Part 29. Pernikahan (2/2)

917 55 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Happy wedding calon Papa mertua dan Mba Mila.
- (Namakamu) Fadiyah -

***

Semua sudah siap 100%. Hanya tinggal menunggu hari esok. Kini (Namakamu) sudah ada di rumah Papa Aldi. Ia menginap di sana bersama Chandra dan beberapa temannya. Sebagian menginap di rumah Mila dan juga hotel, sebagiannya kembali ke rumah masing-masing.

(Namakamu) masuk ke kamar Aldi karena kamar tamu sedang penuh. Ia tersenyum melihat sebuah komputer yang tadi Mila ceritakan. Komputer itu menyala seperti ada yang bermain game sebelum ia masuk, kalau bukan Aldi, pasti teman-temannya yang lain.

"Kenapa, sayang?" tanya Aldi yang masuk bersama Chandra. "Nggak mandi? Mandi aja." Aldi mengecup puncak kepala (Namakamu). Hanya tidak berjumpa seharian saja Aldi sudah merindukannya.

"Kamu main game lagi?" tanya (Namakamu) tidak menjawab pertanyaan Aldi.

"Hehe, tadi tanding sama anak-anak. Abis udah nggak ada kerjaan," jawab Aldi tersenyum.

"Noona, nggak mandi? Gua gerah, nih. Gua mandi duluan, yah." Chandra menyimpan ranselnya di sofa kamar Aldi.

"Iya." (Namakamu) mengangguk mengiyakan usul Chandra. Ia masih ingin meneliti kamar Aldi.

"Kenapa? Mau liat-liat kamar. Liat-liat aja, sayang." Aldi mengecup pelipis (Namakamu) dan duduk di sofa di samping tas Chandra.

(Namakamu) mulai berjalan ke arah meja belajar Aldi. Disana tertata rapi buku-buku, alat tulis, ada figura foto Aldi dan orang tuanya, ada juga lampu belajar, semuanya terasa lengkap dan penuh. (Namakamu) tersenyum melihatnya.

Kemudian beralih ke meja rias. Hanya ada beberapa parfum, lotion, gel rambut, sisir, dan bandana. (Namakamu) mengambil bandana itu dan menoleh ke Aldi. "Kamu pake ini?" tanya (Namakamu) memperlihatkan bandana polos yang dipegangnya.

"Iya, waktu rambut aku panjang dan susah dikasih gel. Daripada ribet aku pake itu. Setelah dipotong rapi kek gini, udah nggak dipake," jawab Aldi menjelaskan.

"Oh." (Namakamu) mangut-mangut mengerti.

(Namakamu) menuju komputer milik Aldi. Saat mouse ia gerakkan dan krusor bergerak yang ia lihat adalah aplikasi game dan sangat banyak. Sepertinya kekasihnya itu maniak game. Ia menoleh ke Aldi yang terus memperhatikannya.

"Berapa jumlah game kamu ini?" tanya (Namakamu).

"Nggak kehitung," jawab Aldi tersenyum.

"Ckck." (Namakamu) menggeleng kepala pelan. "Selama 2 tahun ini kamu cuman duduk di depan komputer ini main sepuas kamu sampe-sampe makan pun harus dibawain ke sini?"

"Tahu darimana?" Aldi mengernyitkan dahinya. Ia tidak pernah memberitahu (Namakamu) hal itu.

"Ya, tahulah. Aku kan pacar kamu." (Namakamu) menjulurkan lidahnya tidak memberitahu bahwa Mila yang mengatakannya tadi.

"Gua udah selesai, Noona." Chandra keluar dari toilet kamar Aldi dengan pakaian santai dan juga handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang ia gosok-gosokan di kepalanya sekarang.

"Ok." (Namakamu) bangkit dari duduknya.

"Woooo, ini game semua?" Chandra langsung menggantikan posisi (Namakamu). Ia memeriksa komputer Aldi yang isinya hanya game. "Hyung, lo gamer? Kenapa nggak bilang? Lo main online, kan?" tanya Chandra dan akhirnya kedua pria yang disayangi (Namakamu) itu masuk ke dalam dunia mereka. (Namakamu) pun masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Aldy MaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang