Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia***
Beritahu apa salahku!! Aku akan menebusnya. Jangan diam saja.
- Aldy Maldini -***
Aldi masuk ke rumahnya dengan wajah yang masih pucat. Kepalanya terasa berat dan langkahnya tidak seimbang. Ia menaiki tangga, tapi hampir saja ia terjatuh jika seseorang tidak segera memegangnya. Aldi yang sadar ada yang menahannya langsung mendongak ingin tahu siapa orangnya.
"Lo?" Aldi terkejut bukan main setelah melihat siapa yang menahan tubuhnya. "Kenapa lo ada disini?"
"Lo kenapa?" Bastian, cowok yang baru saja tangannya ditepis oleh Aldi dengan kasar, melihat sepupunya tidak baik-baik saja.
"Lo yang kenapa? Kenapa lo ada disini?" Aldi tidak menjawab ia mengulangi pertanyaannya lagi.
"Gua denger dari nyokap lo, lo sekolah di SMA Pankus (Pandu Kusuma)."
"Trus? Kenapa? Bukan urusan lo juga, kan?"
"Kenapa lo nggak sekolah di sekolah gua aja?"
"Karena ada lo." Aldi menunjuk Bastian tepat di wajah sepupunya itu. Bastian sekolah di SMA Cempaka Putih. Salah satu sekolah swasta yang menyaingi SMA Pandu Kusuma.
"Di, di sana ada Galaksi."
"Trus? Di sekolah lo ada The Starz dan lo ketuanya. Apa bedanya?" Aldi tersenyum remeh.
"Mereka kejam, kasar, dan anarkis. Kalo lo kenapa-kenapa, gimana?" Bastian jelas mengkhawatirkan Aldi. Galaksi dan The Starz adalah musuh bebuyutan sejak dulu.
"Trus gank lo gimana? Jangan kira gua cuman di dalam rumah tapi nggak tahu apa-apa. Bokap lo udah sering ngeluh ke nyokap gua karena kelakuan lo." Aldi berniat meninggalkan Bastian, tapi sepupunya itu menahannya. "Apa lagi, sih?"
"Lo diapain sama mereka?"
"Gua nggak diapa-apain," jawab Aldi menepis tangan Bastian kasar.
"Lo bohong." Bastian menaikkan volume suaranya. Ia menahan emosinya. Jelas ia tidak terima jika sepupunya mendapat perlakuan yang tidak pantas dari Galaksi.
"Lo nggak usah sok peduli, Bas. Basi tahu, nggak? Yang buat keadaan seperti ini, itu lo. Lo yang mulai jadi gua mohon sama lo, jangan urusin urusan gua lagi. Bagi gua lo bukan siapa-siapa." Aldi kembali naik. Baru 3 langkah ia berhenti tanpa menoleh. "Semua ini berawal dari lo, Bas. Lo dalang utamanya. Anehnya, gua cuman ingat lo. Gua nggak ingat sama yang lainnya."
Bastian tertegun mendengar kalimat terakhir Aldi. Jika Aldi hanya mengingatnya, maka.... sepupunya itu tidak ingat dengan cewek itu. Apa yang harus Bastian lakukan sekarang? Ia ingin menebus semua salahnya di masa lalu. Tapi hati Aldi tidak menyimpan stok maaf untuknya. Bastian meninggalkan rumah Aldi detik kemudian. Ia harus mencari seseorang.
***
Aldi membuka pakaiannya. Cermin di hadapannya memperlihatkan kotornya badannya saat ini. Tubuhnya memang tidak terlalu bagus, tapi ia tegap. Tubuhnya penuh coretan warna-warni yang tadi anggota Galaksi berikan. Ada yang menggambar tidak jelas, ada yang hanya mencoret-coret, ada yang tanda tangan, dan Aldi melihat jelas namanya tertulis dengan spidol merah. Di bawahnya tertulis, 'mainan Galaksi'.
Ia tidak menyesal, bahkan ia merasa tertantang sekarang. Dirinya yang tidak tahu apa-apa diperlakukan seperti ini. Pikirannya tertuju kepada kekasih Zikri, (Namakamu). Cewek itu membuat Aldi sangat penasaran. Ingin rasanya ia mencari tahu lebih banyak lagi tentang (Namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldy Maldini
Fanfiction》Selesai《 Sinopsis By : Jumriani Ismail ¤¤¤ Anak Manja Vs Anak Garang? Good Boy Vs Bad Girl? Kira-kira yang mana yang menang? Aldy Maldini yang manjanya ketulungan atau (Namakamu) Fadiyah yang garangnya bukan main? Aldi dan (Namakamu) dipertemukan d...