Jungkook duduk terdiam menatap aliran air didepannya yang menciptakan suara gemercik damai disore hari.
Jungkook mengalihkan tatapan kosongnya dan mendongak untuk menatap langit mendung diatasnya. Perlahan dia memeluk tubuhnya sendiri saat angin dingin mulai menusuk kulit dan menembus ketulangnya. Tatapannya menyendu dan berlinang liquid yang siap jatuh kapan saja. Masalah awalnya belum selesai, namun masalah baru kembali muncul dan menyesakkan hatinya ketika ingatan tentang masalah itu kembali memenuhi kepalanya.
Flashback.
Jungkook berjalan memasuki restoran yang sangat dikenal dan dihapalnya. Dilemparkannya senyuman ramah dan rindu kepada setiap pekerja di restoran itu.
"Kook-ah,, lama tidak bertemu" ujar seorang wanita paruh baya yang kini sudah memeluk Jungkook dengan senyum harunya.
"Kudengar kau mengalami kecelakaan. Bagaimana keadaanmu sekarang? Maaf ahjuma belum sempat menjengukmu" lanjut ahjuma itu yang hampir saja meneteskan air matanya.
Jungkook tersenyum sebelum membalas ucapan wanita dihadapannya.
"Aku sudah baik-baik saja ahjuma. Aku hanya harus menggunakan kaca mata ini selama setahun, mungkin lebih. Hehe" kekehnya.
"Hiks,, kau ini,, selalu saja tertawa dikondisi apapun" wanita itu mengusap air matanya.
"Ada apa kesini? Apa kau ingin makan sesuatu?" Tanyanya lagi.
"Ah,, tidak. Aku hanya ingin berkunjung. Sekaligus menemui Youngmin hyung. Aku bingung, kenapa dia tak pernah menjawab panggilanku. Padahal kan aku rindu padanya" adu Jungkook sambil sedikit memanyunkan bibirnya.
Ahjuma yang tadi tersenyum gemas pada Jungkook terdiam dan kehilangan senyumannya.
"Jungkook-ah,, kau tidak tahu?"
"......"
"Tahu apa ahjuma?" Bingung Jungkook.
"Youngmin,, dia sudah tidak kesini"
"Maksud ahjuma?"
"Dia sudah pindah ke Jepang. Dia melanjutkan bisnis bibinya yang meninggal beberapa bulan yang lalu. Kau tidak tahu?"
"......"
"Kufikir dia memberitahumu" kaget wanita itu.
"Maafkan ahjuma Kook"
"Ke-kenapa ahjuma meminta maaf?" Tanya Jungkook yang masih berusaha tersenyum.
"Dia,, tidak akan kembali"
"......"
"Dalam waktu dekat ini mungkin tidak. Karena restoran itu mengalami beberapa masalah. Terutama dalam pemasaran. Untuk itu Youngmin diminta melanjutkan bisnis itu" lanjut ahjuma.
Flashback off.
Tubuh Jungkook bergetar sesaat setelah ingatan itu berakhir dan sesaat setelah dirinya menenggelamkan wajahnya diantara kedua bahunya.
"Hiks,, kenapa? Kenapa takdir ini sangat kejam padaku? Hiks... kenapa? Kenapa kalian meninggalkanku disaat aku membutuhkan kalian? Hiks,, kenapa kalian meninggalkanku disaat aku butuh bahu untuk bersandar. Kenapa kalian meninggalkanku disaat aku butuh teman untuk mendengarkan ceritaku? Kenapa kalian pergi disaat aku butuh teman untuk menangis? Hiks,, kenapa?" Isaknya.
"Hiks,, apakah aku sudah melakukan dosa besar dikehidupanku? Kenapa takdir sangat kejam padaku" adunya sambil menatap langit hitam diatasnya yang seakan menjawabnya dengan suara gemuruh sesaat sebelum tangisan awan itu membasahi bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life, But Die (Completed)
Fanfiction"Aku memang masih hidup, tapi aku seperti mati dihati kalian"