegyo,," cibir Taehyung.
"Sudahlah,, kalian tidak malu dengan Ryan? Ryan bahkan dapat bertindak dan berpikir dewasa daripada kalian"
"MWO!!!!!" Teriak mereka bersamaan.
"Aii,,, gamjagiya,," kaget Jungkook.
"Hahahahaha,,,," tawa Ryan menggelegar. Membuat keempat hyungnya beku karena menatapnya.
Hingga,,,,
"Hahahahahaha" mereka tertawa bersama. Membiarkan beberapa wanita paruh baya menatapnya sambil tersenyum hangat. Hangat dan sayang. Tak terkecuali Mari saat melihat Jungkook.
Namun sayang, senyum hangat itu tak bertahan lama setelah Mari memutuskan untuk mengalihkan pandangannya dari sang anak.
.
Malam hari telah tiba, semua anggota keluara Jeon nampak kelabakan dan sibuk untuk menata dan mengatur segala sesuatunya. Karena pasalnya orang yang ditunggu tak lama lagi akan sampai, sedangkan masih ada beberapa barang yang belum tertata rapi. Bahkan posisi mereka juga masih butuh perbaikan. Haha.. rempong chin...

KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"