Part 13. Nyasar Di Rumah Aldi

949 59 6
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Aku memang melupakanmu, tapi aku ingat rasanya mencintaimu.
- Aldy Maldini -

___

"Ayoo, (Nam..)." Astrid merangkul (Namakamu) membuatnya tersadar kalau Aldi sudah di pintu bersama 2 orang di kanan kirinya. (Namakamu) tersenyum dan ikut bersama mereka.

Gua kenapa? Batin (Namakamu) berteriak.

Zikri membantu Aldi sampai pria itu benar-benar masuk ke mobilnya. Bastian berdiri di hadapan (Namakamu) dan Zikri. Pintu mobil Astrid belum ia tutup. Bastian ingin Aldi mendengar kata maafnya kepada (Namakamu) karena ia sudah berjanji semalam.

"Kenapa?" tanya (Namakamu) melihat Bastian yang diam.

Bastian melirik Aldi sejenak. "Gua mau minta maaf," ucap Bastian sedikit gugup.

"Udah lupain aja." Zikri menepuk pundak Bastian membuat (Namakamu) melotot ke arah mantan pacarnya itu. "(Namakamu) juga udah maafin lo, kok." Zikri merangkul (Namakamu) dan memcoba menenangkan emosi (Namakamu) dengan mengelus lengan gadis itu. "Bilang 'iya' cepetan," bisik Zikri ke telinga (Namakamu).

"Iya." (Namakamu) membuang wajahnya tidak suka.

Zikri terkekeh kecil melihat kekesalan (Namakamu). Sepertinya gadis itu sudah benar-benar bisa mengendalikan emosinya. Zikri tersenyum ke arah Aldi. Ia berharap banyak kepada pria itu. Semoga saja Aldi bisa membawa (Namakamu) menjadi (Namakamu) yang dulu.

"Thanks, yah," ucap Bastian tersenyum. Ia menutup pintu mobil dan melangkah 2 langkah untuk menuju jok pengemudi. Bastian yang akan menjadi supir Aldi.

"Makasih yah. Tante pulang dulu." Astrid masuk di jok penumpang di samping Aldi.

"Hati-hati pulangnya!" Mila membuka jok penumpang bagian depan di samping Bastian.

"Iya, Tan. Iya, Mba." Zikri mengangguk hormat sedangkan (Namakamu) hanya tersenyum.

"Yok!!" Zikri menuju tempat parkir motor. Mereka ikut meninggalkan rumah sakit.

***

Sekarang (Namakamu) sendiri. Setelah makan malam bersama Zikri, ia langsung pulang. Ia sangat lelah dan ingin istirahat. Iqbaal dan yang lainnya tadi mengundangnya untuk bergabung, tapi hari ini ia benar-benar lelah. Alhasil, Zikri yang kesana setelah dijemput Syakir.

Baru saja (Namakamu) masuk ke halaman apartemennya, ia langsung memutar balik motornya. Sialnya ada yang melihatnya. (Namakamu) benar-benar akan membunuh Chandra setelah ini. Bisa-bisanya Chandra membawa anggota Ayahnya untuk menjemputnya. Jelas saja (Namakamu) tidak mau. Ia tidak ingin bertemu Ayahnya lagi. Ia masih kaya dan tidak butuh apa-apa dari Ayahnya.

Sialnya, mereka terdiri dari 2 mobil dan 4 motor gede. Motor-motor itu jelas saja bisa mengejar (Namakamu). Tapi bukan (Namakamu) kalau tidak bisa lepas. Setelah ini ia akan menemui Chandra dan menghabisi adik tirinya itu supaya tidak menganggu hidupnya lagi. Ia sudah tenang tinggal sendiri.

(Namakamu) terus merintuki dirinya yang memasuki sebuah kompleks. Tapi tunggu, bukannya ini kompleks perumahan Aldi? (Namakamu) pernah mengikuti Aldi di hari pertama sekolah. Sekedar ingin tahu Aldi tinggal dimana. Karena jalan sepi si pengejar lebih leluasa.

(Namakamu) tidak punya pilihan lain. Ia merogoh sakunya dan menelepon nomor yang sudah ada di kontaknya sejak beberapa hari yang lalu, tapi tidak pernah dihubunginya. (Namakamu) menyelipkannya di helmnya.

Aldy MaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang